chapter 2

12K 1.2K 48
                                    

KRIS' POV


Cuaca LA lebih dingin dari yang diperkirakan, tapi selain itu, hari itu tidak ada yang berbeda. Sebelum pendaratan pesawat, kami berjalan menuju area bagasi. Chanyeol, Baekhyun dan Jongin berjalan didepanku dan terdengar olehku suara lengkingan Baekhyun dan tawa berat Chanyeol. Leader Junmyun, D.O, Jongdae dan Minseok berada di bagian tengah ketika Luhan dan Sehun terus menempel berduaan seperti biasanya dan bertindak seperti tak dilihat oleh siapapun. Tao disebelahku menunjukkan ekpresinya yang frustasi karena foto predebutnya yang tersebar di internet kemarin malam. Yixing seperti biasanya terdiam di belakangnya berkutat dengan headphone di telinganya memperhatikan sekitarnya.


Aku memperlambat langkahku padanya, menariknya menghadapku,"Kamu harus berheti mendengarkan musik kalau tidak kau tidak akan medengar orang memanggilmu nanti." kataku. Dia melihatku kebingungan dan memberikan ekspresi mengerti, "Ok. No problem." Namun dia masih belum mau melepaskan headphonenya. Aku berbalik pasrah dan kembali pada Tao dan masalah yang dia pikirkan. Aku tetap pada moodku yang sedang tidak baik karena insomniaku semalam, aku memikirkan Yixing yang ditegur manajer dan diberikan sedikit skorsing dan itu berarti liburanku akan terbuang juga.


"Kenapa kau terlihat kesal dan berekspresi seperti orang tuamu meninggal saja? Atau ada yang kurang jelas dari ucapanku?" Luhan selalu banyak bicara seperti biasa saat kami menunggu koper kami. Yixing melepaskan headphonenya, ia berkata,"Dia diam-diam sedangturut berduka cita atas hidupmu."



"Sebenarnya hidupku sangat menyenangkan, lebih tepatnya sebelum aku bertemu denganmu." Kata Luhan sambil menatap keluar, "Jika aku berhasil mencapai van tanpa cedera, hidupku akan sempurna, omong-omong kamu belum mencukur janggutmu. " Katanya serius pada Yixing.


"Kau belum mencukur kakimu semalam, aku bisa merasakan aura yang 'sangat laki-laki' di pesawat tadi." kata Yixing sambil membetulkan kerah bajunya.


"Kenapa, apakah kau gugup?" Luhan tertawa, "Jika kau mampu, berbicaralah tentang perasaanmu terhadap hal itu di wawancara besok."


"Hambatan bahasa," Zhang Yixing menggelengkan kepalanya, "Akan lebih baik kalau aku hanya perlu berbicara bahasa mandarin, aku akan membiarkan leader kita menggunakan bahasa Inggrisnya yang fasih dan membantuku berbicara apa yang ingin aku katakan."


"Bisakah kalian berdua berhenti menjadi begitu menjijikkan ...." Tao berbicara dari samping dengan tampang benci, "Kau Luhan, tidak cukupkah bagimu hanya Sehun yang menjadi milikmu?"


"Apa katamu?" Sehun menyahut dengan suara dingin, hidungnya tersumbat.


"Tidak ada," jawab Luhan tersenyum, "Kita bicara tentang rencana liburan untuk tahun ini."


"Liburan? Kapan? Jika itu adalah liburan terakhir, maka aku harus mengikuti kau pulang. " Kata Sehun semangat.


"Mungkin ......." Luhan menatap Tao yang terkikik diam-diam, "Kemungkinannya antara 8 sampai 10 tidak akan terjadi. Saudaramu Yixing sudah diberitahu manajer mengenai hal itu. Lagipula, jam yang kamu beli sepertinya tidak terlalu buruk."


"Aku membelinya di duty-free store." Oh Sehun membenarkan alisnya.


48 HOURS [EXO Fanfiction]Where stories live. Discover now