Part 39

9K 440 12
                                    

Happy reading 💫
•______________________•
REVKHAN.

Jangan lupa follow terlebih dahulu ygy 👍

*****

Sudah satu minggu berlalu. Dimana timbulnya masalah antara Revan dan Khanza, membuat keduanya selama satu Minggu ini tidak memberi kabar satu sama lain. Lebih tepatnya Khanza yang tak memberikan ruang untuk Revan bertemu.

Membuat sikap tempramen Revan muncul. Kepergian Khanza memang sangat berdampak bagi Revan.

Bahkan saat di kantorpun tak ada satu pun karyawan yang berani menyapa atau bertegur sapa dengan Revan seperti biasanya. berbicara pun seperlunya saja. Saat ada sedikit saja para karyawan membuat kesalahan di kantor, siap-siap saja mereka akan menerima kemarahan Revan. Seperti saat ini contohnya.

"Apa-apaan ini hah!" Bentak Revan pada seorang karyawan wanita. Membuat wanita itu bergetar ketakutan.

"Maaf pak saya tidak akan membuat kesalahan lagi" cicitnya dengan kepala yang masih menunduk.

"Kalau sampai kamu ceroboh sekali lagi!siap-siap kamu saya pecat!" Sentak Revan. Dengan urat-urat leher yang menonjol.

"Baik pak" ucap nya terbata.

Lalu langsung melangkah pergi setelah mendapat izin.

Baru saja Revan akan menyenderkan kepalanya di kursi. seseorang kembali mengetuk pintu ruangan nya, membuat Revan mengeram marah.

"Apa lagi!" Sentak Revan tanpa melihat siapa yang masuk ke dalam ruangan nya.

"Kamu berani membentak papa boy?" Ucap seorang pria paru baya, papa Jehan.

"Papa?" Beo Revan saat melihat ternyata orang itu adalah ayahnya.

Mengubah raut wajahnya menjadi datar, lalu Revan berdehem singkat. "Hm"

"Kamu masih belum bertemu istri mu?" Tanya Jehan basa basi.

"Hm" dehem Revan datar.

Jehan dan Letta memang sudah mengetahui tentang hubungan Revan dan Khanza yang merenggang. Awalnya keduanya sangat marah pada Revan, terutama mama Letta yang terlihat sangat kecewa atas perlakuan Revan terhadap menantu kesayangannya itu.

"Kamu jangan menyerah untuk mendapatkan maaf dari istri mu" ucap papa Jehan memulai pembicaraan.

Sejujurnya ia sangat prihatin dengan putra semata wayangnya ini. Belum lama menjalani rumah tangga, namun masalah sudah menghampiri mereka.

Perlahan pertahanan Revan runtuh, wajah nya yang tadi terlihat datar berubah menjadi sendu.

"Revan harus gimana pah?" Tanya Revan lirih.

"Kamu harus meyakinkan Adam jika kamu tidak akan membuat anaknya menangis lagi. Yakin lab jika Adam pasti akan memaafkan mu. Jangan menyerah, demi istri dan anak kamu" ucap papa Jehan menepuk-nepuk bahu Revan.

"Buktikan kalau kamu memang mencintai Khanza! Jangan jadi pecundang!" Lanjut papa Jehan.

"Dan ingat, setelah Khanza kembali. Jangan pernah kamu mengulangi kesalahan yang sama. Papa dukung kamu bukan berarti papa membela kamu. Tapi papa tau kalau kamu sangat mencintai Khanza"

Mendengar pencerahan dari sang ayah membuat Revan tersenyum. ya Revan harus berusaha lagi!

"Makasih pah" ucap Revan tulus.

"Tidak masalah. Papa akan lakuin apapun buat anak papa, selagi itu benar" balas papa Adam tersenyum tulus.

"Makasih banyak pah" ucap Revan lagi tersenyum haru.

REVKHAN✔️ [TAMAT]Where stories live. Discover now