20. Miss you

667 86 236
                                    

Hai, bububb!❤️

Semoga banyak mimpi yang terwujud ditahun ini ya bub. Aamiin🥹🤍

Happy new year!!!💗💖

Happy reading semuaa. Jangan lupa komen setiap paragraf yaaaa!

UP SETELAH TEMBUS 100 VOTE + 300 KOMEN!

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN SHARE CERITA INI KE TEMEN-TEMEN KALIAN YAA!

SS BAGIAN YG KALIAN SUKA & POST DI SG YA JANLUP TAG!

FOLLOW WATTPAD: yesimrnss

AKU BAKAL SPOILER DULUAN DI:
INSTAGRAM : @yesimrnss @wp.yesimrnss
TIKTOK : @yesimrnss
PAKE TAGAR #darrenvalcano

***

Darren berdiri dibantu oleh pembantunya atas perintah Luna. Darren melangkahkan kakinya perlahan, pembantu itu sangat mengkhawatirkan Darren. Ia menghentikan langkahnya didepan Luna yang ada didepan pintu.

Luna memberi kode agar pembantunya masuk kedalam rumah. Pembantunya menganggukkan kepalanya lalu meninggalkan majikannya itu.

Darren berjongkok didepan Luna. Luna mengusap wajah Darren yang basah karena air hujan.

"Mama jangan nangis. Darren gapapa," ujar Darren pada wanita yang menggigit bibir bawahnya.

Lelaki itu mengusap pipi Luna yang mulai basah karena air matanya. "Ma? Darren gak suka liat mama nangis."

"Jangan berpikir kalo Darren gak hidup dengan baik." Darren menarik napasnya pelan. "Darren udah berusaha untuk hidup sebaik mungkin," lanjutnya.

"Walaupun Darren gak yakin hari esok bakal lebih baik dari hari ini. Tapi..." Darren menggantungkan ucapannya.

"Darren yakin Tuhan ngasih kebahagian yang lebih. Buat Darren dan buat mama." Darren membiarkan air matanya membasahi wajahnya.

"Kalo besok belum dikasih kebahagiaan. Mungkin lusa?"

"Tapi mama merasa bersalah, Darren." Luna kesusahan membuka suaranya.

"Maaf, Darren. Maafin mama."

Darren menggelengkan kepalanya kuat. Ia tidak mau wanita didepannya ini menyalahkan dirinya sendiri.

"Setiap kamu disiksa sama papa kamu. Mama sama sekali gak bisa nolongin kamu. Mama gak selalu ada buat kamu, Darren."

"Mama emang gak selalu ada buat Darren. Tapi, mama selalu ada diwaktu yang tepat buat Darren," balas Darren.

Luna menyunggingkan senyumnya. "Terimakasih, Darren."

"Terimakasih karena udah jadi anak mama."

Mata lelaki yang berkaca-kaca itu menatap wanita didepannya. "Makasih juga, Ma."

"Punya ibu kaya mama itu anugerah buat aku."

***

Darren yang sedang duduk di dikelas itu sedari tadi menatap layar ponselnya. Dilihat sedang ada panggilan masuk dari kekasihnya, siapa lagi jika bukan Aluka.

DARREN Where stories live. Discover now