Part 15

12.9K 645 52
                                    

Happy reading 💫
•______________________•
REVKHAN.

****

Di warung belakang sekolah, terlihat beberapa siswa yang sedang membolos. Di antaranya adalah Ivan, Khadafi, dan Radit.

"Mbok Iyem, saya pesen seperti biasa ya!" Teriak Khadafi.

"Saya juga mbok," ucap Radit ikut berteriak.

"Siap den!" Sahut mbok Iyem.

"Dit lo bayarin dulu ya punya gue, nanti gue kembliin kok tenang aja," ucap Khadafi cengengesan.

"Ogah! Utang lo kemarin aja belom lo bayar!" Tolak Radit mentah-mentah.

"Yaela pelit amat sih lo sama teman sendiri." ucap Khadafi memelas.

"Gue ga pelit yaa! Masalah nya utang lo ga ada lo bayar!" Sahut Radit tak terima.

"Ck iya-iya, nanti gue ganti suer dah," ucap Khadafi menunjukkan jari nya tanda peace. "Tapi lo bayarin yayaya?" pinta Khadafi memelas.

"Ck iya awas aja lo ga balikin," pasrah Radit. "Udah jatuh miskin ya Lo?" Lanjut Radit menatap Khadafi memicing.

"Ya enggak lah, kekayaan gue mah tujuh turunan pun ga bakalan habis," sombong Khadafi.

"Kaya kok ngutang." sinis Radit.

"Dompet gue ketinggalan di tas elah" kata Khadafi cengengesan.

"Kekayaan orang tua aja bangga," cibir Radit.

Seperti nya hari ini Radit sangat lah julit terhadap Khadafi, ntah apa masalahnya.

"Bodo amat ya! Bodo amat!" Kesal Khadafi.

Mengabaikan Khadafi yang misuh-misuh Radit beralih bertanya pada Ivan "Lo kenapa dah Van kek orang galau aja?" tanya Radit, saat melihat Ivan yang tak biasanya melamun.

"Gpp," sahut Ivan cuek. Sambil memainkan rubik di tangannya. 

"Keliatan banget tuh muka nya kalo lagi galau," ejek Khadafi ikut menimpali.

"Ck diam lo berdua!" Decak Ivan kesal.

"Cerita aja sih sama kita-kita," ucap Khadafi.

Khadafi dan Radit memang sangat peka jika salah satu dari mereka memiliki masalah. Seperti saat ini.

Menghembuskan nafas nya pelan Ivan berucap "gue suka sama seseorang," ucap nya to the point.

"Lah terus masalah nya apa? Tinggal lo tembak aja selesai deh," Ucap Radit santai.

"Lo berdua ga bakalan ngerti!" Ucap Ivan frustasi.

Baru kali ini Ivan merasa frustasi karena seorang wanita.

"Ga ngerti gimana?" Tanya Khadafi. Ia juga jadi bingung.

"Kalo lo emang suka, ya lo perjuangin lah." lanjut Khadafi.

"Tapi kondisi nya udah beda," balas Ivan.

"Beda gimana? Ngomong tuh jangan setengah-setengah anjing," kesal Radit.

"Ga ada!" ketus Ivan.

"Emang siapa sih ceweknya, sampai bisa bikin lo sefrustasi gini?" Tanya Khadafi penasaran.

"Kepo!" datar Ivan.

Lalu pergi dari sana meninggalkan Khadafi dan Radit yang menatapnya cengo.

****

REVKHAN✔️ [TAMAT]Where stories live. Discover now