2

1.5K 73 0
                                    

Sinta yang mendengar teriakan edgar langsung menoleh dan mengambil aira dari gendongan suaminya. Entah mengapa walaupun sudah terbiasa mendengar teriakan suaminya selama 1 tahun ini, sinta masih saja menangis ketika dibentak sang suami.

" KAMU HARUSNYA LARANG ANAK KAMU PEGANG-PEGANG BERKAS PENTING INI SIN... KERJAAN KAMU ITU APA SIH SIN... JAGA ANAK AJA NGAK PECUS. MASAK HARUS AKU AJARIN KAMU GIMANA CARA JAGA ANAK. TERUS YANG CARI UANG SIAPA HAH...

GINI NGAK BISA, GITU NGAK BISA EMANG YA... PEREMPUAN ITU NGAK BISA NGAPA-NGAPAIN SELALU NGANDELIN LAKI-LAKI. PADAHAL KERJAAN KAMU ITU CUMA DI RUMAH DUDUK MANIS. TAPI NGURUS ANAK AJA NGAK PECUS". amuk edgar pada sinta sehingga mengagetkan aira dan membuatnya menangis dengan keras.

" Mas...bisa ngak sih kamu ngak usah teriak teriak didepan aira. Aira masih kecil mas dia ngak tahu apa-apa. Kamu juga yang salah kenapa naruh berkas yang penting sembarangan. Jika barang pentingkan bisa taruhnya di ruang kerja kamu aja... Atau ngak ya ditaruh di brangkas mas". Bela Sinta

" alah...kamu itu ngak tahu apa-apa. Aku udah lembur sampe jam 3. Kamu sih ngak ngerasain gimana hasil kerja kerasmu yang kamu kerjakan dengan keringat tiba-tiba di hancurkan dalam sekejap mata". Ucap edgar

" Udah ya... Mas mending kamu sarapan langsung aja". Ucap sinta

" Aku belum selesai bicara ya sin...". Ucap edgar

" Kita selesaiin masalah sambil makan aja ya mas... Coba kamu lihat sekarang jam berapa. Katanya kemarin ada rapat jam 8". Ucap sinta

    Edgarpun langsung melirik jam yang ada ditangannya dan benar saja, harum pendek berada pada angka 7.

" Ngak usah. Aku langsung ke kantor". Ucap edgar langsung menuju ke pintu depan sambil meraih tasnya di meja.

   Sinta mengulurkan tangannya bermaksud ingin salim tapi tidak dihiraukan sama sekali. Sinta hanya dapat menghela nafas. Dan mengingat ingat kembali apa 1 tahun yang lalu ia membuat kesalahan.

Tapi sinta tidak dapat menemukannya. Memang mereka menikah karena perjodohan yang dilakukan kedua orang tua mereka. Tapi selama 3 tahun mereka baik-baik saja, malah edgar semakin sayang padanya apalagi saat aira lahir.

Kebersamaan mereka selama 4 tahun ini terhapuskan dengan perlakuan edgar selama 1 tahun ini. Yang selalu menyepelekannya, padahal yang melarang sinta bekerja itu edgar sendiri.

Jika terus begini sinta tidak yakin dapat kuat bertahan disisi edgar.

"Sst... Ssst ... Ssst.... Aira ngak papa sayang.... Papa ngak marah sama Aira". Ucap Sinta menenangkan anaknya

" Hiks... Hiks.... Hiks....." Aira masih menanggis sesengukan didalam gendongan Sinta.

Sinta hanya bisa menimang Aira sambil menepuk punggungnya dengan lembut.

" Caa.... Aira,  mamah dah buatkan makanan kesukaan Aira yuk dimakan dulu...." Ucap Sinta

Dimeja yang luas ini Sinta hanya dapat melihat makanan yang telah disiapkan dengan sendu.

" Aku harap kamu dapat ngerasain apa yang aku rasa mas.."












Halo para Readers gimana dengan  story di Part 2 ini. Kasih tau dong lewat kolom komentarya... Jangan lupa tekan tombol bintangnya


24 Februari 2023

SorryWhere stories live. Discover now