5. Acara Ulang Tahun

629 418 885
                                    

Sesampainya Aku dan Erwin di rumah. Kami langsung mendapatkan sambutan hangat dari keluarga besar kami.

"Selamat datang anak papa yang cantik. Happy birthday sayang." Papa yang langsung menyambut kedatangan ku sembari mencium pipi kiri dan kanan ku

"Makasih Pah."

"Selamat ulang tahun sayang." Ucap Ibu sambil mencium pipi kiri dan kananku

"Makasih Mah."

"Kamu ko bisa barengan om Erwin?" Tanya Papa sambil sambil melihat kearah Erwin

Aku tampak bingung harus menjawab apa sontak Erwin pun membuka suara

"Iya, kebetulan aku ada kerjaan di sana jadi aku sekalian nginap di tempat Adel."

Papah mengangguk seolah paham maksud Erwin

Tiba-tiba sosok wanita menghampiri ku.

"Selamat Ulang tahun sayang." Ucap wanita tersebut sembari memberi ciuman pipi kiri pipi kanan

Setelah itu wanita tersebut langsung menggandeng Erwin. Erwin tampak biasa saja digandeng wanita tersebut sembari melihat kearah ku yang mulai terbakar api cemburu aku yang hanya bisa pasrah melihat wanita itu mengandeng Erwin sebab wanita adalah istri sahnya. Apa daya aku hanya istri simpanan meski Erwin lebih mencintai ku dari pada wanita itu.

"Ayo masuk!"

Kami pun berbondong masuk ke dalam menuju ruang keluarga dengan kapasitas yang besar sambil duduk di sofa.

Tak tahu apa yang membuat ku mengikuti langkah Erwin dan ikut duduk bersamaan dengan dia dan istri sahnya. Erwin kini diapit oleh dua istri nya. Aku yang merasa risih duduk di dekat suami istri tersebut."

"Sayang kamu ko duduknya di situ. Kamu ini nggak mau jauh dari om kamu, ingat tuh dia sudah punya istri, dia nggak bisa manjain kamu lagi seperti dulu. Sini duduk dekat papah."
Ucap Papa sambil menyiapkan tempat kosong untukku

Sontak aku berbalik badan ke arah Erwin melihatnya dengan tatapan kesal.

Erwin yang tampak merentangkan sebelah tangan sebagai sandaran istri sahnya.

Aku lalu mengikuti arahan Papah dengan pindah tempat di dekat nya.

"Anak papah ini, masih saja mau dimanjain Om nya. Sayang kamu harus cari pasangan, umur kamu sekarang juga sudah waktunya menikah. Papa punya kenalan anak teman papa nanti papah kenalin sama kamu. Papah sudah ngundang dia ke acara ulang tahun kamu sebentar." Ucap Papah sambil mengusap lembut rambut ku

Mendengar ucapan papah sontak membuat Erwin batuk kering lalu mengambil minuman dan diminum nya sembari melihat ke arah ku dengan tatapan datar

"Masa dijodohin si Pah? Biarlah Adel yang menentukan hidupnya." Sambung mama Ririn

"Iya. Papah tahu. Papa hanya ingin mereka berkenalan, siapa tahu mereka cocok lalu menikah."

Aku hanya bisa terdiam sembari melihat ke arah Erwin dengan muka kesalnya.

"Gimana sayang? Kamu mau kan?"

"Terserah Papah saja." Ucapan ku membuat Erwin semakin kesal

"Ya udah kamu siap-siap deh! Sebentar lagi acara ulang tahun kamu."

Aku mengangguk menuruti perintah Papa sembari beranjak dari tempat duduk ke dalam kamar.

*****
Untuk membantu merias ku. Papah memesan tata rias khusus dari salon termahal dan untuk gaunnya di desain khusus oleh perancang ternama. Untuk tempat acara nya Papah memesan sebuah hotel berbintang lima desain yang mewah

Semua persiapan ulang tahun ku disiapkan Papah sedemikian mungkin sehingga terlihat sangat mewah.

Aku adalah anak satu-satunya sehingga kasih sayang nya dia curahkan ke aku semua.

Acara ulang tahun ku

Semua acaranya berjalan sesuai acara dengan MC dan pengisi acara nya berasal dari kalangan artis ternama. Semua tamu undangan adalah kenalan papah.

"Sayang. Kenalin anak teman papah."

Pria tinggi tampan itu menyodorkan tangannya ke arah ku, dan aku menerima sodoran tangannya.

"Roy."

"Adelia"

"Selamat ulang tahun ya."

"Iya, makasih."

"Kalau gitu kalian bincang-bincang dulu. Papa mau ke teman papa di sana." Ucap Papa lalu meninggalkan aku dengan Roy

Roy mulai membuka percakapan. Dengan segala percakapan kami aku masih tetap fokus ke arah Erwin

Dari jauh Erwin yang sedang duduk di samping istri nya terus mengawasi ku dengan wajah datarnya yang sulit diartikan.

Ting

Sebuah pesan masuk. Aku membuka pesan tersebut yang ternyata adalah pesan Erwin

Erwin
Online

Temui aku, di kamar 103

Setelah mendapat pesan Erwin, aku meminta ijin sebentar pada Roy dan beranjak pergi menemui Erwin di tempat yang telah diberitahukannya lewat pesan singkat.

Aku memasuki kamar yang dimaksud Erwin dan kembali menutup pintu tersebut dengan cepat karena takut dilihat orang

Erwin langsung memelukku dari belakang ketika aku baru saja masuk.

"Kamu cantik." Ucap Erwin sembari mencium aroma tubuh ku

"Trimakasih. Kamu juga sangat tampan." Aku membalikkan badan ke arah Erwin sembari memegang kedua pipinya

"Aku cemburu melihat laki-laki itu mendekati kamu."

"Itulah yang kurasakan saat melihat kau dengan wanita itu." Ucapku kesal

Sontak Erwin mendarat bibirnya ke bibirku membuat sebuah ciuman hangat yang sangat di nikmati keduanya.

Sesaat aku menghentikan ciuman tersebut.

"Kita harus kembali. Papah pasti mencari ku."

Aku pun pergi meninggalkan Erwin terlebih dulu. Dan kembali ke tempat acara tersebut

Satu jam kemudian

Acara ulang tahun ku pun selesai. Semua tamu mulai berpulang

Roy kemudian menghampiri ku

"Aku boleh minta nomor kamu!"

Aku mengangguk lalu mengisi nomor ku ke dalam kontak Roy

"Aku miscall ya!"

Panggilan masuk no baru

"Sudah masuk." Ucapku sembari tersenyum kecil

"Ok di save ya! Aku pergi dulu."

Aku mengangguk sambil melihat kepergian lelaki itu.

Hari ini adalah hari ulang tahun ku yang terindah, yang belum pernah ku dapatkan dari sebelumnya. Aku bahagia dengan semua yang kudapatkan dihari ini.

My Husband Is My UncleWhere stories live. Discover now