Aku seperti semut kecil yang beradu kata di ujung pena
Aku, seperti bunga yang tumbuh di lipatan kertas
Aku, seperti burung yang terbang di dasar lautan
Tak mungkin,Merangkai hidup berbeda dengan kata
Jika salah, waktu tak dapat menjelma jadi penghapus
Meski ladang jiwa seluas semesta
Seonggok luka tak bisa dibiarkan meradangMeramu rasa dalam cangkir jiwa
Mencampur naluri dengan intuisi
Menuangkan isi hati bersama logika
Tak semudah melarutkan gula dan kopiHati yang dijajah oleh asmara
Tekun menelusuri setiap jengkal nikmatnya
Namun bodohnya ia lupa akan realita
Logikanya hanya muncul setelah ada luka