7. Dokter Una

116 20 0
                                    

Heloo, aku kembali. ㅋㅋㅋㅋ

Maaf ya kemarin ngga sempet update karena aku lagi banyak acara😭

.

.

.

Happy reading

.

.

.

Ucapan dokter Una ternyata berefek cukup baik pada Jewi. Terbukti setelah mendapat wejangan singkat itu, Jewi jadi lebih bisa menerima hal di luar kendalinya. Termasuk dengan kepergian salah satu pasiennya kemarin. Dan karena hari ini mood Jewi jadi lebih baik, Jewi berencana untuk berterima kasih pada dokter Una meski pada akhirnya dokter sedingin es itu akan menolaknya lagi.

"Tidak apa-apa, dicoba aja dulu," gumam Jewi setelah memutar kemudinya memasuki parkiran rumah sakit.

Jewi segera keluar dari mobilnya dan bergegas masuk ke dalam rumah sakit. Sejujurnya dia sudah sedikit telat sekarang, bahkan dirinya tidak sempat sarapan dan alhasil mendapat omelan singkat dari mamanya karena melihat sarapan yang disediakan sama sekali tidak berkurang sedikitpun.

"Dokter Jewi," panggil seseorang.
Jewi yang tadinya berjalan dengan terburu-buru lantas menghentikan langkahnya. Tatapannya beralih pada seorang satpam yang saat ini terlihat menghampirinya.

"Ada apa, Pak?"

"Ini, ada titipan dari seseorang untuk Dokter."

Jewi menatap bingkisan yang ada di tangan satpam itu selama beberapa detik. Dan setelah melihat nama restoran Sky di bungkusannya, Jewi segera menerimanya.

"Dari siapa, Pak?"

"Saya disuruh bilang kalau bingkisan itu dari cowok yang suka sama Dokter."
Jewi mengerjap pelan saat melihat satpam itu berusaha menahan senyumnya. Jewi kini bisa menebak siapa pengirim bingkisan itu.

"Ah, kalau begitu ... terima kasih, Pak."

"Sama-sama, Dokter. Dan satu lagi, pengirimnya bilang SEMANGAT!" ujar satpam itu dengan menirukan pose love finger. Jewi sampai terkesima selama beberapa detik sebelum dirinya tersadar bahwa beberapa orang kini menatap ke arahnya dengan cekikikan geli.

"B-baiklah. Terima kasih banyak, Pak."

Jewi segera pergi dengan perasaan yang campur aduk. Di dalam hati dia terus mengutuk Rafka -meski belum dipastikan yang mengirim bingkisan itu adalah laki-laki itu. "Pasti kerjaan Rafka." Menghela napas pelan Jewi mencoba abai pada tatapan orang-orang padanya.

***

Jewi menyimpan bingkisan itu di atas meja. Dia lalu mengeluarkan ponsel dari saku celana dan mengecek apakah ada pesan atau semacamnya dari Rafka. Namun, dia sama sekali tidak menemukan satu pesan pun di sana.

Tidak mau mengambil pusing, Jewi pun akhirnya mengecek isi dari bingkisan itu. Terdapat satu kotak berukuran sedang di dalamnya, dan saat Jewi membukanya, selembar memo ditemukan di dalamnya.

Hai,

Ini menu baru yang akan launching hari ini. Dan karena aku naksir berat sama kamu, jadi kamu harus menjadi orang pertama yang merasakannya.

Jangan lupa dimakan, ya! Roti lapis ini special buat kamu. Aku yang buat sendiri, loh!

Have a good day!

There's No Place Like YouWhere stories live. Discover now