BAB 9 (TIM 87)

9 0 0
                                    

aku melihat ternyata perempuan tersebut adalah sanziri manz....

"hai zan, sudah lama tidak berjumpa" kata sanziri sambil membangunkan ku

"ah, yah hai saziri kemana saja kau" kata aku yang sedang berusaha bangun sekaligus tersenyum

"yah.... , ngobrolnya nanti saja kita sekarang harus memebereskan area ini" kata sanziri

Aku melihat angka 87 pada seragamnya

"hai sanziri, apa kau anggota tim 87, divisi penyerang 1?" kataku dengan heran

"yah, lebih tepatnya aku adalah kapten tim 87" kata sanziri

"hah?, kau adalah kapten tim 87, yang merupakan tim 87 dari divisi penyerang 1?!" kataku dengan terkejut

"kita bicarakan nanti saja" kata sanziri

Tiba tiba ada seseoarang berlari sambil berteriak

"kapten kenapa kita kesini?" kata seseorang

"hah wakil kapten, hah kita haru kesini untuk membantu mereka" kataku

"yah tapi masalahnya kita tidak dapat perintah dari atasan" kata wakil kapten sambil kebingungan

"yah biarkan saja, kita boleh membantu suatu divisi menurut isi hak 2 istimewa tim 87" kata sanziri

"yah tapi.... ah sudahlah" kata wakil kapten

"kita akan membantu serangan" kata saziri

Senyuman saat melihat sanziri, adalah senyuman pertama ku setelah serangan pada markas 8

Tim 87 pun membantu kami walau tidak dapat perintah, kami berhasil memukul mundur dan kami berhasil melakukan operasi kami, dan ada seekor burung merpati menghamipiri kami, dan ada pesan yang megatakan kalau divisi penyerang 2 berhasil melakukan operasi, kami sedikit senang, tapi kami masih belum boleh bersenang senang dahulu, kami masih harus mengusir gursumun sampe ke perbatasan, hari sudah malam, kami akan kembali melakukan serangan besok.

Note: kedudukan gusrusumun 20 juni 1827 dini hari

Note: kedudukan gusrusumun 20 juni 1827 dini hari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

KEESOKAN PAGINYA

Rencana selanjutnya kita akan menyerang secara bersamaand ari arah timur dan barat secara bersamaan, divisi penyerang 2 di bagian timur, sementara kami berat diarah barat, kami akan melakukan serangan di sore hari, kami akan istirahat terlebih dahulu, pasokan makanan kami sudah menipis, kami memutuskan untuk berburu, ada 9 orang yang akan pergi beburu.

BEBERAPA JAM KEMUDIAN...

9 orang tersebut kembali dengan membawa 2 babi hutan, kami sedikit bis mengatasi masalah perbekalan, kami pun membakar 2 babi hutan tersebut, hari sudah mulai menjelang sore, kami buru buru makan kami bersiap melakukan serangan, sinyal untuk memulai adalah ketika matahari menjadi setengah di cakrawala, kita melihat mathari sudah mulai menjadi setengah dicakrawala, dan kami pun maju, serangan dilakukan daj tersisa 2.363 orang, dan 4.543 orang dari divisi penyerang 2, kami maju, terus menembaki, korban banyak yang berjatuhan dari kedua belah pihak, korban berjatuhan, dan tiba tiba, ada banyak granat menhujani kami, aku menghitung ada 17 granat yang menghujani kami, dan seketika, semua granat tersebut meledak, menewaskan banyak prajurit kami, aku terpental oleh hempasan angin, aku hanya luka ringan, aku beruntung tidak terkena granat secara langsung, amu pun kembali berdiri, dan mencari yang lain, kazmin berlari menuju aku sambil berteriak"kapten?!!, kau baik baik saja" ia memanggil sambil melambaikan tangan. Aku pun berkata pada nya"aku baik baik saja", aku pun mencari sanziri manz.

Aku terus berlari sambil berteriak"sanziri", lalu kau pun menemui sanziri terbaring tidak sadarkan diri, aku sedikit panik, aku pun mengeceknya, dan ternyata ia masih hidup, aku langsung mengendongnya le tempat yang aman, aku bersyukur dia masih aman, aku pun menyuruh para tentara yang tersisa kesini, dan aku memutuskan tentara yang tersisa untuk berhitung, setelah berhitung ternyata hanya tersisa 887 orang termasuk aku yang tersisa, tadi kita melakukan taktik berkumpul, kita melakukan serangan dengan berkumpul, dan itu membuat ,musuh dapat meratakan kita dengan cepat, kita melakukan serangan, dan tim 87 yang tadi beranggotakan 54 orang, sekarang hanya tersisisa 32 orang saja, dan aku tidak melihat wakil kapten tim 87, aku pun bertanya kepada salah satu anggota tim 87, dan ternyata....

BORDER BATTLE OF GURSUMUN (the last volume)Where stories live. Discover now