BAB 10 HIGHFIVE.

41.8K 1.5K 100
                                    

Selama dua hari Anissa harus menghabiskan waktunya di rumah sakit. Hanya Dian yang menemani, karena lagi-lagi Jihoon tak dibiarkan menemuinya, juga Junyeol yang selalu saja diberikan jadwal terlalu sibuk.

Urusan kantornya sudah selesai, ia diberi waktu tiga hari untuk izin tak bekerja dulu, dan berita baiknya, beberapa tugasnya sudah bisa diwakilkan kembali, sehingga hanya tersisa beberapa kerjaan yang menuntutnya untuk bekerja kembali jika sudah pulih.

"Mr Lee." sapa Anissa begitu lelaki itu memasuki kamar ruang inapnya.

"Kau sudah siap?" tanyanya dan dijawab anggukan oleh Anissa.

"Kalau begitu hati-hati dijalan, aku akan menunggumu di apartmentku," kata Dian melambaikan tangannya pada Anissa. Ia mengerti apa yang sedang terjadi, dan ia paham dengan tindakan yang akan Anissa buat.

Hari ini Anissa sudah membuat janji dengan Mr Lee untuk bertemu dengan Jihoon. Mereka akan menyelesaikan permasalahannya hari ini.

Mr Lee membukakan pintu mobil, menyuruh Anissa untuk masuk. Dan iapun melajukan mobilnya menuju suatu tempat yang Anissa sendiri belum tau ingin diajak kemana.

Dalam beberapa jam kemudian, mereka tiba disebuah gedung yang cukup besar, memiliki sekitar 4 lantai. Dan keduanya berjalan perlahan memasuki satu demi satu ruangan yang ada.

"Seharusnya kita membicarakannya sekarang, tapi syutingnya sudah dimulai. Kau akan menunggu lebih lama, tak apa?" Tanya Mr Lee kini kembali membukakan sebuah pintu didepannya.

Anissa mengangguk, tentu ia tidak bisa berbuat apa-apa, jika harus menunggu maka itu akan ia lakukan.

"Jam berapa syutingnya selesai?" Tanya Mr Lee pada seseorang yang baru saja melewati keduanya.

"Ck, kau bercanda bertanya begitu disaat syutingnya baru saja dimulai?" jawabnya kemudian kembali berjalan meninggalkan keduanya.

"Ah, aku salah perhitungan. Maaf Anissa, sepertinya akan sedikit lebih lama, kau disini saja. Ini ruang tunggu mereka, jika break iklan, mungkin saja mereka kesini, tapi aku juga tak tau. Nanti akan ku kabari. Aku keluar sebentar." Mr Lee keluar meninggalkan Anissa yang terduduk bingung dengan sikap manajer itu yang aneh, sesekali bersikap lembut, namun jika sudah memulai pembicaraan serius, sikapnya berubah drastis menjadi sangat menakutkan.

Anissa menatap kesekitarnya. Ruangannya serba putih. Ada beberapa makanan dipojok sana, televisi yang cukup besar, dan kursi sofa serta meja rias. Jadi ini namanya ruang tunggu? Jadi dirinya ada dimana sebenarnya?

Anissa melangkahkan kakinya untuk mengintip keributan yang ada didepan ruangannya. Seperti banyak alat berat yang dibawa hilir mudik. Beberapa orang terlihat sibuk mundar-mandir.

Duk.

"Maaf-maaf," kata Anissa begitu seseorang menabrak punggungnya yang sedang mengintip di pintu. "Astaga! Yoo Jae Suk?" Tanya Anissa terkejut melihat pria yang menabraknya.

"Saya yang minta maaf, kalau begitu permisi." Pria itu berjalan cepat berlalu seperti sedang terburu-buru.

Anissa menutup bibirnya dengan kedua tangannya, sepertinya ia berada disebuah tempat syuting yang terkenal. Karena baru saja ia melihat Yoo Jae Suk sang MC terkenal terutama di acara kesukaannya, Running Man!

Anissa kembali masuk kedalam ruangan, tak ingin menganggu jalannya syuting. Ia memutuskan untuk melihat-lihat isi ruangan saja. Karena sepertinya diluar sana sangat sibuk.

Sepertinya waktu berjalan sangat lama, membuat Anissa tertidur diruangan itu.

Duk.

Assalamualaikum OppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang