bagian 10

753 36 2
                                    

Mika menatap malas ke arah tania , liam , dan juga bagas pasal nya mereka dari tadi memandang Liora dengan tajam entah apa salah sahabat nya itu sehingga wajah mereka seperti menaruh dendam padanya. Tania tersenyum ia sangat ingin bermain dengan Liora dan juga axel bukan kah mereka bersaudara tapi kenapa Liora enggan sekali mengajak nya.

Liam yang mendengar cerita tania pun menelpon samudra dan menanyakan titik lokasi mereka karena tania menangis dan ingin bermain bersama mereka. .

"Lo berdua kelewatan tahu gak bisa - bisa nya lo ninggalin tania yang nangis gitu memang gak ada otak lo " bagas meluapkan emosi nya di hadapan axel dan Liora.

"Maksud lo apa ha ? Terserah gue mau ngajak dia atau enggak lo gak perlu ikut ke dalam urusan gue " bentak axel.

"Tapi tania itu saudara kalian bisa - bisa nya kalian pergi gak ngajak dia dan ngebiarin dia nangis di rumah gitu. Gue aja gak tega ngelihat nya lo manusia apa bukan sih dan lo xel kenapa lo berubah lo kebanyakan main sama ni iblis maka nya hati lo ketutup aura gelap ".ucap bagas menggebu - gebu.

"Kalian semua cuma orang bodoh yang mau dekat sama dia dan dengan gampang nya termakan sama drama yang dia buat "marah bagas.

"Perlu lo tahu Liora cewek iblis kayak lo gak akan pernah bisa merasakan kebahagiaan karena kehadiran lo udah buat bahagia orang lain jadi rusak. Lo cuma cewek sampah yang - "

Bugh .

Bugh.

"Bangun lo anjing " teriak axel yang tidak terima melihat Liora di hina.

"Kenap lo marah seharusnya lo tahu kalau itu emang  fakta yang sebenarnya, lagian bukan nya selama ini lo yang ngehina dia kenapa sekarang lo sok jadi pahlawan yang mau melindungi dia. "Ucap bagas yang masih di hajar oleh axel.

Tania sudah berteriak histeris begitu juga dengan mika bahkan keano dan Liam berusaha menghentikan kedua nya namun tenaga keano tidak lebih besar dari axel. Sementara samudra ia membawa Liora ke dalam pelukan nya gadis itu memejamkan matanya sambil menepis semua kata - kata yang berputar di dalam kepala nya.

"Lo harus tenang lio kendalikan diri lo ambil kesadaran lo Liora "ucap samudra.

Liora menutup telinga nya sambil memukul - mukul dada nya. Rasanya sesak dan sangat menyakitkan bayangan itu seperti tidak ingin pergi dari pikiran nya.

"Sakit ... " ucap Liora lirih sambil memukul - mukul dada nya.

"Bunda ... sakit ". Tangis Liora pecah.

Liora membutuhkan pelampiasan ia mengambil cutter yang berada di dekat nya dan menyayat tangan nya lagi. Samudra berusaha memegang tangan nya agar Liora tidak menekan luka yang masih basah itu.

"Lepasin gue " ucap Liora meronta - ronta.

"Axel tolongin gue " teriak samudra.

Axel yang masih memukul bagas pun berlari mendekati Liora , samudra menahan tangan Liora agar gadis itu tidak menekan luka nya.

"Lio sadar .. Liora lo harus sembuh ... Lio sadar " teriak axel.

"Lio dengarin gue lo bisa lampiaskan amarah lo ke gue tapi jangan ke diri lo gue mohon cukup selama ini gue jadi orang yang bodoh jangan bikin gue semakin merasa bersalah lio gue mohon ".

"Bunda... Sakit .. ". Tangis Liora meraung.

Mika tidak tahan melihat adegan itu ia menangis di dalam pelukan keano. Mika gak kuat melihat sisi lain dari Liora jika mika yang berada di sisi itu mungkin saja ia sudah bunuh diri.

"Lio denger kak axel .." lio menangkup wajah sendu Liora.

"Lio masih ingat kata bunda kan ? Lio harus bahagia lio gak boleh nyakitin diri lio bunda sedih kalau lihat lio kayak gini. Gak cuma bunda yang sedih tapi kak lio juga sedih ngelihat Liora kayak gini. ". Axelio menghapus air mata Liora begitu juga air mata nya

LIORA || Semicolon Where stories live. Discover now