Fourteen♡

794 92 9
                                    


Hay Happy Reading semua pembaca

  Selama perjalanan tidak ada yang membuka suara baik Nora maupun Liam sendiri.

Hingga tiba-tiba Liam berhenti ditepi jalan secara mendadak.

"Dmn rmh lu" Tanya nya dengan dingin. Nora yang ditanya pun segera menunjukan alamat rumah nya di maps.

Dan mereka pun melanjutkan perjalanan kembali karena sekarang sudah mulai larut malam.

Setelah hampir 20 menit akhirnya mereka sampai di Mansion keluarga Smith.

" Emm makasih sekali lagi karena udah nganterin gw sampe rumah dan bantuin gw dari para preman gila tadi" Ucap nora dengan nada lemah, namun  masih bisa terdengar oleh pendengaran tajam Liam.

" Hmm sma-sma, lain kali jgn lewat jln sepi kyk gitu" Entah mengapa Liam ingin mengingatkan kepada perempuan didepan nya untuk lebih berhati-hati. Padahal dia tidak pernah seperti ini.

"Klo gitu gw pam... " Ucapan Liam terpotong oleh pekikan seorang gadis yang berlari menghampiri Nora.

"Kakaaa kenapa baru pulang, aku khawatir kalo kaka kenapa-napa gimana hah" Cerocos Fallen sambil memutar badan Nora takut ada yang luka kan.

"Fal kaka gk kenapa-napa kok, cuman tadi ban mobil kaka bocor makanya kaka pulang telat " Ucap Nora setengah jujur. Tidak Mungkin dia jujur sepenuhnya yang ada nanti dia kena omel adik tercerewet nya ini.

" Ouh terus kaka pulang sama siapa, kenapa gk telfon fallen sih" Ucap fallen dengan muka kesal.

" Emm kaka pulang sama cowo dibelakang kamu" Ucap Nora seraya menunjuk Liam yang hanya menatap datar kepada mereka berdua.

" Ehh, thanks karena udah mau nganterin kaka gw dengan selamat sampai mansion " Ucap fallen seraya membalikkan badan menghadap Liam yang sudah ingin bersiap-siap naik motornya.

"Hmm sama-sama" Ucap Liam seraya menghidupkan motornya.

Tanpa berpamitan kepada 2 perempuan didepan nya, Liam langsung menggas poll motornya untuk keluar dari mansion Smith.

Sedangkan mereka berdua yang melihat itu hanya terbengong-bengong karena Liam tak berpamitan kepada mereka

" Idihh gak sopan amat gk pamitan sama kita yang ada dibelakang nya" Sinis fallen seraya menatap motor Liam yang sudah keluar dari gerbang mansion Smith.

" Udah gapapa, yuk masuk kaka mau bersih-bersih lengket semua nih badan kaka" Ajak Nora seraya menggandeng tangan fallen yang masih melihat kearah gerbang yang mulai tertutup kembali.

*****************************
Keesokan paginya dikediaman Smith sekarang sedang melaksanakan sarapan bersama seperti biasa. Meja makan hening hanya ada dentingan sendok dan piring yang bersautan.

" Nora papa kemarin liat kamu dianter sama cowo dia siapa kamu? " Suara dari Arsenal menghentikan acara makan dimeja makan tersebut.

"Ehh iya mama juga liat lohh, itu pacar kamuu yaa sayang" Sahut sang mama dengan nada mengejek. Membuat kedua pipi nora terasa panas mendengar nya.

" Ihh apaan sih mah, dia itu cuman cowo yang bantuin nora karena kemarin ban mobil nora bocor bukan pacar nora" Ucap Nora dengan pipi yang masih bersemu karena ucapan mama nya.

"Haahah liat deh mah pipi kak nora udah kayak kepiting rebus" Ledek Fallen dengan menunjuk muka nora yang semakin memerah karena malu.

" Heh mana ada yaa" Elak nora dengan buru-buru menghabiskan sarapan nya.

Dan ruang makan pun dipenuhi oleh tawa dari keluarga smith yang puas karena sudah meledek nora.

****************************
  Nora dan Fallen kesekolah berangkat bersama karena fallen takut kakanya akan terkena masalah lagi seperti kemarin.

Transmigration To The World Of NovelsKde žijí příběhy. Začni objevovat