𝓟𝓻𝓸𝓵𝓸𝓰

135K 7.6K 172
                                    

"Apa yang kau lakukan di sini? Aku sedang sibuk sekarang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Apa yang kau lakukan di sini? Aku sedang sibuk sekarang."

Pria berambut merah yang mereka panggil Yang Mulia itu mengangkat alis saat melihatku mendatangi ruang kerjanya. Derich Albuz Phillipe De Barbaria. Putra Mahkota. Pria 22 tahun yang memiliki iris biru serupa dengan ayahnya dan rambut merah ibunya, Ratu Verana. Dulu aku bangga menjadi kekasihnya, tapi sekarang tidak lagi.

Sudah enam tahun aku bersamanya, tapi aku baru menyadari kebodohanku sekarang. Kurasa dia hanya menganggapku sebagai bonekanya. Jangankan pernikahan, dia tidak pernah membahas tentang masa depan hubungan ini. Apa karena aku hanya seorang anak pungut?

"Anda akan lebih sibuk setelah hari ini..."

Aku lalu melirik seorang pria berambut cokelat  yang berdiri di belakang pintu yang besar itu. Dia adalah Lucio, asisten Derich. Aku tahu belakangan ini dia sibuk mempersiapkan penobatannya. Tentu saja untuk menjadi Raja. King Dogge, ayahnya, meninggal tiga hari yang lalu karena usianya yang sudah tua dan sakit-sakitan.

Ilsa Winterson, anak pungut Grand Duke Winterson, penjahat wanita dan penggoda Putra Mahkota. Begitulah mereka menyebutku. Banyak lagi julukan yang orang-orang berikan padaku. Setelah enam tahun kenapa aku baru merasa lelah dan bosan dengan ini semua?

Walaupun aku terus menempel dengannya, Derich tetap saja menebar pesona. Sepertinya sudah tidak ada cinta di antara kami, melainkan hanya saling mengisi kekosongan. Aku mengenal pria itu sejak usia 10 tahun. Dulu kami sekadar bersahabat. Sejak kecil aku dan adikku, Luca, selalu bersamanya sampai akhirnya dia mengajakku berkencan tanpa ada kejelasan. Ya, kurasa itulah alasan kenapa dia masih mempertahankanku.

Sayangnya aku sudah berada di titik jenuh, apalagi jika berhadapan dengan ibunya, Sang Ratu. Dia tidak menyukaiku. Dia sudah menentukan pendamping untuk putra pertamanya itu, tapi Derich menolaknya mentah-mentah. Kurasa pria itu masih ingin bermain-main.

"Lucio tinggalkan kami berdua..."

Perkataan Derich kemudian menggugah lamunanku. Pria yang dipanggil Lucio itu langsung keluar dari ruangannya. Derich lalu mendekatiku dan mengambil wajahku seenaknya. Ya, dia sering melakukannya. Dia mencium bibirku dengan lembut, lalu berkata, "Apa kau mau mengucapkan selamat padaku?"

Dia lalu menciumi leherku, tapi aku hanya diam, tidak berselera. Tangannya melilit pinggangku sesukanya. Aku terpaksa tersenyum padanya. Bagaimana aku mengatakannya? Aku ingin keluar dari istana dan kembali ke Westla, tempat dimana orang tua angkatku tinggal. Aku merindukan mereka.

"Kau bisa mengatakannya nanti, sekarang aku harus bergegas."

Seperti biasa, dia selalu sibuk. Dia hanya menemuiku jika ingin bercinta, lalu pergi lagi. Sudah waktunya seorang ratu mendampinginya dan bukan aku orangnya. Aku juga tidak tertarik dengan gelar itu. Aku hanya ingin hidup damai.

"Yang Mulia... sebentar saja, saya meminta waktu Anda." Aku menarik tangannya saat dia berniat meninggalkanku. Dia langsung menoleh, menatapku heran.

"Apa kau ingin memberiku hadiah?" Dia menertawakanku.

"Ya," jawabku ragu-ragu, "tapi bukan berupa benda..."

"Lalu?"

"Yang Mulia, sebentar lagi Anda harus menikah. Jadi, putuslah dengan saya."

Beberapa detik setelah melanjutkan ucapanku, keheningan menghampiri ruangan itu. Dahinya tampak sedikit berkerut. Pria yang sudah rapi memakai setelah putih dan jubah merah tua itu mengamatiku bingung.

"Sudah saatnya Anda memilih calon Ratu," lanjutku.

"Apa kau bercanda?" Derich mengernyitkan dahinya.

Ini aneh, kenapa dia tampak kesal?

"Aku tidak salah dengar, kan?" ucapnya lagi sambil memasang senyum miring.

"Tidak. Ayo akhiri hubungan ini."

Hai, akulah penjahatnya kali ini😏 - Ilsa (in real life)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Hai, akulah penjahatnya kali ini😏 -
Ilsa (in real life)

Perkenalkan ini adalah sequel The Duke is a Villain, Stop Being a Villain (Villain lagi?)Ini adalah villain series keduaTapi bisa dibaca terpisah kokAku suka banget cerita yang berbau villain2 gengs, jadi jangan diprotes ya😂

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Perkenalkan ini adalah sequel The Duke is a Villain, Stop Being a Villain (Villain lagi?)
Ini adalah villain series kedua
Tapi bisa dibaca terpisah kok
Aku suka banget cerita yang berbau villain2 gengs, jadi jangan diprotes ya😂

Cerita ini mengisahkan tentang Ilsa,
anak angkat dari Zia dan Leon
Latarnya sekitar 20 tahun setelah kematian
Putra Mahkota Alpha

Semoga kalian suka.

Oh iya, mau ingetin lagi, ini adalah cerita romansa fantasi ya, dimana latarnya adalah Barbaria, kerajaan fiktif dengan budayanya sendiri,
jadi jangan di samakan dengan aturan kerajaan eropa walaupun memang hierarkinya mengambil sedikit dari sana ^^

Dan cerita ini mengandung unsur kekerasan dan adegan 21+
Jadi maaf bgt nih,
anak di bawah umur mohon mlipir ya saay 😌

Big hug buat kalian semua🤍

Stop Being a Villain (REPOST)Where stories live. Discover now