#5 Tenang

707 30 0
                                    

Baginya kesempatan tidak bisa diulang dan kecil kemungkinannya datang 2x. Ia menerapkan mindset bahwa "selagi ada kesempatan dan mampu, kenapa tidak dicoba".

Mindset itu terbentuk atas pengalamannya sendiri, saat SMK ia tidak tergabung dalam organisasi apapun dan merasa ada yang kurang dalam hidupnya, tidak ada tantangan, dan tidak ada ilmu kehidupan yang bisa ia pelajari.

Memang pengalaman hidup adalah guru terbaik. Ia tidak mau mengulangnya, itu lah kenapa saat masih menjadi mahasiswa baru, dia sudah aktif mencari beberapa organisasi yang sekiranya cocok untuk diikuti.

Setelah makan siang Salma melaksanakan zoom meeting dengan teman-temannya untuk membahas teknis keberangkatan besok. Mereka sepakat untuk meeting online saja yang akan jauh lebih efisien karena memangkas jarak dan waktu, masing-masing dari mereka juga harus banyak mengistirahatkan dirinya sebelum kepadatan kegiatan esok hari dimulai.

Setelah meeting selesai Salma merasa bosan di apartemen seharian dan mulai nervous mengingat besok. Ini event pertamanya yang turun langsung setelah kuliah, ia butuh sesuatu yang membuatnya tenang. Tanpa berfikir lebih lama, Salma langsung mengambil kunci mobilnya dan bergegas menuju tempat favoritnya.

Cafe D'Pakar menjadi tujuannya, cafe yang sangat indah untuk menikmati panorama alam di Bandung. Sebelumnya ia tidak pernah tahu mengenai tempat ini, sampai sekali waktu ia pernah diajak oleh temannya dan sejak saat itu ia langsung jatuh cinta dengan segala hal yang disuguhkan oleh Cafe ini.

Salma sudah sampai di tempat favoritnya, saat di perjalanan tadi ia melakukan reservasi terlebih dahulu, karena ini weekend pasti akan penuh pikirnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Salma sudah sampai di tempat favoritnya, saat di perjalanan tadi ia melakukan reservasi terlebih dahulu, karena ini weekend pasti akan penuh pikirnya. Namun beruntung masih ada meja yang tersedia untuknya. Salma sudah cukup lama tidak ke tempat ini karena kesibukannya akhir-akhir ini.

Ketika sampai ia merasa takjub karena ada beberapa perubahan dari saat ia terakhir berkunjung, perubahan yang lebih baik tentunya. Ia yang berjalan sambil asik melihat ke sekelilingnya menjadi tidak fokus bahwa di depannya ada seseorang yang hampir ia tabrak. Ralat, sudah ia tabrak tentunya dengan tidak sengaja.

Salma yang kaget begitu pun lelaki di depannya. "Sorry kak gue ga sengaja." maaf Salma ke lelaki itu. Namun tidak direspon, lelaki itu hanya mendelik lalu berjalan menuju pintu keluar.

"Anjir nyebelin banget tuh cowo, bukannya jawab malah pergi. Bisu kali ya dia." kesal Salma, ia kembali berjalan menuju meja yang sudah direservasinya.

Rasanya tujuan ia ke sini adalah untuk membuat dirinya tenang, tapi kenapa selalu ada saja hal yang membuatnya mood swing.

Sesampainya di mejanya, ia langsung fokus menikmati pemandangan yang disuguhkan di depannya dan seketika lupa akan kekesalannya tadi ke lelaki itu.

Dari kecil Salma memang selalu suka dengan alam, melihat persawahan yang terhampar, pepohonan yang rindang, dan perbukitan yang indah selalu berhasil menenangkan dirinya.

Di tempat seperti sekarang lah ia aman, nyaman, dan tenang karena bisa menghirup udara yang bebas dari polusi dan kaya akan oksigen.

Salma menikmati makanan yang ia pesan dengan perasaan bahagia, ia terhanyut dengan pemandangan di depannya. Tapi seketika terlintas bayangan lelaki tadi di kepalanya, rasanya ia tidak asing melihat perawakan lelaki tersebut, seperti pernah berjumpa tapi tidak ingat dimana.

Ah sudahlah mungkin itu hanya perasaannya saja dan hal itu tidak penting juga. Mengingat lelaki itu juga malah akan merubah suasana hatinya. Dia langsung menepiskan pikirannya itu dan lebih memilih membayangkan perjalanannya besok ke Bali.

~~~

Hari yang Salma tunggu tiba, Ia ditugaskan untuk langsung menunggu peserta di airport bersama Rahman dan Edo, sementara temannya yang lain datang ke kantor dahulu untuk mengambil barang bawaan. Beberapa peserta mulai berdatangan, mereka bertiga mengaturnya dengan baik.

Jatah cuti Rony tak terasa sudah habis, ia harus kembali ke Bali karena masih ada proyek untuk label rekamannya. Mamahnya sudah sembuh, papah nya juga dalam keadaan sehat. Sebenarnya ia sedih harus jauh lagi dengan orang tuanya, tapi ia juga tidak bisa meninggalkan pekerjaannya.

Saat ini Rony sudah berada di boarding gate nya, karena waktu keberangkatan 30 menit lagi. Ia melihat di sekelilingnya cukup ramai, mungkin yang akan outing pikirnya. Namun satu yang menarik perhatiannya, di kerumunan itu ada satu orang yang dirasa tidak asing. Rony pernah melihatnya tapi dimana, ia lupa. Ia mencoba mengingatnya dan ternyata perempuan itu yang menabrak dirinya saat di D’Pakar.

“Lucu juga tuh cewe.” Rony tersenyum tipis sambil masih memperhatikan perempuan itu. Saat ini perempuan yang ia perhatikan sedang memberikan arahan ke orang-orang disekitarnya dengan semangat dan ekspresi yang menggemaskan menurutnya.

Setelah 1,5 jam rombongan Salma akhirnya mendarat di Bali. Ia beserta teman-temannya dengan sigap langsung mengatur para peserta untuk langsung menuju tujuan mereka sesuai dengan rundown yang sebelumnya dibuat. Selama 4 hari 3 malam akan mereka habiskan di sini. Salma berharap acara ini akan berjalan lancar, sesuai dengan keinginannya dan teman-temannya.

***
Halo semuanya, terima kasih sudah berkenan membaca ceritaku. Maaf ya kalo masih banyak kurangnya, ini pertama kalinya aku buat cerita hihi.

Jangan pernah berhenti support Salma dan Rony ya, kesayangan kita semua💙

SwastamitaWhere stories live. Discover now