SATU

554 60 6
                                    

Typo Bertebaran!
Happy Reading guys!

Perkenalkan namaku Binar Rona semesta, jangan heran aku tau pikiran kalian, mungkin kalian berfikir jika nama itu cukup aneh? ya, aku juga sempat berfikir seperti itu, tapi yasudahlah syukuri saja, bagaimana pun itu nama pemberian dari kedua orangtuaku.

Aku adalah seorang gadis berumur 16 tahun aku duduk di kelas 11 ips 1, jangan salah bukannya aku tak diterima di kelas ipa hanya saja takdirlah yang membawaku kekelas ips ini, dan aku mensyukurinya, kenapa? karna di kelas 11 ipa1 yang berarti bersebelahan dengan kelasku, ada seorang lelaki tampan yang ku puja, tapi sikapnya yang seperti es kutub utara itulah yang membuatku enggan untuk pdkt dengannya.

Baiklah, katakan saja jika aku ini cerewet, tapi inilah aku, gadis cerewet dengan segala tingkah konyol dan super cerobohnya. biarkan saja orang menilaiku seperti apa aku tak peduli, karna yang ku pedulikan hanya dia 'pangeran kutub utaraku' ya, terserah kalian jika menanggap diriku terlalu menyukainya, toh, itu memang kenyataannya.

"BINAR!" teriak sahabatku. panggil saja dia curut.

Aku menatapnya jengah, "Apaan, sih rut?" tanyaku.

Dia menatapku sambil memelototkan matanya, "Rut? lo kata gue curut?" sungutnya sebal, lalu duduk di sampingku.

Ya, Saat ini kami sedamg di kantin, lebih tepatnya aku sedang menatap 'pangeran kutub utaraku.' bodo amat jika dia memergokiku yang sedang menatapnya.

"WOYY!" teriak si curut tepat di telingaku. kurang ajar sekali dia, bisa-bisa telingaku yang indah ini tuli mendengar suara cempreng khas kaleng rombeng miliknya.

"Jan teriak di telinga gue! suara lo cempreng, ogeb!" ucapku kesal.

Dia menyengir, "Suara lo ama gue kan sebelas dua belas, gak beda jauh tuh, sesama cempreng jan saling menistakan." ucapnya dramatis.

aku memutar bola mataku jengah, "Semerdeka lo ajalah." ucapku masih menatap pangeran kutub utaraku. tidak salah bukan jika aku memanggilnya seperti itu? oh tentu saja tidak salah!

"Natapnya biasa aja kali, sampe ileran tuh!" ucap si curut, baiklah sebagai sahabat yang baik aku akan memperkenalkan sahabat gaje ku satu ini, namanya Ardila dipanggil Dila, curut, atau apa saja, terserah kalian asal kalian bahagia saja, dia tak masalah.

"Ishh..., ganggu aja sih!" sungutku sambil mendelik ke arahnya.

"Btw, si kecebong mana?" tanyaku cukup keras sambil mengarahkan pandangan ke seluruh penjuru kantin. dan kulihat banyak pasang mata memandang ke arah kami, yang kami balas dengan cengiran lebar ditambah wajah sok polos. mungkinkah mereka kesal dengan kelakuan kami ini?

Yup! akhirnya aku melihat si kecebong anyut itu, dia berlari kearah kami sambil membawa semangkok bakso. sahabat kurang ajar, tega sekali dia cuman membawa 1 mangkok saja!

"ANJIRR! bisa ga sih, lo panggil nama gue yang bener! jan kecebong dong! nama gue itu A-G-I-A bukan K-E-C-E-B-O-N-G!" teriak kecebong eh maksudnya Agia menggelegar sambil menekankan kata 'Agia' dan 'kecebong'

Aku menatapnya polos, "Padahal menurut gue, kecebong itu unyu loh, mirip gitu kek lo." ucapku lalu memperlihatkan cengiran andalanku.

"Heboh banget, gak bisa diem...

Tbc.

Halo guys, makasih sebelumnya yang udah mau baca cerita gaje aku ini. maaf baru bisa update. semoga suka ya guys! jangan lupa vommentnya ya😊

-Salam Unyu
Rstypspt

SweetestWhere stories live. Discover now