bagian 3

1K 32 2
                                    

Liora sudah bersiap dengan pakaian sekolah nya ia mengambil kunci mobil baru nya dan juga menyemprotkan parfum yang beramo lavender itu. Wajah datar dan dingin nya kembali tampil di wajah cantik nya tanpa polesan make up wajah Liora sudah terpahat dengan indah.

Tanpa berniat sarapan dengan mereka Liora meminta mbok sum untuk membuat kan bekal agar ia bisa sarapan di sekolah. Tanpa pamit Liora pergi di ikuti axel di belakang nya.

"Lo bareng gue ".

"Kak axel bukan nya mau bareng sama tania ya ? " tanya gadis itu dengan menunduk.

"Tuh ada yang lebih membutuhkan dari pada gue satu lagi gak perlu sok akrab atau pun mencoba care sama gue ". Ucap Liora berlalu pergi.

"Lo pergi bareng sopir aja ". Axel pergi meninggalkan tania yang terdiam semakin menunduk.

Sampailah Liora di parkiran sekolah , para murid yang melihat kedatangan mobil sport baru pun bertanya - tanya siapa pemilik mobil itu. Liora keluar memperlihatkan wajah datar dan dingin nya setelah itu axel datang dengan motor sport nya. Axel memarkirkan motor tepat di sebelah mobil Liora.

"Pasti mau ngasih lo bekal lagi deh ruh nek lampir kagak capek apa di tolak mulu ". Ucap bagas melihat Liora yang membawa tas berisi tempat bekal.

"Udah berapa kali gue bilang berhenti ganggu gue Liora lo cuma buang - buang waktu ngelakuin itu semua ". Ucap dingin liam menatap Liora tajam.

"Cih gila lo ". Tanpa ekspresi dan kata - kata manis seperti biasanya Liora melenggang pergi begitu saja sambil membawa bekal nya.

"Buset Liora kesambet ? Dan itu rambut nya juga tumben di potong bukan nya dia sayabg banget ya sama rambut nya ". Ucap keano.

Aneh. Batin samudra yang melihat gelagat lain dari Liora.

Samudra merupakan teman liam , sama seperti Liam dan juga axel samudra tidak terlalu banyak bicara dan juga tidak tertarik dengan urusan orang lain. Namun ketika melihat raut dingin Liora membuat samudra penasaran dengan gadis itu.

Liora membolos dari kelas nya ia sengaja naik ke atas rooftop untuk sarapan dengan tenang. Saat dia duduk seseorang malah menarik nya dan mengajak untuk berdiri di balik meja - meja yang tidak terpakai.

"Baiklah ternyata tidak ada yang bolos" ucap guru bk itu.

Liora kembali ke posisi semula ia duduk di kursi dan makan dengan tenang.

"Setidaknya lo ucapin makasih untuk hal ini ".

"Thank's " ucap Liora yang sama sekali tidak menoleh ke arah samudra.

Samudra menghidupkan pematik api nya dan menyalakan sebatang rokok dari saku celana nya. Tanpa terganggu Liora makan dengan tenang cuaca seakan mendukung kegiatan nya pagi itu.

"Lo aneh " celetuk samudra yang membuat pusat gadis itu tertuju ke arah nya.

Samudra menatap ke arah Liora dan menatap manik mata itu dengan lekat. Samudra mencoba mencari sesuatu di balik raut wajah yang terlihat datar namun juga terlihat lelah dan putus asa.

"Terlihat lelah , putus asa namun mencoba bertahan untuk tetap kuat julukan untuk lo itu semicolon pasti lo tahu kan apa arti dari kata itu ya setidaknya seperti kehidupan lo yang sekarang ".

"Lo benar gue lelah dan juga putus asa tapi gue belum siap untuk mati dan mencoba mempertahankan diri gue untuk kuat ".

"Sedepresi itu ? Gue kira orang kayak lo itu gak bisa setres ternyata benar ya kata pepatah orang yang tersenyum paling lebar dialah orang yang sebenarnya tersakiti ". Ucap samudra bijak.

LIORA || Semicolon Where stories live. Discover now