#15

5.1K 495 28
                                    

"J-jen... Shhh..."

"Sabar dikit lagi.."

"Jeno Lee!"

"Sabar, Karina... Bentar lagi..."

"Enggak! Aku udah gak kuat, jen."

Jeno berhenti.

Ia melihat wajah Karina yang meringis.

"Coba sekali lagi ya. Aku janji buat pelan pelan."

"Kamu kasar Jen. Sakit!"

"Karina, kamu percaya sama aku kan? Kita coba lagi ya. Aku lakuin pelan."

Karina mengangguk ragu.

Ia ingin menangis sekarang.

Jeno melakukan hal yang sama.

Ia menahan tubuh Karina guna untuk membuat tubuh istrinya diam di tempatnya.

"Ahh, Jeno! Stop! S-sakit!"

Jeno berhenti dan tersenyum.

Ia melihat karya buatannya yang ada di kulit putih Karina.

"Itu sih. Aku udah bilang buat jalan pelan, kamunya aja yang lari lari. Jatuh kan jadinya."

Karina mendecak kesal.

"Jadi enggak ikhlas obatin gitu?"

"Ya bukan begitu. Ini pelajaran buat kamu. Kalau aku bilang apa, kamu harus patuh. Udah jatuh, keseleo lagi, yang susah siapa? Hmm.."

Karina tersenyum canggung.

"Kamu, hehehe... Ya kan aku tunggu kamu pulang."

Karina mengerucutkan bibirnya seperti bebek.

Ia juga tak ingin jatuh dari tangga seperti tadi.

Cup.

"Jangan begitu bibirnya. Mau aku cium terus?"

Karina langsung mengatupkan bibirnya yang baru saja di kecup Jeno.

"Terus aku gimana jalannya? Kan pasti susah jalan pakai satu kaki."

"Besok kamu pakai tongkat aja."

"Ih, kayak orang sakit."

"Kan memang kaki kamu lagi sakit, Karina. Enggak ada yang bilang sehat."

"Ck, jeno! Jawab mulu! Mulutnya kayak lambe turah."

Karina sudah malas berdebat.

Selalu saja ia kalah dan menerima malunya.

Jeno terkekeh dalam hati melihat Karina yang selalu seperti itu jika sudah kalah adu mulut.

Karina benar benar mendiami Jeno selama satu jam lebih.

Ia bahkan malas untuk menatap pria itu.

Krrr...

Perut Karina berbunyi pelan.

Cacing yang ada di dalamnya mulai berteriak untuk diisi.

Karina melirik Jeno yang tengah membaca buku di samping.

Ia menghela nafas.

"Laper ya?"

Tebak Jeno yang mengenai sasaran.

"Enggak."

Jeno menggeleng pelan kepalanya.

Ia beranjak dari ranjangnya mendekati pintu kamar.

"Beneran enggak mau makan? Aku mau turun."

Tak ada jawaban.

"Ya udah, aku ke bawah."

VIP WIFE [AESPA X NCTDREAM]Where stories live. Discover now