01. Pertama-tama.

172 19 0
                                    

Mengingat-ingat kembali masa lalu bukanlah sesuatu yang sangat menyenangkan, ataupun terlalu menyedihkan. Jika waktu di putar kembali ke masa itu, ada suasana cerah, dingin atau bahkan menghangatkan. Semua orang bebas menceritakan masa yang ia ingat. Tentang bahagia, atau kesedihannya, tentang diri nya sendiri atau, tentang seseorang yang ingin di ceritakan.

Jika ada hal yang ingin ku ceritakan, maka itu tentang sebuah kenangan untuk yang pertama.


⋆⁺₊⋆ ☾⋆⁺₊⋆


Suara bel sekolah terdengar nyaring bersusulan dengan tawa serta langkah kaki berlarian para murid memasuki kelas masing-masing. Pagi ini semua seperti biasanya, matahari terlihat cerah, langit biru, dedaunan yang tertiup angin lembut, tanah yang kering, serta angin yang sepoi-sepoi menyisakan debu di jendela kaca persis tempat dudukku.

Beberapa menit sebelum guru wali kelas memasuki ruangan, bisik-bisik murid terdengar riuh.

"Ada anak baru." atau, "Ada anak pindahan." begitu bisik mereka.

Kreeek.

Tak lama kemudian, pintu kelas kami terbuka. Dengan wali kelas kami masuk kedalam kelas menenangkan suara bisik-bisik itu. Ia menyapa di depan ruangan, membuat keributan hilang sejenak.

Tak.. tak..

Dalam keheningan, langkah kaki itu membuatku menoleh, bisik-bisik beberapa murid terdengar kembali. Dan dari kejauhan, seseorang menuruni anak tangga persis di sebelah kelas ku. Langkahnya perlahan terdengar semakin mendekat, wajah putihnya menunduk menatap awas langkahnya. Adegan itu seperti terekam jelas dalam ingatanku, seperti ada alunan musik sebagai backsound di drama-drama yang bahkan saat itu belum aku tonton. Berjalan seperti diperlambat dengan gaya slow motion. Ia telah melewati jendela tempatku terduduk sembari menatap, kini Ia persis di depan pintu dengan tas punggung berwarna hitamnya memasuki kelasku.

Aku tak begitu mengingat, apakah seragam putih-putih, atau putih-biru yang ia kenakan hari itu. Tapi aku mengingat kehadirannya untuk pertama kalinya, dalam kehidupan kelas kami.

Ia tersenyum, memperkenalkan diri di depan kelas.
Seorang murid laki-laki, pindahan dari luar kota.

Semua biasa saja, tak ada sesuatu yang special kecuali senyuman malu-malu itu yang terlihat manis.

Apakah, kamu percaya akan cinta pada pandangan pertama?


⋆⁺₊⋆ ☾⋆⁺₊⋆

Langit Tanpa BulanDove le storie prendono vita. Scoprilo ora