iii | mereka, bersaudara

248 39 25
                                    

Pukul 02

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pukul 02.25.

Bunyi alarm makin kencang menyesaki sebuah kamar, niatnya membangunkan si empunya; namun nyatanya lelaki itu masih larut terlelap. Teriakan alarm nihil memasuki alam bawah sadarnya. Beberapa kali berdering, suatu sekon kemudian datang membawa langkah kaki dari kamar lain. Pintu kamar dibuka. Saklar lampu ditekan, sesaat membuat kamar yang berisik itu lantas penuh oleh cahaya lampu.

"Bra."

Lelaki yang bertamu di kamar Abra tersebut menghela napas melihat tidak adanya reaksi berarti. Diraihnya ponsel yang masih menyala-nyala, tergeletak tak jauh dari badan Abra yang terlentang di kasur. Bunyi heboh itu segera lenyap, seketika digantikan senyap.

"Abra!"

Kedua mata Abra berkedut, terbuka pelan. Mengerjap-ngerjap. Kemudian bola matanya berputar menyapu sekeliling yang mampu ia jamah dalam posisinya.

"Ngapain sih pasang alarm jam segini? Ganggu orang tidur."

Ponsel Abra dilempar kembali ke asalnya. Si pemilik, yang perlahan menyadari apa yang tengah terjadi, bangkit duduk dalam gerakan lambat.

"Maaf, Bang," sahut Abra dengan suara serak. Kepalanya masih berat dan pening.

Elbrian--yang barusan dipanggil Bang--mengeluarkan dengkus sebelum berbalik kembali menuju kamarnya. Meski samar, Abra berhasil menangkap gerutuan sang kakak selagi tungkainya membawanya pergi. "Kapan sih nggak ngerepotin orang?" katanya.

Rahang Abra kontan beradu. Matanya terpejam ketika rasa nyeri menyengat kepalanya. Ia meraih ponsel, mengecek deret angka yang tertera di sana. Menghela napas tajam, lelaki itu mengusak rambutnya dengan gerakan putus asa. "Bego banget sih lo, Bra," bisiknya.

Pandangannya lalu jatuh pada pintu kamarnya yang masih menganga.

*

*

Abrari Cettasaka
Hel, sori nanti ga bisa pulang bareng dulu ya :(
Gue ada kerja kelompok di rumah Niko

Helga Firstia
Iyaaaaa gapapaaa

Abrari Cettasaka
Kenapa tuh banyak a nya

Helga Firstia
Lagi seneng soalnyaaaa
Ga pulang bareng lo berarti gue bisa
beli cilok sepuasnya hueheeeeeeee

Abrari Cettasaka
Lo sering ngatain gue batu
padahal lo-nya nggak ada bedanya

Helga Firstia
Dih itu mah beda
Lagian batunya lo nular sih!!!!
Btw abis bel pulang samperin gue dulu dong

Abrari Cettasaka
Napa emang?

Helga Firstia
Gamau ya?
Gue kira lo kangen gitu sama gue
jadi ya gue menawarkan.
Kalo ga kangen ya yaudah

let me walk with youWhere stories live. Discover now