46. BERDAMAI

464 36 297
                                    

Hai, Love 💕

Selamat membaca Sebelum 365 Hari.

Minimal 20 vote, ya? Bisa dong 😀

Rabu, 30 Agustus 2023-

Happy Reading, Love!

46. BERDAMAI

Note: aku lagi suka lagu di atas, terus pas denger related sama Galathe lagi. Jadi sambil denger ya.

•••

~ Hargai waktu kita, benarkah kau bahagia? Manakah yang harus aku percaya? Senyuman atau air matamu ~ 🎵

🌻🌻🌻

Sudah beberapa Minggu terakhir ini, Shella selalu melihat Galang murung. Entah apa yang terjadi padanya. Karena, Shella juga sudah jarang berbicara dengan Galang, karena lelaki itu terkesan menjauh.

"Galang lagi ada masalah apa sebenarnya, ya? Dia kayak menghindar dari gue, terus juga murung banget."

"Kalau gue ajak bicara sekarang, dia bakal cerita gak ya?"

Shella terus bergumam sejak tadi memperhatikan Galang dari koridor kanan sekolah. Karena sekarang, Galang tengah duduk di sebuah kursi yang ada di tepi lapangan.

Terlanjur penasaran, Shella mendekati Galang dan duduk tepat di sebelahnya. Galang bahkan seperti tak sadar jika ada Shella di sampingnya.

"Lang," panggil Shella.

"Eh, Shell." Galang melirik Shella sekilas dan mengalihkan pandangan lagi.

Setelah menarik nafas pendek, Shella memberanikan diri untuk bertanya. "Maaf gue ganggu. Cuma gue lihat, akhir-akhir ini lo murung banget. Gue juga ngerasa, lo menghindar dari gue," tukasnya.

"Gue lagi banyak masalah aja."

"Iya masalahnya apa? Masa lo gak mau cerita sama gue?" Shella tetap berusaha membuat Galang menceritakan yang terjadi.

"Ya, gue takut aja kalau ada hubungannya sama gue, Lang. Lo menghindar banget soalnya," lanjut Shella.

Memang ini ada hubungannya dengan Shella, pikir Galang berbicara seperti itu. Tapi, rasanya tetap tak harus dia keluarkan.

"Lang ayolah cerita! Lo kenapa sih sekarang jadi tertutup banget sama gue? Kita udah kenal lama. Kita udah bareng-bareng untuk waktu yang panjang. Masa iya untuk masalah kayak gini lo gak mau cerita?" ucap Shella dengan panjang lebar.

Wajah Galang yang tadi tenang, kini terlihat sedikit kesal. Sebab suasana hati nya yang belakangan ini kurang baik, membuat emosi nya lebih cepat terpancing. "Gue putus sama Thea. Udah jelas?"

Pupil mata Shella membesar. Pantas saja, sudah lumayan lama Shella tak melihat Galang bersama dengan Thea. Shella jadi bertanya-tanya, mengapa dirinya tak menyadari ini?

"Kenapa?" tanya Shella.

"Udah ngerasa gak sejalan aja."

"Bohong. Ada hubungannya sama gue?"

"Nggak ada, Shell."

"Lang, jujur aja lah! Iya kan ini ada hubungannya sama gue?"

Galang berdiri seketika saat mendengar ocehan Shella kali ini. "Shell, udah ya. Gue lagi kacau, jangan cecar gue sama pertanyaan yang kayak gini. Gue butuh waktu sendiri, tolong," pinta Galang.

Shella menatap Galang sinis. "Hanya karena ini, Lang?"

Galang menggeleng pelan. "Thea bukan hanya untuk gue, Shell," tukas Galang dengan menegaskan kata hanya.

Sebelum 365 Hari (End) Where stories live. Discover now