17

1.8K 227 210
                                    

Grep!

Seulgi yang baru saja menutup matanya demi berusaha menikmati sentuhan lembut Jungkook, dibuat tersentak kaget saat seseorang dengan tiba-tiba menarik tangannya kasar.

"Dia punya gue, Kook"

Selaras dengan hembusan angin malam ini, ujaran penuh peringatan itu turut membuat tubuh Seulgi menggigil, hingga tanpa berani membantah, dengan terpaksa ia berjalan terseok mengikuti langkah besar dari sosok di depannya.

"Kak Seul.. mau dibawa kemana.."

Sooyoung yang sudah mabuk berat memanggil dengan lirih mantan kakak kelas cantiknya yang sekarang tengah Jimin seret menuju ke dalam vila.

"Jangan apa-apain kakak aku!"

Sambil masih gemetaran, Sooyoung berusaha berdiri dengan berpegangan kuat pada sandaran tempat duduknya.

"Pokoknya kalo kak Seul lecet dikit aja kita putus hubungan keluarga!"

Langkah Jimin tetap terayun dengan cepat, menghiraukan ancaman Sooyoung yang tengah berada dalam pengaruh kuat alkohol. Jimin tahu gadis itu tak bersungguh-sungguh dengan ucapannya.

"Park Jimin!"

Sooyoung berteriak dengan frustasi. Ia lalu melayangkan tatapan marahnya pada Jungkook yang hanya diam menatap botol kosong di depannya terpaku.

"Jungkook dikejar dong pacarnya!"

Jimin yang sudah berada cukup jauh dari mereka sayup-sayup masih bisa mendengar apa yang diucapkan Sooyoung. Dan tak lantas hal itu sukses menyebabkan rahangnya semakin mengeras. Membuatnya tidak lagi bisa memikirkan hal lain kecuali membuktikan pada mereka siapa pemilik Kang Seulgi yang sebenarnya.

******

Brak!

Pintu kamar mandi di salah satu kamar yang saat ini tengah mereka masuki, dibanting dengan kuat oleh Jimin. Dan setelah pintu itu dikunci dari dalam, Jimin kembali menyeret Seulgi menuju shower box berukuran cukup besar yang tersedia di pojok ruangan.

Sorot tajam itu masih Jimin layangkan ke arahnya, membuat seluruh saraf di tubuh Seulgi terasa melemas karena teringat bagaimana pengalaman yang sama pernah ia lewati dulu di ruang atas tempat kerja mereka.

Seulgi berjengit pelan melihat bagaimana Jimin dengan gerakan tergesa membuka kausnya sendiri melewati kepala, menampakkan otot perutnya yang terbentuk dengan begitu sempurna. Sukses membuat Seulgi kesulitan bernapas karenanya.

Seulgi mungkin akan berada dalam bahaya besar jika terus berdiam di tempat ini. Maka dengan secuil nyali yang masih tersisa, gadis itu dengan cepat menabrak bahu Jimin, berusaha menerobos agar bisa keluar dari ruangan kaca yang terasa sempit itu.

"Jim!"

Pekikan kaget Seulgi teriakkan saat Jimin dengan gerakan memaksa memeluk tubuhnya sembari berusaha meloloskan baju lengan pendek yang tengah ia pakai.

"Aku gak mau!"

Jimin bungkam, masih berkonsentrasi untuk membuka pertahanan pertama Seulgi seraya menerima pukulan-pukulan keras gadis itu di tubuhnya.

"Jimin! hmmh-"

Dalam cumbuan penuh paksaan itu Seulgi meronta dengan kuat, berusaha melepaskan kungkungan lengan kekar yang tengah memeluk tubuhnya erat.

Tidak ada banyak perlawanan yang bisa Seulgi lakukan selain menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri guna menghindari ciuman Jimin yang terus lelaki itu lancarkan dengan liar.

Sebelah tangan Jimin menjalar pada dinding, meraba keran shower dan memutarnya, membuat air mengalir deras tepat di atas mereka. Mengguyur badan mereka yang masih saling menempel dengan erat.

Love MenuWhere stories live. Discover now