prolog

3.2K 38 2
                                    

Suara dentingan sendok di pagi itu membuat suasana menjadi awkward lagi dan lagi kepala keluarga itu menatap tajam ke arah gadis yang sedang tersenyum manis.

"Sudah berapa kali daddy bilang sama kamu untuk tidak menggangu tania dan menyakiti nya. Kenapa kamu senang sekali mencari perkara ? ".

"Daddy tania gak pa - pa ini memang salah tania ". Ucap gadis polos itu sedikit menunduk.

"Benar tuh dad emang si udik ini yang salah lagian siapa suruh dia dekatin satria. ".

"Aku gak pernah mendekati kak satria emang kak satria yang dekatin aku lio ". Ucap tania mengelak.

"Halah bacot lo ". Sentak liora.

"Cukup liora kamu emang selalu saja membuat onar "bentak bram.

Ratih berusaha meredam kan semua amarah suami nya. Axel kakak laki - laki liora itu menatap tajam ke arah liora seolah memberikan peringatan. Namun bukan nya takut liora malah memeluk axel dan meminta nya agar mengantar dirinya. Namun Axel menolak nya dan malah mengajak tania untuk pergi bersama.

Awas aja lo tania. Batin liora berapi - api.

Bramana wijaya merupakan seorang pengusaha yang memiliki tiga anak. Namun satu di antara nya merupakan anak tiri yang paling di sayang bram dan semua orang tau akan hal itu.  Bram sangat menyayangi tania melebihi putri kandung nya sendiri.  Insiden 5 tahun yang lalu membuat keluarga wijaya utu harus mengalami keterpurukan karena meninggal nya istri sah bram yang pertama venera.

Mereka menyalahkan liora atas kematian venera karena pada saat itu venera di paksa oleh liora untuk membelikan nya sebuah alat lukis. Ya liora kecil sangat gemar melukis hingga saat ini bakat nya masih melekat pada dirinya.

Di sekolah Cerdas Bakti internasional school sosok laki - laki yang selalu di agung - agungkan oleh mereka itu membuat hati liora merasakan cemburu. Pasalnya kini tania sedang tersenyum manis di hadapan liam dan itu berhasil membuat liam tersenyum padanya.

Liora mengepalkan tangan nya ia akan membalaskan nya nanti tapi untuk sekarang ia akan mencari perhatian dari Liam terlebih dahulu.

"Good morning baby Liam ". Ucap liora sambil tersenyum manis.

"Cih nenek lampir datang ". Cibir bagas yang memang tidak suka dengan liora karena sikap nya yang suka perhatian dan juga buat masalah dengan tania.

"Cabut ". Ucap liam dengan nada dingin nya.

"Mampus lo ". Cibir keano.

"Ck , nyebelin banget sih tuh kulkas satu au ah kesel gue. Eits tenang liora tenang lo harus mendapatkan cinta dari my baby Liam ". Liora mencoba menyemangati dirinya sendiri.

Sementara di dalam kelas liora hanya tersenyum - senyum sendiri melihat wajah Liam dari handphone nya. Mika yang melihat sahabat nya yang bucin parah itu hanya  berdoa agar liora cepat sadar dari kebodohan nya.

Sudah berulang kali mika menasehati gadis bebal itu namun perkataan nya hanya di anggap angin lalu saja.  Sudah banyak yang tahu mengenai betapa terobsesi nya liora terhadap liam namun mereka hanya melihat itu sebagai drama sehari - hari yang seru.

Brugh

Sebuah penghapus papan tulis mengenai meja liora dan itu membuat nya kaget begitu juga dengan siswa lain. Liora hanya tersenyum saja setelah mendapati guru itu menatap liora dengan tajam.

"Perhatikan pelajaran mu atau handphone kamu saya sita ". Ancam guru tersebut.

"Baik pak ".

Liora berdecak kesal namun mika malah menahan tawa nya melihat wajah bodoh milik liora. Suara bel pun akhirnya berbunyi menandakan perut mereka untuk segera di isi.

"Lo mau makan apa ra ? "Tanya mika.

Liora mengepalkan tangan nya sambil menatap ke arah tania yang sedang mencium pipi tania dengan gemas.

Byurr.

Liora menyiram wajah tania dengan air yang ada di atas meja.

"Sialan lo apa gak cukup kasih sayang bokap gue sama kak axel yang udah lo ambil. Sekarang lo masih ingin merampas liam dari gue dasar cewek murahan ". Amuk liora sambil mencakar wajah tania.

Tania menangis sesegukan mendengar bentakan dan juga terkena pukulan dari liora. Bagas dan keano berusaha untuk menahan liora agar tidak memukul tania lagi

"Buset ngeri banget nih monyet kalau lagi ngamuk ". Ucap bagas yang terkena cakaran liora.

"Liora cukup ". Ucap Liam yang mencoba menjauhkan tania dari liora. Namun seakan kerasukan setan liora semakin mengamuk dan tidak bisa di kendalikan.

Plak.

Sebuah tamparan mendarat di wajah liora dan pelakunya adalah axel kakak kandung liora. Liora terdiam mematung tanpa sadar air matanya menetes.

"Kak axel nampar lio ? " ucap liora tidak percaya kalau axel akan main tangan dengan nya.

"Lo udah kelewatan liora azhari , apa lo gak bisa sehari aja lo gak buat masalah liora ?. Dasar hama , lo emang selalu pembuat masalah apa gak cukup masalah yang udah lo bikin dan lo toreh ke keluarga kita liora. Apakah lo gak cukup dengan semua tingkah memuakkan lo yang udah  ngebuat bunda meninggal ? ".

"Cewek egois kayak egois kayak lo gak akan pernah ngerti lio selain semua kemauan lo harus di turutin lo gak akan berhenti untuk menyakiti orang lain. Kenapa harus bunda yang pergi kenapa gak lo aja sih jujur gue lebih memilih bunda dari pada lo ". Ucap axel menusuk hati liora.

Perkataan axel membuat nya merasakan sakit hati yang mendalam.

"Ucapan lo bikin gue sakit axel gue kecewa sama lo ". Ucap liora sambil menangis ia menatap ke arah liam yang sedang memeluk tania.

"Gue benci kalian " ucap Liora parau.

Liora pergi dari sana dengan wajah yang penuh dengan air mat ia pergi ke kelas nya untuk mengambil kunci mobil nya.  Liora mengemudi dengan kecepatan yang sangat tunggi.

"Ini gak adil tuhan gak adil kenapa harus gue yang ngalamin ini semua kenapa ? Gue bukan orang yang kuat gue lemah. Hati gue sakit selama ini gue berusaha untuk tetap kuat dengan segala senyuman dan juga cinta untuk mereka tapi kenapa ini yang aku dapat tuhan. " tangis Liora pecah di dalam mobil.

Liora semakin tak dapat membendung air matanya namun tanpa sadar ia telah menabrak sebuah pohon di depan sana.  Ia merasakan sakit di kepala nya serta darah yang mengalir dari kening nya.

"Tuhan jangan ambil dulu nyawaku aku mohon ". Ucap Liora di sisa kesadaran nya.  Warga yang melihat kecelakaan itu pun berbondong - bondong untuk membantu Liora dan membawa nya ke rumah sakit terdekat.

Bram dan ratih yang mendengar kabar kecelakaan Liora pun bergegas ke rumah sakit. Sebelum itu bram sudah mengetahui terlebih dahulu jika Liora lagi dan lagi be buat masalah dengan tania.

Liora venera azhari.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
LIORA || Semicolon Where stories live. Discover now