ʜᴀʀᴅ ғᴏʀ ᴍᴇ

7.8K 1.4K 168
                                    

Jaehyun natep kosong ponselnya. Ini udah hampir sebulan sejak kejadian waktu itu dan Misa sama sekali belum membalas satupun pesan atau mengangkat panggilan darinya.

Ngerasa punggungnya di usap, Jaehyun noleh dan dapetin Chanmi udah duduk disampingnya. Lelaki itu menepis kasar tangan yang masih mengusap punggungnya.

"Ngapain lo kesini?"

"Jae, kata mama kita harus nyari baju buat nikahan kita bulan depan." Chanmi berucap dengan nada yang super polos tapi cukup menbuat Jaehyun ingin memukulnya, kalau Chanmi bukan perempuan, tentunya.

"Gue gak mau nikah sama lo. Dan sejak kapan anak di dalam perut lo itu anak gue? Gue bahkan gak pernah nyentuh lo seumur hidup gue."

"Ini emang bukan anakmu, tapi aku pengen kamu yang jadi ayahnya."

Jaehyun natep Chanmi sinis, "segitu obsesinya lo sama gue sampe lo ngelakuin hal semenjijikan ini? Dasar sampah."

"Jaehyun, aku pernah bilang ke kamu kan. Aku bakal ngelakuin apapun buat milikin kamu. Kalo emang gini caranya, bakal aku lakuin."

Jaehyun bangun dari duduknya, "gue bakal kasi tau semua orang."

"Silahkan, ngga akan ada yang percaya."

Jaehyun pergi dari tempatnya tadi menyisakan Chanmi yang tengah menatap punggung lebarnya sambil menyeringai,

"Kamu ngga akan bisa lepasin aku, Jae."





🌻🌻🌻





Jaehyun udah berdiri di depan kelasnya Misa. Orang pertama yang harus dia yakini adalah kekasihnya. Ah, atau Jaehyun harus menyebut Misa sebagai mantan kekasihnya karena mereka baru saja putus bulan lalu?

Kaki panjangnya berjalan memasuki kelas itu ketika dilihatnya dosen Misa telah pergi meninggalkan kelas.

"Misa" panggil Jaehyun, tangannya udah genggem pergelangan tangan gadis itu, menahannya yang hendak pergi.

Tangan Misa yang bebas gerak buat ngelepasin genggaman Jaehyun, tanpa menoleh kearah lelaki itu. Tidak mau berurusan dengan lelaki tampan itu lagi.

Misa yang terlalu lemah dan Jaehyun yang terlalu kuat, genggaman itu ngga bisa dia lepasin. Misa noleh, "Jaehyun lepasin."

"Aku harus jelasin semuanya sama kamu"

"Please, nga. Berhenti, Jaehyun. Bulan depan kamu sama Chanmi bakal nikah, berhenti ngejar aku lagi. Ngga ada yang perlu kamu jelasin, semuanya udah jelas." Kara gigit bibirnya, dia ngga tau harus ngapain. Dia nggamau salah.

"Aku ngga pernah nyentuh Chanmi! Anak yang ada di perutnya bukan anakku."

"Tau darimana kalau yang di dalam sana bukan anakmu?" Misa menatap Jaehyun sinis. Jaehyun nahan sesak di dadanya, selama dia kenal Misa, ngga pernah sekalipun gadis itu natep dia kayak gitu.

"A-aku bakal buktiin,"

"Aku bakal buktiin kalo yang di dalem perut Chanmi bukan anakku." Jaehyun genggem kedua tangan Misa eret, dia pandangin Misa, tatapan keduanya beradu,

"Mau kamu buktiin gimanapun, Jaehyun, aku gak peduli. Yang jelas Chammi hamil dan kamu harus tanggung jawab." Misa lepasin tangannya Jaehyun ketika dirasanya genggaman lelaki itu melemah.

Misa narik tangan Kara buat pergi ngejauhin Jaehyun yang cuma bisa nunduk di dalam kelas.





🌻🌻🌻





"Mi, jangan nangis" Kara bawa Misa masuk kepelukannya. Ngga tega sama sahabatnya itu. Iya, Kara bukti Misa mencintai Doyoung dan sekarang dia adalah bukti bagaimana Misa jatuh cinta pada Jaehyun.

Kara sedih banget ngeliat Misa kayak gini, dia diem tapi air matanya ngalir terus. Kara tau kalau Misa sudah benar-benar kecewa dengan segalanya.

Tangan Kara ngusap punggung sempit Misa, menyalurkan kekuatannya disana. Misa pernah membantunya kembali bahagia, kali ini biar dia yang membantu Misa.

"Mi, itu Mas Doy jemput."

Iya, semenjak kejadian bulan lalu, Doyoung balik lagi jadi bodyguardnya Misa. Dia anter-jemput Misa lagi. Persis kayak dulu.

Misa ngusap pipinya yang basah terus ngangguk, "aku pulang duluan ya, Kara." Suaranya terdengar parau sekali.

Doyoung gerak buat masukin Misa kepelukannya, dia usap rambut panjang gadis itu sayang, "kita pulang ya."

Misa ngangguk, gadis itu berjalan menuju mobil lelaki jangkung itu dan masih dalam pelukannya. Doyoung ngga bakal ngelepasin Misa dengan mudah lagi.

Limitless [✔]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora