Pesona Guru Olahraga

9.8K 102 4
                                    

Cast :
- Azwan (Guru Olahraga)

Cast :- Azwan (Guru Olahraga)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Ardita

- Ardita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Faiz

Azwan POVPagi ini, aku ada jadwal mengajar di kelas 12 IPS 3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azwan POV
Pagi ini, aku ada jadwal mengajar di kelas 12 IPS 3. Di pertemuan sebelumnya, aku telah menyampaikan bahwa hari ini materi yang diajarkan adalah renang.

Setelah seluruh siswa berkumpul di kolam renang.
"Pagi semuanya, hari ini materi kita adalah renang. Untuk siswi putri bisa berganti pakaian renang terlebih dahulu." instruksi ku kepada pada siswi putri di kelas tersebut. Mereka bergegas ke ruang ganti dan hanya menyisakan siswa putra disana.

"Bagi siswa putra, saya minta kalian untuk hanya memakai celana renang saja tanpa ada atasan alias telanjang dada. Ikuti saya!" Para siswa putra pun bergegas mengikutiku ke ruang ganti.

Berhubung jumlah siswa putra disini ganjil yaitu 13 anak, dan disana hanya ada 7 bilik saja.
"Nah, berhubung bilik disini hanya ada 7 dan kalian ada 13, jadi saya minta satu bilik diisi 2 anak supaya lebih cepat dan berarti ada 1 anak yang nanti satu bilik sama saya saja." ucapku kepada mereka.

Ardita POV
Aku sangat berharap bisa satu bilik sama pak Azwan biar bisa menikmati keindahan tubuhnya itu.

"Ardita, kamu sama saya di bilik ujung. Lainnya kalian bebas milih." ucap pak Azwan yang seketika membuatku terkejut.

Aku pun membuntuti pak Azwan untuk menuju ke bilik ujung.

Sesampainya di dalam bilik.
"Udah buruan ganti, dit. Keburu temen-temen kamu nungguin." ucapnya sambil membuka baju olahraga yang dikenakannya.
"Eh iya pak." jawabku sambil terkesima melihat tubuh guru olahraga ku yang begitu menakjubkan.
"Buruan buka aja, kan sama sama laki, dit. Atau mau bapak bantuin buka?" ujarnya yg membuat aku langsung membuka seragam osisku.
"Badan bapak bisa bagus gitu gimana caranya pak?" tanyaku iseng sambil sedikit mengelus perut sixpack nya.
"Namanya juga guru olahraga, dit. Mesti jaga tubuh dong. Bapak biasanya tiap minggu ke gym sih, dit." jawabnya.

Author POV
Pak Azwan pun membuka celana training yang dikenakannya, dan ternyata guru itu tidak memakai celana dalam sehingga langsung terpampanglah batang kemaluannya dengan jembut yang rapi.
"Busettt rapi banget itu jembutnya pak? Rajin dicukur ya pak?" tanya Ardita dengan iseng lagi.
"Hahaha ga rajin rajin juga sih, dit. Palingan kalo bapak udah ga nyaman aja."
"Boleh nyobain ngga pak?" tanya Ardita kembali.
"Nyobain apa, dit?" tanya balik Pak Azwan.
"Nyobain kontol bapak, boleh ngga pak?" ucapku sambil mengelus kontol pak Azwan yang menggelantung.
Belum juga Pak Azwan menjawab, Ardita sudah berjongkok di depannya dan memasukkan kontol Pak Azwan ke dalam mulutnya. Selagi melakukan oral terhadap Pak Azwan, Ardita memainkan kedua puting Pak Azwan dan meremasnya sesekali.
"Dit, ini terlalu nikmat, ahhh..." ucap Pak Azwan.
"Enak kan, pak? Enakan mana sama istri bapak? ahahah" tanya Ardita.
"Enakan sepongan kamu, dit, ahhhhh..." jawab Pak Azwan.
"Jangan keras-keras ngedesahnya, pak. Ntar temen-temen bisa curiga." ucap Ardita.

Tak butuh waktu lama untuk membuat Pak Azwan ngecrot.
"Ahh, dittt, aku mau keluarrr, ahhhhh..."
Crott..crott..crottt.. sperma Pak Azwan tertumpah di mulut Ardita, dan ia menelan seluruh sperma itu yang membuat Pak Azwan terheran-heran.
"Sudah, dit. Kita lanjutkan nanti saja, keburu temen-temen kamu nungguin di luar."

Setelah berhasil disepong oleh Ardita, Pak Azwan pun bergegas mengenakan celana renangnya. Sedangkan Ardita juga melepas celana osisnya dan celana dalam yang dikenakan selanjutnya menggantinya dengan celana renang. Tak punya banyak waktu untuk mereka melanjutkan aksi panas tersebut.

Di tepi kolam renang, para siswa telah berkumpul.
"Oke baik anak-anak sudah berkumpul semua, sekarang kita pemanasan, setelah itu baru kalian boleh nyebur ke kolam, paham?" ucap Pak Azwan.
"Mengerti, pak." ucap para siswa serentak.

Setelah satu jam, kegiatan renang pun usai. Para siswa juga sudah menuju ke ruang bilas. Di kolam renang, hanya tersisa Pak Azwan, Ardita, dan satu siswa putra yang punya tubuh cukup atletis juga yaitu Faiz.
"Betah banget, iz. Suka renang ya?" tanya Pak Azwan kepada Faiz.
"Haha iya, pak. Lagi pengen nyantai aja di kolam. Lagian habis ini juga terus balik kan, pak." jawab Faiz.

Cukup lama mereka menghabiskan waktu di kolam renang tersebut, hingga situasi sudah benar-benar sepi.
"Faiz, Ardita, bapak mau bilas duluan ya, kalian mau ikut?" ajak Pak Azwan.
"Boleh, pak." jawab Faiz.
"Iya dong, pak." ucap Ardita teringat sesuatu yang diucapkan oleh Pak Azwan saat mereka di bilik tadi.

Mereka bertiga beranjak ke tempat bilas yang mana tempat itu berada di ruangan terbuka dan tidak bersekat.

Dengan santainya Pak Azwan melepas celana renang yang dikenakannya dan kini terpampanglah kontol menjuntai miliknya. Kontol menjadi perhatian dari kedua siswa yang sedang berada di tempat bilas bersamanya itu.
"Kita lanjutkan adegan yang tadi, pak?" bisik Ardita kepada Pak Azwan.
"Sepertinya tidak bisa, dit. Saya masih ada kegiatan lain. Lagian disini juga ada Faiz ga enak nanti dia ngeliat kita begituan." ujar Pak Azwan.
"Ayolah, pak. Kita ajak sekalian si Faiz." ucap Ardita sambil meremas pantat Pak Azwan dan membuka celana renangnya. Kini, ia juga dalam keadaan bugil bersama dengan gurunya itu.
"Iz, dibuka aja celananya kan udah gaada siapa-siapa juga." kata Ardita.
"Iya, dit." jawab Faiz sambil membuka celana renangnya dan itu membuat Ardita terkejut.
"Sial, mulus banget ni anak. Bikin gw sange aja." ucap Ardita dalam hati.

Tanpa ba-bi-bu, aku langsung meremas susu Faiz dari belakang. Sontak hal itu membuatnya terkejut.
"Ahhh, dit..." hanya itu yang bisa diucapkan oleh Faiz.
"Sini pak, gabung aja." ajak Ardita kepada Pak Azwan.

Pak Azwan pun langsung memasukkan kontol Faiz ke dalam mulutnya dan mengoralnya hingga batang cokelat itu pun mulai menegang.

Ardita POV
Sesekali aku mengenyot puting Faiz. Tangannya pun tak tinggal diam, ia juga memilin dan meremas susuku. Sepertinya Faiz sudah hanyut dalam permainan. Tak lupa aku ciptakan tanda di dada Faiz, tepat di atas putingnya.

Setelah itu aku menuju ke Pak Azwan yang masih sibuk mengoral Faiz. Posisinya yang sedikit menungging membuatku tergoda untuk mencoba lubang perawannya. Ku jilat lubang itu dan ku basahi kontolku. Tanpa menunggu lama, ku arahkan kontolku ke liang perawan itu.
"Ahhhhh, sakithhhh, dittt, ahhh..."
"Tenang saja, pak. Aku tidak akan menyakitimu.. ahhh.. sempit bangett lubang mu pakk, ahhh... aku mainin tete bapak yaa biar makin enak." ucapku sambil meremas tete Pak Azwan dari belakang.

Seluruh kontolku pun sudah berhasil masuk ke dalam lubang anal itu. Aku memaju mundurkannya secara perlahan.
"Gimana pak, enak kan dientot gini?" tanyaku.
"Emhh..ahhh.. iyahh enak, dittt, ah.." jawabnya.
"Sepongannya gimana, iz?" tanyaku pada Faiz.
"Enak banget dittt, ahhh, mantapp pokoknya, ahhhh..." ucap Faiz sambil memegang kepala Pak Azwan dan memaju mundurkannya.

Kumpulan Cerita GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang