1. I've died

1.3K 118 10
                                    


Malam semakin pekat, semakin dekat dengan hari esok. Dan gadis itu masih saja berjalan-jalan di tepian kolam, memandang bayangan dirinya yang tampak dipermukaan. Mencoba meyakinkan dirinya untuk keputusan yang akan diambilnya.

"Sooyoung-aa, jika dia tidak datang, mari kita akhiri semuanya hari ini." ucapnya pada dirinya.

Ia melihat ke ponselnya, kemudian melangkahkan lagi kakinya sambil menghitung mundur dari angka 60. Saat hitungannya selesai, saat itu juga semuanya akan berakhir. Tepat 10 detik sebelum hitungannya selesai sebuah panggilan masuk ke ponselnya.

Ia menatap nama yang tertulis jelas dilayar ponselnya, kemudian segera mengangkatnya, "Sudah ku bilang aku tidak tertarik. Aku tidak peduli. Dan berhenti menghubungiku." teriaknya bahkan sebelum seorang diseberang sana mengucapkan halo.

Tanpa memutus sambungan teleponnya, ia melemparkan ponselnya ke dalam air. Dan setelahnya dia melemparkan dirinya masuk ke dalam air.

***

Sebuah villa yang terpisah villa lainnya. Sisi bagian kanannya berdinding kaca dan akan ada sebuah kolam renang di dalamnya.

Sehun membaca lagi pesan di ponselnya untuk memastikan bahwa villa yang ada di depannya benar villa milik Sooyoung. Dan yaps, dia bisa melihat Sooyoung bahkan dari jarak yang cukup jauh. Sambil bertanya-tanya apa yang sedang dilakukan gadis itu karena berjalan di tepian kolam dengan memakai gaun panjang.

Ia memutuskan untuk menelpon, sayangnya belum sempat ia mengucapkan sepatah katapun Sooyoung sudah meneriakan kalimat yang hampir satu bulan ini telah didengar Sehun dari Sooyoung. Dan ... beberapa detik kemudian matanya langsung membuka lebar-lebar. Jantungnya berhenti sekejab, seakan ikut terkejut dengan apa yang dilihat oleh kedua matanya.

Ia segera berlari ke villa itu. Mencoba menggedor pintu, bahkan mendobraknya berkali-kali tapi susah sekali. Ia benar-benar panik, dia mencoba melihat ke sekitar, kemudian mengambil sebuah batu yang ukurannya cukup besar. Ia berlari ke sisi kanan villa itu, melemparkan batunya, dan PRANGGG dia berhasil memecah dinding kacanya.

Dengan segera dia masuk dan melompat ke kolam. Ia menarik paksa Sooyoung ke permukaan, "Kau sudah gila ya?" teriaknya.

***

Sooyoung mencoba mengembalikan kesadarannya, masih terbatuk-batuk dan terengah-engah. Nafasnya sudah mulai tercekat tadi, tapi seorang menariknya keluar.

Ia menatap tajam ke arah Sehun yang baru saja berteriak padanya, bertanya apakah dirinya sudah gila. Ia mengelengkan kepalanya, tidak, dia tidak gila. Dan dengan nafas yang terengah, "Aku sudah mati." lirihnya.

"Mworago?" tanya Sehun karena nada bicara Sooyoung yang lirih dan tidak terlalu jelas.

Sooyoung hanya menyeringai, kemudian tertawa tanpa suara. Sehun terus menatapnya lekat-lekat. Gadis itu terlihat gila sekarang.

"Park Sooyoung-ssi ..."

"Arraseo. Arraeso. Aku akan menerimannya." ucap Sooyoung tiba-tiba, "Dan pastikan kau menerima syarat dariku." lanjutnya sambil melepaskan tangan Sehun dari lengannya, kemudian berenang ke tepian dan meninggalkan kolam serta Sehun yang dibuat bingung dan terdiam.


*****



PRETENCEWhere stories live. Discover now