bagian 4

901 29 0
                                    

"Liora " bentak Liam yang datang sambil menuntun tania yang sedang tertatih - tatih.

"Gue pikir lo udah berubah ternyata sama aja , lo sengaja bersikap kayak gini hanya untuk nyari perhatian gue kan ? Iya kan. Perempuan gak tahu diri kayak lo gak pernah masuk ke dalam kategori cewek yang gue suka ". Bentak Liam.

Liora hanya melirik malas dan tanpa minat ia hanya makan siomay nya dan memainkan handphone nya. Liam yang melihat Liora seperti itu menjadi geram lantas ia merebut handphone itu dan membanting nya hingga hancur. Mika yang melihat itu melototkan matanya gila handphone mahal itu di banting begitu saja pikir mika.

"Kenapa lo selalu nyari masalah Liora ". Desis axel.

"Liam, kak axel bukan Liora yang bikin aku luka tadi aku jatuh di kamar mandi karena nginjak tali sepatu " ucap tania yang mencoba menahan amarah Liam.

"Lo udah dengarkan ? Sekarang gue minta lo ganti handphone gue dan lo kali ini bukan gue yang nyari masalah tapi lo semua. ". Ucap Liora kemudian ia mengeluarkan satu handphone nya lagi.

"Gue harap setelah pulang sekolah handphone itu udah ada ". Liora melanjutkan makan nya yang tertunda samudra yang melihat itu hanya diam namun mika malah mengacungkan jempol nya. Ia senang akhirnya sahabat nya itu sadar dari kebodohan nya.

Liam pergi dengan rasa malu di ikuti oleh yang lain nya kecuali samudra. Samudra masih menatap Liora dalam diam nya entah apa yang di pikirkan nya yang pasti samudra sendiri yang mengetahui nya.

"Lo kenapa natap sahabat gue gitu banget ? "Tanya mika.

"Gue mau memastikan sesuatu " ucap samudra lalu menarik tangan mika mengikuti Liora yang pergi menuju taman belakang.  Ia menyayat lagi pergelangan tangan nya hingga menimbulkan luka baru padahal luka nya yang lama saja belum sembuh.

Liora tidak menyadari jika axel , samudra , keano dan mika memperhatikan nya dari balik tembok yang berbeda. Hujan deras yang turun seolah - olah menjadi tangisan nya yang begitu dalam.

Liora mengeluarkan sebuah lemon dan ia peras ke tempat luka nya berada. Di tambah dengan terkena tetesan air hujan membuat mika dan keano merasakan perih akibat perbuatan Liora.

"Shit apa sebenarnya yang terjadi " gumam axel.

"Lo gak tahu keadaan adek lo ? "Tanya keano.

"Apa yang sebenarnya terjadi Liora ?" mika sudah menangis seolah ia dapat merasakan rasa sakit yang di derita Liora. Liora menekan luka nya hingga beberapa tetesan darah nya jatuh ke tanah.

"Jauh lebih baik ". Gumam Liora kemudian ia pergi menuju uks.

Alkohol yang mengenai luka nya sama sekali tidak ada rasanya entah kenapa Liora sudah sangat nyaman dengan rasa itu. Mental Liora benar - benar sedang dalam masalah.

"Gila gue aja kena alkohol perih anjir " gumam keano.

Axel menarik tangan mika dan membawa nya diikuti samudra dan juga Keano. Axel menatap mika tajam serta beberapa penjelasan.

"Jelasin apa sebenarnya yang terjadi sama Liora ?".

"Gue gak tahu kak jujur selama ini gue kira Liora baik - baik aja tapi ternyata enggak selama ini Liora selalu nampak bahagia sama gue. Dia selalu ceria tapi gue gak tahu kalau sebenarnya di punya masalah kak axel, gue emang sering ngelihat luka di pergelangan tangan nya tapi di selalu bilang kalau itu cuma luka kecil yang dia dapat karena jatuh ". Air mata mika tidak dapat di bandung lagi ia merasa tidak berguna sebagai seorang sahabat.

"Jangan sampai ada yang tahu kondisi Liora selain kita awasi Liora jangan sampai lengah termasuk lo kakak nya. Oh ya gue lupa kalau lo gak akan ngelakuin hal apa pun karena dia kan udah ngebunuh nyokap lo " ucap samudra yang menusuk hati axel.

✿ฺ✿ฺ✿ฺ✿ฺ

Setelah pulang sekolah Liora singgah sebentar ke tukang bunga untuk membeli buket yang akan ia hadiah kan kepada bunda nya. Ya Liora sudah lama tidak berkunjung ke makam sang bunda siang ini di tambah dengan gerimis yang membuat Liora sangat bertekad untuk pergi ke sana.

Liora berjongkok di hadapan makam venera dengan tangisan yang teramat pilu dan menyakitkan. Ia memeluk batu nisan itu seakan bunda nya yang memberikan kehangatan untuk nya.

"Lio gak kuat bunda .. Tapi lio gak mau nyerah .. Bunda bilang mereka sayang sama lio tapi nyatanya enggak bunda. Mereka gak sayang lio ini semua salah lio ya bunda andai waktu itu lio gak egois pasti bunda masih ada. Hati lio sakit bunda... Hiks... Sakit .. Lio gak bahagia ". Jerit nya pilu yang dapat di dengar axel , samudra dan keano.

Keano menatap ke arah atas agar air mata nya tidak tumpah tapi nyata nya air mata nya turun tanpa bisa di cegah. Axel dan samudra pun turut menangis entah lah mereka seakan dapat merasakan semua penderitaan Liora.

"Enggak .. Lio gak boleh nangis kan bunda karena lio anak kuat ..  Lio harus bahagia meskipun itu tanpa mereka. Tapi lio gak bisa bahagia bunda .. Hiks ... Lio gak bisa ". Sebenarnya Liora benar - benar merasa bersalah akan kehilangan venera.

Mereka tidak menyadari hal itu karena melihat Liora yang selalu ceria dan membuat onar. Tapi siapa sangka keceriaan nya hanya sebuah topeng belaka nyata nya ia jauh lebih terpukul setelah kehilangan venera. Liora selalu menutupi semua masalah dan kesedihan nya dengan cara mengejar cinta Liam harapan satu - satu nya.

Liam sempat memberikan janji bahwa dia akan selalu bersama Liora namun saat Liora menagih janji itu Liam malah selalu menghina nya dengan semua perkataan dan perlakuan nya. Liam selalu bersikap romantis dengan tania di hadapan Liora padahal liam tahu Liora sangat mencintai nya.

Sakit ? Tentu saja Liora merasakan sakit hati itu hingga dimana titik Liora melihat Liam mencium tania dunia nya seakan hancur. Harapan yang selama ini di berikan liam hanya angin semata dan sebuah tamparan dan hinaan dari veren membuat nya sadar.  Liora tidak perlu mengemis perhatian dari siapa pun lagi ia hanya ingin hidup sendiri sekarang.

Liora menghapus air mata nya dan segera pergi dari sana.  Ia melangkah pergi dari arena pemakan dan singgah lagi untuk membeli makanan kucing kebetulan makanan kucing nya sudah habis.

Seperti biasa rumah nya selalu ramai karna kehadiran teman - teman axel. Liam mengganti handphone Liora namun bukan handphone yang sama melainkan iphone keluaran terbaru. Liora mengambil handphone itu lalu meminta tolong ke untuk menjual nya dengan harga pasaran. Ia ingin handphone yang sama.

"Lo makin menjadi - jadi ya apa salah nya sih tinggal terima pake doang "celetuk bagas yang emosi.

"Gue gak tertarik sama hp ini kalau lo emang gak mampu belikan gue hp yang sama bagusan lo kasih aja uang nya ke gue. ". Liora pergi menuju kamar nya axel yang berpapasan dengan Liora pun hanya di anggap angin lalu saja.

LIORA || Semicolon Onde as histórias ganham vida. Descobre agora