DELAPAN

60 6 0
                                    

Happy Reading :)
.
.
.
.

Binar mendengus, "Ituloh yang lagi pegang botol minum,"

"Oh itu pacarnya Athar," jawab Rian santai.

Binar diam, Ia masih kaget kalau ternyata selama ini ia menyukai kekasih orang.

"Serius lo?" tanya Binar memastikan.

"Menurut gue sih, gak tau juga," jawab Rian.

Yah, setidaknya Binar bisa bernafas sedikit lega, itu kan hanya pendapat Rian ia berharap mereka berdua memang tidak ada hubungan apa-apa.

"Balik ke kelas kuy!" ajak Gia.

Binar dan Dila mengangguk lalu berjalan beriringan menuju kelas tak lupa Rian dan teman-temanny juga ikut bersama mereka.

Didalam kelas, Binar sudah kembali Heboh, ah mungkin saja dia sudah melupakan kejadian tadi atau mungkin hanya berpura-pura bahagia.

"YAELAH BAMBANG! KENAPA LO GAK NGOMONG SIH? Akhh kesel gue!" Teriak Binar kesal ternyata hari ini kelas tidak belajar lagi karna guru kembali rapat.

"Gue juga baru tau Maemunah! Nama gue Rian ya bukan bambang!"

"Bodo Amat gue kesel!" Ucap Binar lalu melangkah kakinya keluar kelas.

"BINAR LO MAU KEMANA HAH?!" teriakan Gia dari dalam kelas.

"JANGAN IKUTIN GUE! MAU BOLOS BENTAR HEHE!" Teriak Binar lalu berlari kecil menuju taman belakang.

Entahlah Binar memang menyukai suasana ramai, namun ada kalanya dia ingin berada disuasana sepi seperti sekarang, jika kebanyakan Murid ketika jamkos akan pergi ke Kantin, dia malah menuju taman belakang.

"Gak tau ah pusing kalo suka sama cowo ganteng!" Gerutu Binar.

"Siapa yang ganteng?"

Binar terkejut mendengar suara itu, Iya suara itu tidak asing ditelinganya suara cowok yang disukainya, Si Athar.

"Eh ada Athar, ituloh si Rian ganteng hehehe," ucap Binar asal, padahal dalam hati ia menyumpah nyerapahi si Rian, sahabat yang kelakuan begitu dia bilang ganteng? Kalo Rian mendengar bisa hancur dunia persilatan.

"Oh gitu, gue duluan," ucap Athar berlalu.

Binar menghela nafas, gimana mau pdkt ngomong aja sebait dua bait doang, sudahlah mungkin memang Athar tidak pernah menyukainya.

"Heh anaconda! Ngilang aja lo udah gue cariin dikantin gak ada! Ternyata disini! Ngapain lo ngobrol sama pocong? Apa kembaran lo tuyul?"

Sabarkan Binar menghadapi Makhluk gaib kurang belaian ini, iya siapa lagi selain Rian yang mulutnya seperti lambe turah.

"Apaan sianjir!ganggu gue aja, udah sana hush hush!" Usir Binar sambil mendorong bahu Rian.

"Lagi bertapa lo! Apa lagi meperaktekan jurus jaran goyang? Lo kan jomblo gak laku-laku haha!"

Hina aja Binar terus untung sabar, biar di sayang Athar, ehh.

"SIYALAN! MAU GUE SLEDING LO UPIL ANOA!"

"Apa? Gue ganteng? Tau kok,"

"Ngomong sana sama tembok!"

"Yaudah sih, sans ngegas mulu lo ntar ompong loh!"

"APA HUBUNGANNYA SIH BAMBANG!"

"Hah?"

Sontak Binar dan Rian melirik seorang cowok yang lewat dihadapan mereka dengan tatapan bingung.

"Apa manggil gue?" Tanya Cowok itu.

"Hah?" Ucap Binar dengan wajah bingung.

"Lo manggil gue kan tadi?"

"Lah nama lo bambang?" Ucap Rian, cowok itu mengangguk.

Binar dan Rian saling berpandangan lalu tertawa keras, cowok itu memandang mereka aneh, apa yang lucu coba emang ya kalo humor mereka itu retjeh bukan dollar.

"ATHAR SAY---"




TBC.
Sorry guys lama gak up, kmren2 tuh ulangan jdi sibuk wkwk, ini mumpung libur hehe, maaf kalo rada aneh ya ,udah lama gak nulis ini soalnya hehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SweetestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang