8. di tinggal lagi

3K 209 11
                                    

"Kamu boleh dingin sama semua orang, asal jangan sama aku ya?" tanya Andreas dengan senyum cerah yang menghiasi wajahnya.

"Iya," jawab Agatha singkat, padat dan jelas. Andreas langsung memasang wajah masam nya.

"Kamu harus nya jawab, iya Andre sayang." ucap Andreas mengoreksi.

"Harus?"

Andreas menghela nafas kasar, " kamu harus belajar, ga dingin sama aku. Kan kamu udah janji," Ucap nya.

"Saya g-"

"Jangan terlalu formal! Kita tuh pacaran Tha, pacaran. bukan rekan kerja. Jadi ga usah formal." lagi-lagi Andreas mengoreksi ucapan Agatha.

Cup

Tanpa aba-aba Agatha mencium pipi kanan Andreas, yang membuat wajahnya memerah seketika.

"Tha, kamu serius cium pipi aku?" tanya Andreas tak percaya, bayangkan saja seorang Agatha yang terkenal dingin seantero sekolah, mencium nya.

"Iya kenapa? Ga suka ya?"

"Suka! Suka banget malahan," teriak Andreas nyaring, Mellysa yang tengah tertidur di sebelah Andreas,  langsung terbangun dari tidur nya.

"Papah kenapa?" tanyanya.

"Papah gapapa kok." Andreas kembali menidurkan Mellysa, lalu mengusap surai panjang  itu dengan lembut.
Sudah lama ia tidak melakukan ini pada putri nya.

"Papah pasti, keinget sama mamah ya?" tanya Mellysa, Andreas meneteskan air matanya, entah kenapa wajah Mellysa begitu mirip dengan Agatha mantan istri nya.

Tangan Mellysa terulur untuk menghapus jejak air mata, yang ada di pipi papahnya, " papah jangan nangis." Mellysa menatap Andreas dengan tatapan sendu.

Tatapan itu, tatapan yang mengingatkanya pada sosok Agatha. Sudah hampir tujuh tahun lamanya, mereka berpisah. Perpisahan yang sangat membekas di hati nya.

"Agatha..." lirihnya penuh kerinduan. Andreas begitu merindukan sosok Agatha yang dingin, hati nya teramat sakit saat Agatha, memutuskan untuk bercerai darinya.

"Pah—"

"Papah ingin ketemu mamah kamu."

"Percuma pah, mamah ga akan pe—"

"Setiap papah rindu sama mamah kamu Mell, papah cuman bisa meluk foto Agatha, papah kangen sama mamah kamu Mell. Agatha.." Andreas kembali menitikkan air mata. Sejahat apapun Agatha kepada nya, Andreas tetap mencintai nya. Sejauh apapun Agatha pergi, Andreas akan selalu mencintai nya. Itulah definisi cinta mencintai tanpa memiliki.

"Aku yakin mamah juga, masih mencintai papah." Mellysa tersenyum hangat, untuk terakhir kalinya Mellysa tidur bersama papahnya. Karena papahnya akan pergi meninggalkan nya.

"Apa alasan papah pergi, untuk move on dari mamah?" tanya Mellysa ingin tau, Andreas menggelengkan kepalanya.

"Papah ga akan pernah, melupakan mamah kamu, karena mamah kamu cinta pertama dan terakhir papah."

Antallys [Completed]Onde histórias criam vida. Descubra agora