Sulastri

4.8K 630 36
                                    

Aku berjalan menuju rumah. "Kamu habis dari mana, Bi?" tanya Paman yang menunggu di depan pagar.

"Bertemu Ellea untuk terakhir kalinya," balasku.

"Apa kamu baik-baik saja, Bi?" Paman tampak mengkhawatirkanku.

"Aku baik-baik saja. Aku sudah bisa menerima kepergiannya. Aku juga akan memulai hidup baru tanpa kehadirannya."

"Ya, masa depan kamu masih panjang, Bi. Kamu bisa kembali kuliah atau mencari kerja. Bisa juga meneruskan pekerjaan kamu sebagai penulis."

"Iya, paman."

"Yuk, pulang."

"Aku tidak bisa pulang dulu. Ada urusan yang harus dikerjakan."

"Urusan apa? Biar paman bantu."

"Tidak perlu, aku bisa melakukannya sendirian. Sekarang paman pulang dulu saja. Nanti setelah urusannya selesai aku akan pergi ke rumah paman."

"Kamu ada telepon, Kan? Hubungi paman kalau urusan kamu sudah selesai."

"Baiklah."

Aku memberikan nomor teleponku pada paman. Kemudian paman pun kembali ke mobil. "Jangan lupa nelpon ya, Bi!" ucap Tante.

"Iya," sahutku.

Mobil pun melaju. Aku menarik napas panjang seraya menatap pintu rumah. Berharap sosok yang ada di dalam tidak menakutkan.

Kriet!

Kubuka pintu rumah. Sungguh terkejut saat melihat ada Tuan Brosman, Kakek Danu dan Susanne yang sedang duduk di ruang tengah. Mereka menyambutku dengan senyuman.

"Duduk, Nak," ucap Kakek Danu. Wajahnya tidak berubah hanya rambut dan janggutnya saja yang sudah putih semua.

Sebelum duduk, aku melirik Susanne. Wajahnya tidak menyeramkan, sedikit pucat. Hanya saja tatapannya terlihat begitu sinis.

Aku menatap ketiga sosok ini dengan canggung. Soalnya daritadi mereka hanya diam saja. "Apa adikmu sudah menceritakan semuanya?" Tuan Brosman memulai obrolan.

"Menceritakan apa?" balasku.

"Tentang kejadian di rumah ini."

"Dia bilang kalau itu semua idenya. Apa benar?"

"Ya, ide yang sangat berbahaya," balas Susanne.

"Saat pertama kali datang ke rumah ini. Dia meminta saya untuk membantu menjalankan rencananya," sambungnya.

"Dia meminta saya dan Kering untuk membawa kamu ke masa lalu. Katanya itu untuk melatihmu. Sungguh ide yang sangat aneh, tapi entah kenapa kami tetap menurutinya," sambungnya lagi.

"Celakanya, Kering dan Susanne tidak tau kalau yang mereka lakukan dapat memancing kedatangan makhluk-makhluk dari masa lalu, seperti Gasha dan Jendral Yamamoto," ucap Tuan Brosman.

Dasar Ellea! Bahkan Susanne dan Kering pun berhasil ia bodohi.

"Apakah kejadian di Gua Jepang adalah rencananya juga?" tanyaku.

"Itu di luar rencananya, tapi malah berhasil membuat kamu sadar," balas Tuan Brosman.

"Kasihan Papa dan Kakek Danu, harus kehilangan banyak teman," sahut Susanne.

"Tidak ada yang kebetulan di dunia ini, Susanne. Ellea memberi jalan untuk mereka agar bisa pulang lebih cepat," balas Kakek Danu.

"Apakah semua makhluk seperti kalian akan pulang?" tanyaku.

"Tidak semua. Ada yang akan terus menunggu sampai dunia ini berakhir."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 14, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ElleaWhere stories live. Discover now