8. Gift

351 67 4
                                    


***

"Sooyoung-aa, Oh-depyo mengirimkan gaun untukmu. Apakah ada acara penting?" tanya Jaewon begitu masuk ke apartemen Sooyoung. Dia membawa sebuah paperpag besar bergambar logo salah satu butik ternama di Seoul.

Sooyoung yang tengah sibuk menyiapkan pasta buatannya hanya melirik, kemudian mengangguk "Mmm...untuk pertemuan keluarga akhir pekan depan." ucap Sooyoung santai, "Oppa kau juga harus menyiapkan jasmu, Appa bilang kau harus ikut. Ingat HARUS...!!!" lanjut Sooyoung.

"Mwoya? Kau mau menikah? Kenapa tiba-tiba?" balas Jaewon sambil meletakkan paperbag itu kemudian menarik kursi dan duduk sambil mencium aroma pasta yang dibuat Sooyoung. Ia hanya dia mengangguk-anggukkan kepalanya menandakan tidak ada yang aneh dengan masakan Sooyoung.

"Bukan untuk pernikahan, untuk membahas pertunangan. Nanti aku jelaskan, sekarang kita makan dulu. Aku yakin masakanku enak kali ini." ucap Sooyoung yang kemudian duduk dan bersiap menikmati pasta yang ia buat.

Sooyoung meletakkan kembali sendok dan garpunya, dilihatnya Jaewon yang sedang melihat ke arahnya. Dari matanya Sooyoung tahu dia masih akan mengatakan sesuatu, jadi Sooyoung menunda melahap pastanya untuk mempersilahkan Jaewon menyampaikan apa yang ingin ia katakan.

"Kau yakin akan bertunangan dengan Oh-depyo. Kau sudah memutuskan untuk melupakannya?" tanya Jaewon.

"Bukan begitu, hanya saja itu pilihan terbaik untuk saat ini." jawab Sooyoung, "Oppa jangan khawatir, aku tahu apa yang aku lakukan. Jadi sekarang makan saja dulu pastanya, okay?" lanjut Sooyoung.

***

Hari ini Sooyoung tidak ada jadwal jadi setelah makan siang dia memutuskan untuk berbelanja bersama Jaewon. Dia sudah membuat reservasi di beberapa tempat untuk hari ini. Dan yang pertama adalah sebuah toko perhiasan. Segera setelah masuk dia diantar ke sebuah ruangan khusus untuk pelanggan VIP.

"Oppa, menurutmu mana yang cantik?" tanya Sooyoung pada Jaewon sambil menunjukkan katalog perhiasan.

"Kenapa bertanya padaku?" balas Jaewon.

"Karena Oppa yang akan membelikannya." ucap Sooyoung dan langsung di sambut tatapan kaget Jaewon, "Hadiah ulang tahunku, Oppa belum memberikannya." lanjut Sooyoung.

Jaewon menghela nafas kemudian memanggil orang yang bertugas melayani mereka, "Tolong bawakan koleksi terbaru dan bawakan juga yang terbatas!" ucap Jaewon sopan.

"Ne, tolong tunggu sebentar." jawab orang itu kemudian pergi dari ruangan itu.

Sooyoung masih membolak-balikkan katalog perhiasan dan beberapa menit kemudian orang tadi datang membawa beberapa kotak perhiasan dan juga dibelakangnya ada orang lain yang membawakan teh dan kue.

Mereka menata kotak perhiasan tadi dan membukanya satu persatu diatas meja, kemudian menjelaskan satu per satu. Setelah itu mereka mepersilahkan Sooyoung dan Jaewon untuk melihat dan juga mencobanya untuk memutuskan pilihan mereka, sementara mereka mereka meninggalkan ruangan.

Sooyoung sendiri masih bingung untuk menentukan pilihannya. Dan seseorang masuk ke dalam ruangan itu, dia adalah store manager  toko itu, karena Sooyoung adalah pelangggan setia jadi mereka lumayan akrab.

"Omo, Han-Jeomjangnim, lama tak jumpa!!!" sapa Sooyoung ramah. Jaewon sendiri hanya tersenyum dan menundukkan kepalanya untuk memberi salam.

"Kau sudah menentukan pilihanmu, Joy-ssi?" tanya sang store manager.

"Belum, semuanya terlihat cantik di mataku." ucap Sooyoung sambil tersenyum.

Sang store manager hanya tersenyum kemudian menarik salah satu kotak perhiasan yang tertata di atas meja, "Aku sarankan dirimu tidak memilih yang ini." ucapnya.

Sooyoung melihatnya sejenak, "Waeyo? Menurutku itu cantik, tapi bukan style-ku, jadi aku akan menerima saran eonni." jawab Sooyoung.

"Benarkah? Tapi kemarin Oh-Depyo membeli yang sama seperti itu, sayang sekali jika kau tidak menyukainya." balas sang store manager.

"Walaupun Sehun Oppa membelinya bukan berarti untukku, bisa jadi untuk ibunya, temannya, kliennya. Dan jika memang untukku, tenang saja aku akan mengatakan aku menyukainya." ucap Sooyoung santai.

Sooyoung kemudian mengambil dua kotak perhiasan kemudian melihatnya lagi, "Eonni, mana yang lebih bagus?" tanya Sooyoung.

Namun sebelum sang store manager menjawabnya, Jaewon mengatakan, "Ambil saja keduanya. Jika kau pilih satu aku yakin besok kau akan kembali dan membeli yang satunya."

Ucapan Jaewon pun disambut dengan senyuman oleh Sooyoung maupun Han-Jeongjam. Karena itulah yang terjadi ketika Sooyoung bingung dengan pilihannya.

***

Sehun masih sibuk dengan pekerjaannya, ada banyak dokumen dan laporan yang harus dia periksa, karena lusa akan ada rapat di kantor pusat H Group. Disaat seperti ini mejanya terlihat begitu berantakan, namun ada hal yang menarik selain dokumen dan laporan yang ada di mejanya. Ada sebuah kotak kecil, sepertinya kotak perhiasan. Dan setelah Sehun selesai dia membuka kotak itu, ada sepasang anting dan sebuah kalung, cantik tentu saja begitupun yang akan memakainya.

Sehun tersenyum, kemudian mengeluarkan ponselnya.

"Yeoboseyo." ucapnya begitu seorang diseberang menjawab panggilannya.

"..."

"Aniya, malam ini kau dirumahkan? Aku akan mampir sebentar nanti." ucapnya Sehun lagi.

"...."

"Hmmm, arraseo. Kalau begitu sampai nanti." ucap Sehun kemudian menutup telponnya.

***

Sehun hanya diam duduk dan menikmati wine yang disuguhkan kepadanya. Kemudian ia mengeluarkan kotak perhiasan yang telah ia persiapkan sejak tadi. Dia membukanya dan menaruhnya diatas meja.

"Cantik bukan?" ucap Sehun.

"Hmmm... cantik. Aku menyukainya. Untukku?"

"Itu mungkin adalah hadiah terakhirku untukmu. Hadiah perpisahan." ucap Sehun tiba-tiba, "Heeojija... noona!!!"


*****



* Heeojija = Ayo putus!

PRETENCEWhere stories live. Discover now