chap 7: dia datang

1.1K 45 10
                                    

“astaga…aku tidak percaya ini” aku mendesah frustasi ke arah Jay.

Tapi sepertinya dia sibuk untuk makan dengan bayaran selesai bekerja tadi. dan sepertinya teman ayah ini sengaja memberi kami gaji yang lumayan besar untuk hitungan perhari kepadaku. Ya, mungkin mengenal aku yang notabene nya anak dari sahabatnya.

“Jay, kau dengarkan aku tidak sih?”

“bahkan kau hanya mengeluh sedari tadi. Kau sama sekali tidak menceritakan masalahmu”

“oke, baiklah.”

“ya Ampun..daging ayam ini enak sekali, Cass. So….juicy, Kau harus coba. Kalau kau mau, Aku akan memesannya lagi. Aku yang bayar.” mendengus jijik ke arahnya, aku melanjutkan apa yang akan ku bicarakan.

“jadi…, aku bertemu dengan Davis lagi. Tadi,”

“ternyata benar, Jay. Dia pacar Camryn. aku patah hati mendengarnya” aku menatap nampanku yang masih penuh berisi makanan yang belum ku sentuh. Aku sama sekali tak bernafsu untuk memakan makanan enak ini.

“aku bahkan tidak terkejut mendengarnya Cass. Benar kan seperti apa yang ku katakan?” ujarnya dengan mulut yang penuh.

“bisakah kau menelan dulu seluruh makanan di mulutmu itu? Ya Tuhan Jammie.. aku jijik melihatmu. Kau seperti tidak pernah memakan makanan sejenis ini.”  ia susah payah menelan makanan di mulutnya lalu mengelap mulutnya dengan serbet yang tersedia.

“hei! Ini sangat enak. Aku belum pernah menemuinya. Kau mau? Kau harus pesan ini”

Aku menggeleng pasti

“by the way.. makananmu? Kau tidak mau?”

“aku tidak nafsu makan” jawabku

“kalau kau seperti ini, untuk apa repot – repot bekerja? Dasar! Ayolah Cass. Aku tahu kau tidak sekuat itu untuk tidak makan 3 hari. Ayo kau harus makan!”

“jangan berlebihan. Bahkan hanya malam ini aku sedang tidak bernafsu untuk makan”

“jangan bilang ini hanya masalah sepele patah hati. Apa kau benar – benar terkena Love at first sight?” aku tersenyum kecut mendengarnya.

Sepertinya, ya. Di umurku 17 tahun ini aku terkena Love at first sight… ini benar benar menyiksaku.

“karena aku sudah kenyang. Baiklah, aku akan meminta pelayan untuk membungkus makananmu. Kan sayang…”

Aku mendelik mendengarnya. Okay Lads. Untuk pertamakali! Sang Jammie Yovanka membungkus makanan! Hahaha aku terbahak di buatnya.

“jangan tertawa seperti itu. Di keadaan seperti ini kita harus benar – benar menghemat. Oh ya, aku akan menemukan obat untuk hatimu yang patah itu”

****

“sudah baikan?” aku mengangguk patuh ke arah Davis. aku  barusan membuka kan pintu untuknya yang datang ke flatku kembali dengan membawakan bungkusan makanan untukku.

“bau apa itu? Sepertinya enak sekali” aku mengendus ke arah paper bag yang dibawanya.

“ini hanya pie daging yang hangat dari Ibuku,” ujarnya mengulum senyum

“kau memberi tahu Ibumu bahwa aku sakit?” ia hanya mengangguk setuju selagi mencari piring di bar dapur.

“oh… berlebihan. But, it’s sweet, Dave. I love your Mom” ujarku sumringah menatap Davis yang datang dengan piring garpu dan pisau berisi Pie.

My TwinWhere stories live. Discover now