"Menunggu adalah hal yang sangat membosankan, tapi cinta dapat melakukannya"

660 6 0
                                    

Di suatu tempat yang sangat jauh. Bunga-bunga yang bermekaran, sungai-sungai yang mengalir deras, kicauan burung nan nyaring bunyinya, berbagai pohon rindang beserta buah-buahan yang lezat memenuhi tempat itu.

Tempat yang bersih,suci dan bahkan belum tentu kita bisa masuk ke dalamnya.

Seorang anak kecil bermain dengan riang gembira di taman bunga itu. Ia berlarian mengejar segerombolan kupu-kupu nan cantik memukau. Ia dikagetkan dengan suara malaikat yang memanggilnya. Ia pun mengikuti kemana malaikat itu pergi.

"Kita mau pergi kemana wahai malaikat?" tanyanya penasaran.

"Kita akan bertemu Tuhan, ada sesuatu yang harus kau ketahui wahai anak kecil" jawabnya

Ia terus mengikuti sang malaikat pergi, hingga akhirnya ia bertemu dengan Tuhannya.

"Ada apa engkau memanggilku wahai Tuhanku?" tanyanya

"Kau akan ku kirim ke dunia, untuk menemani seseorang disana" jawab Tuhan

"Tapi aku masih ingin tinggal disini, aku tak mau tinggal di bumi" katanya lirih

"Di bumi sudah ada malaikat yang menunggumu, bahkan kau memiliki 2 sekaligus"

"siapakah gerangan ya Tuhan?"

"Tapi, apakah mereka akan bersikap baik dan menyayangiku? Sebagaimana engkau dan malaikat disini memperlakukanku?

"Mereka bahkan rela bila nyawanya tergantikan karenamu, Karena mereka selalu menunggu kehadiranmu kedunia, sekarang sudah saatnya kau pergi ke dalam Rahim malaikatmu"

-kusuma-

February 2018

Semenjak aku menikah dengan Dilan aku merasa sangat bahagia. Hatinya yang lembut, perhatiannya, canda tawanya, kekonyolannya yang membuatku jatuh cinta setiap hari.

2 minggu setelah kami menikah, aku dibawa Dilan untuk pindah ke kota kelahirannya sekaligus kota tempat ia berdinas, Surabaya.

Sebelum menikah, Dilan sudah mempunyai tempat tinggal sendiri, rumah dari orangtuanya. Jadi, kita tidak perlu tinggal di lingkungan asrama militer.

Jika Dilan tidak sibuk dengan kegiatannya, setiap minggu kami selalu meluangkan waktu untuk mengunjungi orang tuaku di kota Malang.

Kebetulan, Dilan bergabung di lomba dayung selat sunda mewakili bataliyonnya. Betapa sibuknya ia berlatih. Tak lupa kusiapkan bekal makan siang serta buah untuknya, agar ia tetap semangat menjalani hari.

Setiap hari kupersembahkan masakanku yang kurasa belum sempurna cita rasanya, tapi Dilan selalu bilang kalau masakanku paling enak :D

Padahal sih kadang rasanya terlalu asin, terlalu manis bahkan terlalu hambar. Aku mencoba berlatih terus untuk memasak makanan yang sehat. Hingga terkadang aku capek sendiri.

"Mas, kenapa sih kamu selalu bilang masakanku enak, padahal kan kalau gak keasinan ya terlalu manis kadang juga rasanya gak karuan" tanyaku

"Hehehe.. apapun yang dimasak istriku sayang, aku pasti makan dengan lahap. Karena bikinnya pake cinta"

"ih, selalu kayak gitu. Aku capek ah masak terus gak bisa-bisa"

"kalau capek, ga usah masak sayang. Beli aja noh di warung pak mamat. Bebek goreng kesukaan kita. Hehe" jawab Dilan "Oiya Sayang, minggu depan aku berangkat nih lomba dayung selat sunda, kamu aku ungsikan ke rumah mama ya"

"Wah berapa lama nih mas? Nanti aku kangen gimana? Aku tuh ga bisa nahan rindu. Berat tauk!" ocehku

"Video call dong, seperti aku satgas dulu antara Kalimantan dan Malang.

Sebuah PerjalananWhere stories live. Discover now