Kuebiko (Kumpulan Puisi)

Dua Puluh Sembilan dalam Karsani

Dua puluh sembilan alasan dan harapan Karsani masih belum mengigit lidahnya sendiri:

1. nasi uduk di pagi hari
2. tawa bersama kawan lama di siang hari
3. susur jalan pinggir kota dan taman-taman tanpa nama di malam hari
4. durasi tidur lebih dari lima jam sehari
5. kedatangan lelaki yang men/bercinta seperti di dalam fiksi
6. sinema picisan yang menjual mimpi-mimpi
7. harga diri yang sekiranya bisa dipungut dan ditawar lagi
8. pundi-pundi harta dapat terisi
9. cucian yang tiba-tiba bersih sendiri
10. lagu lawas dengan lirik-lirik penuh melankoli
11. mendatangi konser Tame Impala
12. meminum kopi-miras terenak sedunia
13. makanan siap saji dengan kadar micin paripurna
14. gaun-gaun manis yang selalu muat di tubuhnya
15. memelihara kucing dengan segala ras, corak, dan warna
16. berkurangnya massa lemak serta bertambahnya massa otot
17. tulang belakang yang lurus kembali serta nyeri-nyeri yang akhirnya tersudahi
18. kaki kanan yang bisa dipakai berlari lagi
19. mengembara ke tempat-tempat baru serta bertemu orang-orang yang tak tahu masa lalunya
20. bertemu kembali dengan sosok cinta pertama yang kini berubah menaruh rasa pada dirinya
21. bersama dengannya, membangun rumah serta menghabiskan masa tua di desa
22. sambil beternak dan berkebun alih-alih mengais receh di ibukota
23. rancap-rancap yang mengingatkan bahwa dirinya bukan sekadar seonggok otak tanpa gairah
24. pelukan anak-anak yang sesak, yang mendekap kakinya erat-erat sampai ia kesulitan melangkah
25. satu banding seratus juta kemungkinan bahwa ia adalah keturunan konglomerat yang dicari-cari
26. atau, bahwa ia menjadi istri konglomerat dengan harta tak habis tujuh turunan delapan tanjakan
27. tergelincir ke sarang Totoro lalu pulang diantar Nekobasu
28. betapa ia berkeinginan untuk memiliki lebih banyak keinginan
29. sebersit harapan bahwa semua ini hanyalah mimpi di dalam tidur lelapnya di rahim surga

***

September 2023