18. Asa Tiada Alasan Ada

48 20 2
                                    

Warning: Kekerasan, Penyiksaan

Warning: Kekerasan, Penyiksaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jekha mulai takut menghitung. Sudah kesekian kalinya harapan yang ia angkat pada Revan dipatahkan. Dalam gurat kekhawatiran yang tampak jelas, Jekha tidak mau menimang-nimang perasaannya lagi.

Revan berdiri kaku seusai memberontak dari pelayan yang mencegah dia datang. Jekha tahu mata pemuda itu menjelajahi seluruh ruang sampai dia terpaku menatapnya. Namun, Jekha tidak ingin peduli, takkan mengubah apa pun yang telah terjadi.

Jalan keluar itu sudah tidak ada, maka jangan tunjukan padaku ... Revan.

Matamu yang mengasihani.

Pemuda itu meneriaki kakek tuanya tanpa ampun. Namun, apa yang bisa sebuah boneka lakukan pada penggeraknya? Tuan muda dalam sangkar ini hanya bisa menelan kepahitannya sendiri. Jekha sudah tak peduli. Ketika melirik ke samping, di mana Czou sama sepertinya berada dalam posisi terikat di batang kayu mulai membuka mata, Jekha mengkhawatirkannya turut menerima mimpi buruk ini.

"Kak ... Jekha?" panggilnya parau.

"Ah Tuan muda yang hilang sudah bangun rupanya," sela Ri Xue sebelum Jekha sempat menenangkan Czou.

"Kakek siapa?" tanya Czou menyipitkan mata.

Bukannya membalas pertanyaan Czou, Ri Xue mendekati cucunya. Raut muka Revan yang mengeras kontras dengan milik Ri Xue yang menarik senyum puas. Kakek itu lantas berkata, "Ri'er, apa kamu tahu kenapa kakekmu melakukan ini?"

"Kakek dan Klan Ri sudah menyebarkan efek roh dari pustaka luhur suci yang bisa meningkatkan kesadaran kekuatan milik klan kita di tubuh orang-orang kotor ini. Ri'er tahu, Pellionia Repens adalah tanaman berasap yang mampu meracuni pemilik kekuatan mana pun yang berada di dekatnya," ungkap Ri Xue dengan kepala terangkat.

"Kamu adalah kesayangan kakek yang suatu saat akan menempati posisi pemimpin klan, tapi kejayaan klan ini semakin menipis sejak kita dikalahkan orang-orangnya." Ri Xue menunjuk Jekha dengan tongkat, diikuti arah pandang mata Revan. "Kakek ingin mengembalikan kehormatan klan kita untuk dirimu ketika mengambil mantel pemimpin nanti."

"Klan Ri akan mengambil alih lagi perbatasan dengan pasukan yang telah kakek cari-cari, mereka yang memiliki kekuatan dari leluhur kita dulu akan menjadi pasukan boneka untukmu Ri'er."

Ri Xue lalu berjalan menghampiri Czou. Pemuda yang masih dalam keadaan lemas tersebut dipaksakan Ri Xue melihat ke depan. "Tapi Kakek tidak menyangka menemui kerabat jauh yang mendapati kekuatan klan kita, sayangnya anak ini ... hum jika kamu mau bekerja menjadi bawahan Ri Pan, Yang Tua ini akan membebaskanmu," ujarnya seolah-olah mempertimbangkan.

"Bicara apa Pak tua, aku tidak mengerti perkataan melanturmu!" Czou berhasil mempertahankan lehernya tegak dan menatap datar Ri Xue.

"Kurang ajar!"

✔ Deadly ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang