39. ACQUIRED PROSOPAGNOSIA

389 37 289
                                    

Hallo, selamat membaca bab 39, Love!

Lebihin dari target vote biasanya bisa yukk!

⚠️ Note: Cerita ini hanya fiksi belaka, ambil baiknya, tinggalkan buruknya.

Bacanya jangan di skip yaa, narasi nya baca juga 😡😗

Selasa, 1 Agustus 2023-

Happy Reading, enjoy love 💕

*Btw, kalo ada typo atau apa gitu kasih tau ya, aku suka agak mabok kalo revisi 😁

39. ACQUIRED PROSOPAGNOSIA

🌻🌻🌻

"Gak apa-apa, Thea. Gak perlu takut. Ayo bangun!" Galang menggenggam kedua tangan Thea dan membawanya berdiri. Jemarinya kembali menghapus air mata Thea yang jatuh.

"Thea," ucap Theo ketika kakinya mulai melangkah mendekat. Thea mengerutkan keningnya, menatap Galang penuh tanya.

"Gue Theo."

Tadi, Galang memang menghampiri kelas Thea selesai mengantarkan bolu ke kantin sekolah. Ilona bilang, kalau Thea belum masuk sejak tadi. Galang bingung, karena tadi Thea bilang akan langsung ke kelas.

Galang bertemu Theo di depan kelasnya, awalnya hanya saling melihat. Namun, seketika beberapa murid ada yang membicarakan tentang Thea. Galang dan Theo mencoba bertanya. Tak perlu waktu lama, mereka menghampiri ketempat Thea berada.

"Lo gak apa-apa? Kenapa gak bilang sama gue?" ucap Theo.

"Gak apa-apa. Gue pikir, gue cuma kurang fokus aja tadi di rumah. Gue gak tau kalau ternyata gue makin susah dan bahkan gak bisa ngenalin wajah kalian semua," jelas Thea.

"Theo, gue mau ketemu Dokter Elis."

Theo mengangguk. "Gue akan hubungi Dokter Elis. Nanti gue yang coba izin ke sekolah supaya lo bisa pulang cepat."

Theo melihat kearah Galang, tatapannya mungkin tak se datar biasanya. "Lang. Tolong bawa Thea ke kelas. Gue titip dulu," ucap Theo.

"Iya."

Theo pergi dari hadapan mereka. Theo akan segera menghubungi Dokter Elis dan meminta izin pada pihak sekolah agar memberikan izin Thea pulang cepat.

Galang meraih tas ransel Thea yang terjatuh, membawanya di tangan kiri. "Ayo!"

Thea mengangguk, ada rasa aman saat Galang memegang tangannya seperti saat ini. Seakan rasa takut tadi sedikit melenyap.

Galang membawa Thea menuju ke kelasnya. Karena kejadian tadi, beberapa mata melihat mereka dengan tatapan aneh. Galang melirik kearah Thea.

"Gak usah pikirin mereka. Anggap aja lo emang gak kenal sama sekali."

"Mendingan mikirin gue aja, Thea," ledek Galang. Sebisa mungkin, lelaki ini ingin merubah segala ketakutan.

Thea tersenyum tipis. "Iya."

Galang mengantarkan Thea kedalam kelasnya. Menghampiri kursi tempat Thea duduk, di sana sudah ada Ilona dan Shira.

"Thea, lo kemana aja?" tanya Ilona.

Thea hanya diam.

Galang meletakkan ransel Thea di kursinya lebih dulu. Membiarkan gadis itu duduk, lalu menatap Ilona dan Shira bersamaan.

"Na, Shi. Titip Thea ya."

"Lo mau kemana?"

"Kan beda kelas, gimana sih anjir," kata Galang dengan sewot nya.

Sebelum 365 Hari (End) Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu