Chapter 6

137 23 0
                                    

Kwon Chun Ae membanting pintu kamar Ara keras. “Ara bangun! Ini sudah jam setengah sembilan pagi!” Teriak Kwon Chun Ae.

Mata Ara terbuka lebar. Tubuhnya refleks bangkit. “Mwo?! Jam setengah sembilan?! Mampus! Aku telat!”  ucap Ara berlari menuju kamar mandi.

“Itulah sebabnya kau terlalu lama menganggur. Akhirnya kau tidak biasa bangun pagi” gerutu Kwon Chun Ae memerhatikan Ara yang berlari ke kamar mandi dengan keadaan panik.

“Ah, eommaa…”

Semalam, ia dan Cho Ah menghabiskan waktu dengan minum – minum untuk melampiaskan kekesalannya pada Boss barunya itu. Ara minum terlalu banyak hingga ia mabuk berat dan akhirnya kini sedang panik karena mungkin saja ia akan telat ke kantor.

Ara dengan sigap membasuh wajah dan menyikat giginya. Ia kemudian berpikir, “Kalau aku mandi, aku akan semakin telat. Tidak. Aku tidak usah mandi saja”

Dengan cepat, Ara mengambil kemeja berwana biru dan celana jeans light blue-nya lalu memakainya dengan cepat. Menyambar tasnya lalu bergegas pergi.

Eomaaa… aku berangkat…” Teriak Ara keluar dari rumah.

“Ara… sisir dulu rambutmu….” Teriak Kwon Chun Ae, namun Ara sudah pergi dan tak mendengar ucapannya.

Sekitar tiga menit, Ara akhirnya sampai di tempat pemberhentian bus dengan napas terengah-engah. Ia melihat jam di ponselnya. Sekitar lima belas menit lagi jam sembilan.

“Sial, naik bus saja butuh waktu lima belas menit…”

“Bagaimana ini? Aku tidak boleh telat…”

Akhirnya, Ara memutuskan untuk menghadang salah satu taksi untuk bergegas menuju ke kantornya.  “Pak, ke kantor Paper Hills!” ucap Ara pada sang sopir taksi.

Untung saja jalan raya tak begitu macet, hingga Ara bisa dengan cepat sampai di kantornya. Segera, ia berlari menuju lantai sepuluh, dimana ruangannya berada.

Omo-na!” ucap Ara kaget, melihat pantulan dirinya di pintu lift.

“Ya Tuhan, aku lupa menyisir rambutku. Aish…”

Pintu lift terbuka, Ara melihat jam di ponselnya. Masih tersisa lima menit lagi. “Aku harus ke kamar mandi. Boss Kim tidak boleh melihatku berantakan begini. Bisa-bisa aku dipecat”

Ara lalu masuk ke kamar mandi yang berada di lantai sepuluh, melihat pantulan dirinya yang berantakan di cermin, ia merogoh sesuatu di dalam tasnya, hendak mengambil sisir, namun rupanya Ara tak menyimpan sisir di tasnya.

“Ah, bagaimana ini. Hari ini rapat pertama dengan Boss Kim. Dia pasti akan memarahiku jika penampilanku berantakan begini.” ucap Ara merapikan rambutnya dengan menggunakan jari-jarinya. Memberi sedikit sentuhan bedak dan lipstik di wajah dan bibirnya.

Setelah merasa sudah lebih baik, ia pun keluar dari kamar mandi. Ia melihat jam di ponselnya. Satu menit lagi jam sembilan pas. Segera, ia berlari dan menuju ruang rapat.

Tepat pada saat ia membuka pintu ruangan tersebut, semua orang yang berada di dalam ruangan melihatnya, termasuk Kim Taehyung yang sudah duduk rapih di kursinya.

“Habislah aku...” ucap Ara di dalam hati.

Kim Taehyung melihat jam di tangan kirinya. “Apa kau tahu ini jam berapa sekarang?

“Ja-jam sembilan lewat satu menit, Boss”

”Apa kau tahu bahwa tandanya kau telat?” ucap Kim Taehyung dingin.

Joesonghamnida, joesonghamnida…” ucap Ara meminta maaf.

“Kau telat satu menit, Bae Ara-ssi…”

My Savage Boss Kim (END)Where stories live. Discover now