bagian 2

1.1K 34 0
                                    

Liora pulang ketika makan malam sudah di mulai tidak ingin berniat bergabung Liora hanya jalan saja melewati mereka dan menemui mbok sum. Penampilan baru Liora membuat bram dan juga axel tertegun.

"Mbok nanti bawakan makan malam aku ke kamar ya dan juga carikan tukang untuk perbaiki cat kamar ku ya mbok ". Pinta Liora.

"Baik non ".

Liora melenggang pergi namun perkataan bram menghentikan langkah nya.

"Darimana saja kamu ? "Tanya bram dengan dingin.

"Bukan urusan anda saya darimana saja ". Jawaban Liora yang tak kalah dingin itu mampu membuat Susana menjadi tegang. Bram tidak tahu kenapa Liora menjadi berubah hanya dalam satu waktu.

Liora memandang langit malam yang begitu cerah di balkon nya Liora menyantap makan malam nya dengan tenang di temani cahaya bulan. Axel yang sedang merokok di balkon nya pun menatap ke arah balkon Liora entah kenapa hati nya merasakan gejolak yang aneh.

Liora tak tahu jika Axel diam - diam menatap nya dengan penuh tanda tanya. Axel berusaha acuh lagian ini yang selama ini ia inginkan sebuah ketenangan tanpa ada nya hama pengganggu dan pembuat onar.

"Kak "panggil tania yang masuk ke dalam kamar Axel.

"Ada apa ?" .

"Tidak ada hanya ingin numpang saja " tania menatap dimana Axel sedang memperhatikan Liora.

Liora masuk ke dalam kamar nya setelah ia selesai dengan makan nya begitu juga dengan Axel yang sudah selesai menatap objek mata nya.

"Tania jangan pernah lagi masuk kamar gue tanpa se izin gue. Gue emang bersikap baik sama lo tapi bukan berarti lo bisa bebas keluar masuk gitu aja "

"Maaf ". Cicit tania yang kemudian ia keluar dari kamar nya.

Pagi - pagi sekali Liora sudah kedatangan tamu yang membawa sebuah bucket bunga berbentuk cokelat import dan juga kunci mobil yang baru. Antonio setelah mendapati kabar tentang kecelakaan Liora ia segara membeli tiket pesawat untuk menemui keponakan tersayang nya.

Antonio sama sekali tidak pernah membenci Liora atas kematian venera begitu juga dengan keluarga dari venera sendiri. Mereka sudah percaya terhadap takdir semua itu hanya lah kecelakaan yang bisa menimpa siapa saja tanpa di pinta. Antonio sangat tahu betapa rapuh nya keponakan tersayang nya.

Antonio tertegun melihat penampilan Liora yang sangat mirip dengan venera tapi sayang nya wajah itu terlihat banyak sekali menanggung beban dan juga lelah. Wajah ceria itu di isi dengan wajah yang datar tanpa ekspresi.

"Gimana kabar kamu sayang ? " tanya Antonio sambil memeluk Liora.

"Aku baik kok om ". Jawab Liora dengan senyuman nya. Liora tahu kalau Antonio baik kepada nya bahkan sangat baik makanya Liora membalas pelukan hangat Antonio.

"Ini kunci mobil kamu sengaja om belikan mobil baru untuk kamu sambil membuang sial. Jika kamu butuh sesuatu atau butuh bantuan maka kamu bisa langsung hubungin om minta saja apa pun dari om maka om akan melakukan nya sayang. Kamu tidak perlu mengemis kepada siapa pun ". Ucapan akhir Antonio membuat axel dan bram merasa tersindir. Begitu juga dengan ratih dan tania yang di tatap tajam oleh antonio.

"Terimakasih ".

Antonio berpamitan kepada Liora karena ia akan ada meeting pagi ini.  Liora menyimpan seluruh cokelat nya ke dalam kulkas yang ada di kamar nya.  Liora membuka lagi kado terakhir dari Antonio sebuah parfum ternama yang wangi nya sangat soft wangi lavender dan juga mawar Liora sangat menyukai nya.

"Lio daddy harap kamu tidak lagi mengendarai mobil berikan saja mobil itu kepada tania dan kamu akan selalu bersama supir. Satu lagi hadiah itu terlalu banyak berbagi lah kepada tania ". Ucap bram yang membuat Liora berdecih.

LIORA || Semicolon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang