Part 6

358 61 24
                                    

"Kenapa kamu baru pulang?" Ucap Tae saat melihat kedatangan Singto di rumah mereka.

"Apa kamu pikir rekan bisnis mu itu akan membiarkan aku pulang sesuka hati ku? Harusnya kamu mulai paham sekarang, bukankah kamu sendiri yang meminta ku menjadi seperti ini?" Ucap Singto sinis.

"Aku hanya bertanya kenapa harus marah" Ucap Tae.

Singto hanya diam, dia memilih untuk pergi dari sana dari pada membuang waktu bicara dengan Tae.

Sudah 3 bulan Singto menjadi jalang pribadi Krist, selama 3 bulan ini Singto bahkan baru 5 kali pulang ke rumahnya dan Tae, karna Krist tak memperbolehkan dia pulang. Bukankah harusnya Tae sudah mengerti itu bukan malah bertanya kenapa dia baru pulang.

Krist bahkan menjadi sangat posesif padanya sekarang, entah hanya karna sebatas takut jalang pribadinya di sentuh oleh suaminya sendiri atau apa, tapi setiap Singto pulang, Krist selalu mengancam Singto agar tidak berdekatan dengan Tae.

Sejujurnya tanpa Krist ancam Singto juga enggan berdekatan dengan Tae, dia membenci Tae sekarang, karna Tae hidupnya seperti ini, menjadi jalang untuk mantan kekasihnya sendiri.

Singto pulang ke rumah hanya karna ingin melarikan diri sejenak dari Krist, hanya di rumah dia bisa beristirahat dengan tenang itu sebabnya jika Krist mengijinkannya pulang, dia selalu pulang walau sebenarnya tak ada alasan untuk dia pulang ke rumahnya dan Tae. Singto bahkan tidak menganggap Tae suaminya lagi sekarang.

"Apa Krist memperlakukan kamu dengan baik?" Tanya Tae yang kini berada di depan pintu kamar.

"Apa jika ku katakan Krist menyiksa ku, kamu akan menyudahi kontrak kerja sama bodoh kalian itu?" Ucap Singto.

"Tidak, bertahan sebentar lagi, Sing. Perusahaan ku mulai membaik sekarang, itu berkat Krist dan tentunya karna kamu juga" Ucap Tae.

"Terserah apapun itu, Tae. Jika semuanya sudah selesai ceraikan aku!!" Ucap Singto.

"Tidak, Sing. Kita bisa memulai pernikahan kita yang sesungguhnya nanti jika perjanjian ku dan Krist selesai. Kita bahkan belum sempat melakukan malam pertama kita. Bagaimana bisa kamu meminta cerai?" Ucap Tae.

Singto tersenyum sinis mendengarnya, bagaimana bisa Tae membicarakan tentang malam pertama sedangkan selama 3 bulan ini tubuhnya di obrak-abrik oleh Krist.

"Pergi dari kamar ku! Aku ingin beristirahat" ucap Singto.

"Bagaimana jika nanti malam kita berkunjung ke rumah orang tua ku? Mama dan papa mulai bertanya-tanya, kenapa mereka tak pernah melihat kita bersama" ucap Tae.

"Cih, bukankah aku harus bekerja menjadi jalang lagi mulai nanti malam?" Ucap Singto.

"Apa Krist menginginkan mu lagi?" Tanya Tae tak percaya.

"Hmm, dia hanya memberiku ijin untuk pulang siang ini, dan nanti malam aku harus ke rumahnya lagi!" Ucap Singto.

"Ckk... Baiklah. Beristirahatlah, jangan kecewakan klien ku malam ini" ucap Tae lalu dia pergi dari sana.

Singto meremas tangannya saat mendengar itu, apa Tae tak kasian padanya sedikit saja?!

Singto merebahkan tubuhnya di ranjang, air mata mulai menetes membasahi pipinya, Singto mengingat hari-harinya selama 3 bulan ini, selain menjadi pemuas nafsu di ranjang, dia bahkan menjadi nanny untuk Caroline.

Ya, Singto tinggal bersama Krist, terkadang Carl meminta Singto mengantarnya ke sekolah dan memasak untuknya. Meskipun Carl baik padanya tetap saja rasanya Singto belum menerima takdirnya hingga sekarang, kenapa dia harus menikah dengan Tae, kenapa dia harus menjadi jalang Krist, mantan kekasihnya yang paling brengsek, apa Singto bisa bertahan hingga satu tahun nanti?







Ex Boyfriend (On Going)Where stories live. Discover now