Saat jiwa terjun bebas ke dalam lubang hitam
Perempuan itu terus meronta pada Tuhan
Rembulan pun turut menyaksikan
Bersama gemintang yang menyangga tonggak kesucian...Dia merintih diserbu lelah
Seperti awan yang mengandung hujan, terlihat resah
Rintik demi rintik menetes dari matanya
Tetes demi tetes mengembun dalam jiwanyaMenjadi manusia, bukan sekedar tubuh
Namun berjiwa, walau seringkali rapuh
Sampai beranak-pinak dia tetap sama
Berisi satu jiwa, yang tiada hidup tanpa TuhannyaDia, adalah perempuan yang lelah berjiwa
Ingin mati, Tuhannya tak merestui
Ingin hidup, jiwanya tak berkompromi