lima

216 53 2
                                    

Sangat disayangkan Kai tidak ada bersama mereka sehingga mereka memakan waktu yang lebih lama dari biasanya untuk menjangkau Stanton Moor yang berada di Inggris Utara.

Langit sekarang terlihat lebih gelap, cahaya bulan tidak terlihat sama sekali. Mereka mendengar erangan kesakitan dari kejauhan, suasana terasa sangat mencekam.

"Hutan ini terlihat cantik di siang hari, sangat berbanding terbalik dengan kondisi saat ini," komentar Xiumin.

"Aku merasakan ada yang tidak beres di sini," ujar Baekhyun di sela langkahnya yang terus bergerak menyusuri hutan.

"Apa ini merupakan tanda bahaya bagi para makhluk abadi seperti kita?" tanya Luhan kepada Lay yang bergerak di paling depan. Lay bergeming, tidak menjawab pertanyaannya. Kakinya hanya terus bergerak melangkah lebih jauh dari pohon satu ke pohon lain.

"Kita hampir sampai," ujar Lay.

Pemandangan di hadapannya membuat para vampire itu menyerit. Kelompok Dewan Keamanan terlihat banyak mengalami luka yang cukup serius. Begitu Lay dan rombongan menapaki kakinya di tanah, Grace menghampiri dengan langkah tergesa.

"Lay, Chanyeol anggotamu mengalami luka terparah dibandingkan yang lain," ujar Grace dengan khawatir.

Tanpa berpikir dua kali Lay segera melompat ke arah Chanyeol yang kini tergeletak di tanah dan mengeluarkan darah berwarna kehitaman dari mulutnya.

Lay mengarahkan tangannya ke luka Chanyeol yang terlihat menganga cukup lebar, cahaya kehijauan mulai melingkupi tangannya dan secara perlahan luka yang berada di bagian dada Chanyeol mulai menutup. Chanyeol terbatuk parah dan memuntahkan gumpalan hitam dari dalam mulutnya.

"Aku belum pernah melihat seorang vampire bisa terluka separah ini," ujar Grace dengan bingung.

"Ini mimpi buruk," komentar Kris.

Lay terdiam, berpikir sejenak dan melihat luka Chanyeol yang masih dalam proses penyembuhan di tangannya.

"Kekuatan regenerasi milik kami bahkan tidak membantu banyak, senjata apa ini sebenarnya? dan siapa orang yang berani menyerang Dewan Keamanan?" tanya Baekhyun dengan murka.

"Vampire hunter?" tanya Grace dengan tidak yakin. Lay tidak menjawab, tetapi cahaya di tangannya kini mulai membesar dan luka Chanyeol semakin cepat menutup.

"Jangan tersinggung, Grace," ucap Chen melihat Lay yang tak bereaksi dengan pertanyaannya, yang dijawab anggukan oleh Grace.

Meskipun Lay dan dirinya sering terlibat jejak pendapat yang sengit, Grace tidak memungkiri bahwa pemimpin kaum vampire itu memiliki insting dan otak yang cerdas. Grace yakin Lay sudah merasakan ketidakberesan dalam kasus penyerangan ini.

"Luhan, Kris, Suho, bawa dan pastikan Chanyeol kembali ke markas dengan selamat," titah Lay.

Chanyeol kemudian dipanggul oleh Kris di bahunya, sementara Suho dan Luhan mengawal mereka dari belakang. "Pelakunya... adalah... makhluk... abadi," ujar Chanyeol terbata sebelum ia kehilangan kesadaran di pundak Kris.

"Begitu sadar, beri ia darah segera," ucap Lay sesaat sebelum mereka berempat pergi ke dalam pekatnya malam.

Lay mengepalkan tangannya. Yang Kris ucapkan benar adanya, ini merupakan mimpi buruk.

"Jadi, bukan vampire hunter?" tanya Grace mengambil kesimpulan.

Lay menggeleng. Seumur hidupnya, ia baru  dua kali melihat vampire terluka separah itu. Yang pertama saat seluruh anggota klan-nya terbantai, dan ini yang kedua.

Xiumin memerhatikan Lay yang memasang ekspresi kalut saat ini. Ia kini benar-benar yakin ada yang tidak beres.

Setelah selesai dengan Chanyeol, Lay segera beranjak pergi dan menolong Dewan keamanan lain dari bangsa werewolf, penyihir dan makhluk-makhluk lainnya. Sementara anggota classified lainnya berjaga dan memantau lokasi sekitar.

ClassifiedWhere stories live. Discover now