6. Siapa ibu aluka?

1K 114 104
                                    

Hai, bububb!❤️

Gimanaaaa kabarrrrr kaliannnn?

Uda lama aku ga muncul di wattpad, miss u bb☹️

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN SHARE CERITA INI KE TEMEN-TEMEN KALIAN YAA!

BACA AU DARREN DI INSTAGRAM @wp.yesimrnss

SS BAGIAN YG KALIAN SUKA & POST DI SG YA JANLUP TAG!

FOLLOW WATTPAD: yesimrnss

AKU BAKAL SPOILER DULUAN DI:
INSTAGRAM : @yesimrnss @wp.yesimrnss
TIKTOK : @yesimrnss
PAKE TAGAR #darrenvalcano

JANGAN LUPA FOLLOW DAN CEK YA🥹🤍

***

Setelah mengantarkan Aluka pulang. Lelaki itu sudah berada dipekarangan rumahnya. Manik matanya menatap mobil asing yang berada dihalaman. Mobil siapa? Batin Darren bertanya pada dirinya.

Ia melangkahkan kakinya memasuki rumah. Melihat papanya sedang berbincang dengan seorang pria. Mungkin rekan bisnis papanya, pikirnya.

"Darren!" sapa Pram. "Sini, Nak," perintahnya.

Pencitraan, batin Darren.

"Pak Baron, ini Darren putra tunggal saya," ucap Pram pada rekan bisnisnya.

Darren dengan sopan menjaba tangan Baron. Ia sebenarnya malas harus mengikuti apa yang dilakukan papanya didepan teman bisnisnya.

"Silakan duduk, kita lanjutkan kerjasama kita." Perkataan Pram membuat Darren muak. Pria ini sangat pandai menutupi kebusukannya.

Sudah satu jam lebih Darren mendengarkan ucapan papanya padahal hanya omong kosong. Papanya selalu ingin terlihat sempurna didepan rekan bisnisnya.

"Terimakasih untuk hari ini, Pak Pram. Semoga kerjasamanya kita berjalan dengan lancar. Kalau begitu saya izin pamit karena masih ada hal yang harus saya urus," pamit Baron lalu meninggalkan rumah ini.

Baru beberapa langkah Darren ingin menuju ke kamarnya. Panggilan dari Pram membuat langkah lelaki itu terhenti.

"Mau kemana kamu?" tanya Pram.

Darren menoleh. "Ke kamar. Udah kan?"

"Udah kan pencitraannya?" tanya Darren mengulangi.

Pram menghembuskan napasnya kasar. "Itu tadi rekan baru saya. Jangan sampai dia tau tentang keluarga ini."

Darren terkekeh remeh. "Keluarga ini? Keluarga yang hancur gara-gara papa?"

"Oh, Darren tau. Papa gak mau temen papa liat kebusukan papa? Yang selalu pukul Darren, yang selalu nampar mam-"

"JAGA BICARA KAMU!"

"Papa yang harus jaga bicara papa!" balas Darren dengan nada tidak kalah tinggi.

"Anak kurang ajar!"

"Kamu seperti tidak pernah diajari sopan santun," lanjut Pram menatap Darren dengan marah.

"Darren emang gak pernah diajari sopan santun. Cuma mama yang ngajarin Darren, papa enggak kan? Darren gini ikut apa yang papa lakuin!"

DARREN Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt