Nadja

110 20 5
                                    

Nadja meringis
Waktu paruh dari masa belianya telah habis
Bekas-bekas gairah telah mengelupas
Pikat-pikat lekuk tubuh telak terpangkas
Slip gaji tak pasti, kasbon menanti setiap hari
Pada akhirnya, tak ada lelaki kaya di dalam hidupnya

Nadja tertawa
Percuma saja menggugat nelangsa, bila
dia adalah parafrasa dari derita itu sendiri
Lelucon itu sendiri
Langit meludah padanya, hanya padanya, dan tak ada payung cukup lebar untuk menaunginya

Berkawan tipisnya kasur,
rupiah-rupiah yang kabur,
doa-doa yang tergusur,
dan harap-harap yang takabur,
Nadja berucap syukur

Tapi langit tetap meludah padanya
Hanya padanya

***

Juni 2023

Kuebiko (Kumpulan Puisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang