(20) Bored Of You

753 150 7
                                    

Sembilan hari berlalu, waktu yang tersisa untuk Yuna hanyalah tinggal sepuluh hari lagi. Sepuluh hari yang akan menetukan apakah gadis itu akan mati atau tetap hidup untuk waktu yang cukup lama.

Jika Yuna mempunyai pilihan akan hidup dan mati, Yoongi tidak, sepuluh hari bagi Yoongi hanyalah menjadi sebuah penghujung yang akan membuatnya hilang dari dunia ini. Laki-laki itu tidak mempunyai pilihan lain, tugasnya sudah selesai dan berhasil atau tidak, dia pasti akan menghilang dari dunia ini.

Pilihan yang diberikan semesta padanya hanyalah tentang bagaimana Yuna bisa bertahan dari serangan maut miliknya.

Tidak bisa mengelak jika Yoongi hanyalah sebuah iblis pencabut nyawa yang selalu di tugaskan pada setiap target yang diberikan padanya. Dan Yuna hanyalah satu dari banyaknya manusia yang pernah ia temui.

Meskipun begitu— Yuna adalah manusia yang sangat istimewa baginya.

Gadis itu adalah bagaikan sebuah sapuan angin sejuk yang selalu membuatnya luluh dengan segala hal yang di lakukan olehnya. Jika seperti ini, Yoongi tidak akan bisa untuk berpisah dengannya.

Yoongi ingin sekali terus bersama Yuna untuk waktu yang sangat lama.

Ingin merasakan seperti pasangan-pasangan normal pada umumnya.

Tapi sayang sekali, semesta mentakdirkan ia untuk menjadi iblis pencabut nyawa yang kejam dan keras. Tidak ada perubahan yang terjadi padanya, sudah hampir ribuan atau bahkan jutaan tahun Yoongi hidup, dan ia tetap berharap jika terjadi perubahan pada kehidupannya.

Ia ingin sekali bersama Yuna.

Bersama gadis yang ia cintai.

Tapi jika ia terus bersama gadis itu selama hari-hari terakhir ini, Yuna pasti akan mati. Pelindung yang diberikan Jimin akan hilang dan sia-sia. Dan Yoongi tidak menginginkan hal itu, ia ingin Yuna tetap hidup dan terus menjalankan kehidupannya.

Jadi, hari ini— Yoongi memutuskan untuk membuat Yuna membencinya. Laki-laki itu ingin membuat Yuna menjauhinya dan melupakannya.

Meskipun sangat berat— tentu saja, tapi Yoongi sudah merencanakan rencana ini cukup lama. Hari-hari terakhir yang ia lakukan bersama Yuna sudah cukup untuk membuat ingatan indah di hidupnya kali ini.

Kebersamaan bersama Yuna yang sudah ia lakukan selama beberapa hari terakhir ini sudah cukup mengesankan. Yoongi sudah harus memulai membatasi diri, hari-hari terakhir sebelum keputusan semesta adalah yang terpenting bagi mereka.

Terlebih lagi pada Yuna, keputusan antara hidup dan matinya akan diputuskan melalui sepuluh hari terakhir ini. Dan Yoongi sangat ingin membuat Yuna tetap hidup dengan membencinya.

"Ssaem...," Fokus Yoongi hilang karena tiba-tiba saja ada tangan kecil yang melingkar di pinggangnya. "Apa yang Ssaem pikirkan malam-malam? Kenapa tidak tidur?" Suara serak Yuna yang baru saja bangun di tengah malam membuat Yoongi tiba-tiba ingin sekali membatalkan rencananya sendiri.

Yoongi berbalik, melapaskan tangan Yuna yang melilit di perutnya. "Tidak ada," balasnya pendek. "tidurlah, masih pukul satu pagi." Yoongi menunjuk ranjang kamarnya memakai dagunya.

Namun, Yuna tidak bergerak seperti apa yang diperintahkan oleh Yoongi. Ia menyadari sesuatu yang aneh dengan laki-laki itu.

"Ada apa?" Yuna menatap Yoongi dengan tatapan sayunya, ngantuk masih menguasainya sekarang. "Aku melakukan kesalahan pada Ssaem? Atau Ssaem ada masalah?"

Yoongi menarik napasnya, ia tidak ingin melakukan ini. Tapi ia harus tetap pada rencananya. "Tidur, Yuna." Yoongi menatap tepat pada mata gadis itu. "Tidak semua yang aku pikirkan harus ku beritahu padamu, kan?"

Demon Where stories live. Discover now