chap 6: Camryn

1.1K 40 4
                                    

on mulmed>>> Cameron Dallas as Davis ^.^

---

08.37 PM

Aku tidak diantar pulang oleh lelaki yang kukenal bernama –Davis tadi. Aku meyakinkannya bahwa aku dan Jammie akan baik – baik saja. Kau tahu? Dia begitu khawatir denganku. Aku yang tidak mengenalnya -oh katakanlah saja aku mengalami Love at First Sight begitu meleleh jika mendapat perhatian darinya.

Bodoh sekai dirimu, Cass. Bahkan ia mengenal dirimu sebagai orang lain!

Aku tertawa kecut mendengarkan isi hatiku berbicara.

“kau pasti membayangkan Davis kan?” tebakan yang tepat, Jay.

“hmm”

“sebenarnya..aku ingat sesuatu penting, Cass.”

“apa?”

“kau tentu ingat kan? Lusa hari yang lalu, kita bertemu dengan Gadis pelayan yang mirip seratus persen denganmu?”

Hatiku mencelos mendengar ucapan Jay. Seakan – akan panah yang Jay tembakan ke otakku menancap begitu tepat dan sarafku langsung mengirimkan sinyal untuk menyambungkan kejadian yang lalu dengan kejadiaan aneh yang barusan ku alami.

Cowok tampan itu mengenalku, Aku tidak mengenalnya. Cowok tampan itu memanggilku Camryn, dan bukan otakku yang salah, aku memang benar – benar tak mengenalnya.

“Jadi… Camryn.. yang itu…..” ucapku tergagap – gagap.

exactly! Kau jadi ingat nama itu kan? Jadi Davis adalah teman Camryn. toh jika kau menyangkal bahwa ada Camryn lain, tidak mungkin tadi Davis akan mengenalmu. Karena kalian seratus persen mirip. Resemble. Twin. What ever it’s same.”

Aku menelan ludahku dengan susah payah. Jadi jika dipikir – pikir. Davis pacaran dengan Camryn? argh, begitu beruntungnya hidup gadis pelayan itu!

“berarti… Davis dan Camryn pacaran? Ku harap kau tidak patah hati, hun”

tetapi aku mengingat sesuatu yang Davis katakana.“ya… meskipun kau belum mencintaiku secara utuh” kesimpulannya, Camryn tidak mencintai Davis! Tepat sekali!

aku ingin menyangkal ucapan Jay barusan dengan fakta yang ada, tetapi Jay langsung pergi begitu saja menuju balkon depan.

Sudahlah aku tidak ingin berdebat dengannya. Mungkin, aku juga sedikit pata hati.

Perutku dan Jammie sudah kenyang. Bukan sudah kenyang, setidaknya kami sudah mengisi perut kami dengan segala camilan yang kami beli dengan uang kami tadi. Dan kau tahu? Sekarang kami tak punya uang sepeser pun. Kami hanya mengandalkan breakfast buffet dari hotel. Aku mencoba mengorek seluruh isi tas, koper, dan seluruh saku baju milikku. Ya ini memang kebiasaan buruk, aku selalu dengan tidak sengaja meninggalkan uang – uang yang tidak jadi ku pakai di tas, saku atau dimana pun. 

Kali ini aku berharap, semoga seluruh kantong dan tas ku ini ada uang – uang milikku dahulu. Jammie menatapku mengerti. Tentu saja, bahkan ia dulu yang  selalu mengingatkanku tentang hal ini.

“bagaimana? Apakah kau menemukan 10 dollar?” aku mendesah frustasi mencerna pertanyaan dari Jammie.

“jangan kau tanyakan 10 dollar, Jay! 1 dollar pun aku belum menemukannya,”

“oh iya,” Jammie mencoba mengeluarkan ponsel di dalam sakunya

“aku menjawab telepon Rachel barusan.”

“ada apa?”

“entahlah, dia ingin berbicara denganmu” ia melempar ponselku, dengan sigap aku menangkapnya.

My TwinWhere stories live. Discover now