bagian 7

717 31 3
                                    

Mika sedikit bersyukur setidaknya Liora mau menanggapi cerita nya walaupun hanya beberapa kata dan tidak sejulid dulu. Liora mencoba memfokuskan pikiran nya ke pelajaran sangat sulit ia melakukan hal itu karena penyakit mental nya yang selalu Kambuh.

Sebenarnya Liora itu sangat pintar hanya saja penyakit mental nya yang membuat dirinya susah untuk memusatkan pikiran nya ke suatu objek. Mika yang melihat Liora serius itu pun merasa tidak enak biasanya mereka akan bicara secara diam - diam dan berakhir keluar dari kelas.

Liora sangat muak dengan angka - angka itu ia izin untuk keluar menuju kamar mandi di ikuti mika padahal waktu istirahat sebentar lagi namun guru tersebut mengizinkan nya karena beberapa hari ini liora tidak membuat masalah.  Bukan nya ke toilet justru Liora malah ke kantin untuk memesan makanan belajar sangat membuat nya lapar.

Axel yang sedang ada pelajaran olahraga pun melihat liora yang berjalan menuju kantin apakah Liora bolos lagi pikirnya. Axel melihat ke arah jam nya waktu istirahat sebentar lagi pantas saja Liora ke kantin.

Liam merasa jika Liora berbeda dulu Liora akan mendekati nya ketika jam istirahat tapi sekarang gadis itu tampak tidak melihat nya dan malah semakin menjauh. Liam merasakan sesuatu yang tidak sepertu biasa hatinya merasa gelisah dan lagi tidak ada suara cempreng yang mengganggu indra pendengar nya.

Liora jengah melihat samudra dan Liam yang berada di sekitar nya dan di tambah lagi keano yang saat ini juga ikut - ikutan dengan mereka.

"Lo semua gak bisa nyari tempat lain ? "Tanya mika

"Enggak ". Jawaban ketiga laki - laki itu membuat mika kesal begitu juga Liora namun Liora tidak berminat meladeni mereka.

Mungkin dulu Liora akan senang jika mereka mau bergabung dengan nya tapi sekarang tidak. Bahkan sekarang Liam dan bagas sudah berkumpul di meja Liora begitu juga dengan tania.

Samudra mengeluarkan bekal yang di bikin okeh maminya khusus untuk Liora bahkan mami samudra ingin bertemu dengan Liora karena ia sangat merindukan nya. Samudra yang berbicara mengenai keadaan Liora membuat mami nya meneteskan air mata betapa malang nya nasib Liora.

Bekal yang berisi perkedel kentang dan juga chiken katsu itu membuat tania tergiur. Tania mengira bekal itu untuk nya namun ternyata realita tidak seindah ekspektasi.

"Buat lo dari mami gue ". Samudra memberikan bekal itu Liora sangat ingat jika mami samudra sering memberikan nya makanan itu tiap hari nya.

"Ini juga buat lo dari mama gue ". Keano memberikan sebuah cheese cake yang kelihatan nya lezat.

Liora menatap mereka penuh dengan tanda tanya lagian Liora tidak kenal dengan mama keano. Liora tidak tahu kalau keano adalah anak dari dokter Reva makanya Liora di buat bingung.

"Gue gak kenal sama nyokap lo tapi - ".

"Liora kalau di kasih makanan itu bersyukur bukan malah bicara seperti itu setidak nya bilang makasih ". Ucap tania sangat lembut.

"Gue belum selesai ngomong tapi lo yang motong ucapan gue duluan , thank's untuk cake nya bilang sama nyokap lo gue suka. "Keano membenarkan perkataan mama nya kalau Liora tida akan menolak sesuatu yang berhubungan dengan Keju.

Liora memakan bekal pemberian samudra rasanya masih sama seperti dulu tidak ada yang berubah hanya suasana yang tidak lagi  seindah dulu. Tania memeluk lengan Liam begitu juga dengan Liam yang mengusap - usap kepala tania.

Liora hanya makan dengan tenang tidak ada raut wajah cemburu di wajah nya hanya wajah datar dan juga menikmati makanan nya. Axel memesan minuman untuk Liora agar gadis itu tidak perlu repot - repot memesan nya.

Mika terlihat bahagia sebenarnya ini yang Liora mau tapi sayang nya gadis itu tidak merasa bahagia seperti keinginan nya yang antusias. Mungkin jika mereka sadar lebih cepat Liora akan tersenyum dan memeluk mereka dengan hangat.

Liam , bagas dan tania memesan makanan mereka tidak mungkin mereka hanya duduk tanpa memesan apa pun. Keano lama - lama kesal melihat sifat kekanakan dan manja tania  gadis itu sudah berusia 17 tahun tidak bisa kan dewasa sedikit.

"Nyokap lo penjual cake ? "Tanya Liora ke keano .

"Enggak nyokap gue dokter tapi ya suka bikin cake nah karena lebih jadi nya gue bawa tadinya untuk axel tapi axel gak suka keju karena katanya kayak rasa upil asin " canda keano yang mendapat tatapan tajam dari axel.

Mika tertawa terbahak - bahak begitu juga dengan keano samudra hanya menanggapi nya dengan tersenyum tipis. Liora tahu kalau axel tidak menyukai keju dan dulu ia selalu mengatakan kalau keju rasanya seperti upil.

"Kesukaan aku sama kak axel sama yaitu cokelat kak kean ". Celetuk tania.

"Axel gak suka cokelat di lebih suka kacang dan strawberry ". Ucap liora. Axel tak percaya kalau Liora sangat tahu apa yang dia suka.

"Mika suka taro benar ? ". Tebak Liora dan dengan semangat mika mengangguk.

"Dan lo suka pisang "tebak Liora ke samudra.

"Terus gue suka apa ? ". Tanya keano.

"Gue gak tahu tapi yang gue tahu lo suka semua nya selagi enak why not ". Jawab Liora dengan tepat. Keano sangat menyukai makanan selagi makanan itu enak.

Liora mengamati kotak bekal milik samudra yang ternyata sama persis dengan milik nya dulu mami samudra memberikan mereka dengan sebuah sticker yang sama pula. Liora ingat dimana dulu ia selalu meledek perut buncit milik samudra hingga samudra kesal.

Samudra kecil tidak pernah marah karena ia tahu kalau Liora hanya bercanda dengan nya setelah bercanda Liora akan meminta maaf dengan nya itu lah mengapa samudra kecil sangat suka dengan Liora. Liora kecil selalu mengusap - usap perut buncit milik samudra dan mencubit pipi samudra karena gemas.

Bocah gempal itu tidak memiliki tubuh seperti dulu sekarang ia terlihat lebih tampan tanpa ada lapisan lemak berlebih di tubuh nya.

LIORA || Semicolon Where stories live. Discover now