Part 41

8.9K 400 16
                                    

Happy reading 💫
•_______________________•
REVKHAN.

Utamakan follow terlebih dahulu 👍

******

Setelah pulang dari rumah sakit Revan dan Khanza mampir terlebih dahulu di supermarket untuk membeli beberapa bahan bulanan yang sudah habis. Sebenarnya bisa saja asisten yang membeli nya, namun Khanza ingin membelinya sendiri. Ya walaupun nanti bukan dirinya yang membawa nya.

"Mas, aku pengen beli es krim ya?" Pinta Khanza berbinar.

"Ingat kata doker tadi, kamu jangan terlalu sering makan es" ucap Revan mengingatkan.

"Tapi pengen es krim" ucap Khanza lagi, menunjuk kulkas berisi jenis-jenis es krim.

"Sayang nurut ya?" Ucap Revan sabar.

"Iya deh" pasrah Khanza, membuat Revan menghela nafas lega.

"Tapi aku pengen beli cemilan banyak-banyak!" Lanjut Khanza semangat, membuat Revan mengelus dada sabar. Sabar ya Van wkwk.

"Yaudah kamu ambil sepuas kamu" ucap Revan pasrah.

Dengan semangat Khanza berjalan menuju rak berisi jenis-jenis jajanan dengan membawa satu troli. Sedangkan Revan mengambil satu troli lagi untuk membeli beberapa jenis bahan makanan, membiarkan Khanza mengambil snak sepuas nya. Kebalik ya wkwk :)

"Mau ini, ini, nah ini juga, terus ini" gumam Khanza semangat, mengambil berbagai jenis cemilan.

Melihat kelakuan Khanza yang seperti anak kecil membuat Revan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Udah belum?" Tanya Revan yang sudah selesai memilih bahan makanan.

"Ini udah" tunjuk Khanza pada troli yang hampir penuh berisikan jajanan.

"Kamu jangan terlalu banyak makan jajan" peringkat Revan lembut.

"Enggak kok, ini aku beli buat persediaan di rumah" sahut Khanza.

"Yaudah kalo gitu ayo kita bayar" ajak Revan.

Setelah itu mereka melangkah menuju kasir untuk membayar barang belanjaan.

"Istri nya ya pak?" Tanya seorang kasir wanita.

"Iya lah yakali adek nya!" Sewot Khanza.

Yang di kasih pertanyaan siapa yang jawab siapa wkwk :)

Mendengar ucapan Khanza, sang kasir tersebut hanya tersenyum tipis sambil menggeleng-gelengkan kepala.

"Totalnya 945.000 mas" ucap kasir tersebut menyerahkan sebuah nota pada Revan.

"Mbak jangan manggil suami saya mas dong!" Sewot Khanza lagi.

"Terus saya manggil mas nya apa?" Tanya kasir tersebut sabar.

"Dibilangin jangan manggil suami saya mas!" Ketus Khanza.

"Ya terus saya manggil nya apa?" Tanya nya mulai kesal.

"Terserah mbak nya lah, kok malah nanya saya!" Ketus Khanza menghilangkan tangan di depan dada.

REVKHAN✔️ [TAMAT]Where stories live. Discover now