#46 Perkara Fabi

229 25 3
                                    

"Mau mampir ke minimarket dulu ngga?"

"Engga."

"Beli minum gitu atau apa?"

"Engga."

"Lanjut aja?"

"Iya."

"Aca kenapa deh, iya engga doang jawabnya. Apa dia kesel ya karena gue respon seadanya pas dia bahas si Fabi itu." Batin Rony.

"Bubb."

"Iya?"

"Nanti aku mau bawa motor lagi ya sama si Fabi, kamu juga ikut."

"Fabi lagi Fabi lagi, bangsat!" kesal Rony membatin.

"Ca, can you stop talking about Fabi?! Who's Fabi?" Nada tidak suka jelas terdengar.

"Fabi itu ..." Ucapan Salma terpotong.

"Cowo yang pernah ada sebelum aku?" Potong Rony.

Salma berdecak, bibirnya menyungging. Kesal dengan ucapan Rony. Baru saja tadi melakukan hal yang sweet, sekarang sudah ada lagi pemicu perdebatan keduanya.

"Ron, am I told you that Fabi is a man? Ngga kan. Jadi jangan bikin kesimpulan sendiri!"

"Ya terus apa? Kalo gitu jelasin."

Saat Salma mau menimpali Rony, mendadak motor Rony berhenti. Hal yang tidak diinginkan pun terjadi.

"Kenapa?" Tanya Salma.

"Turun dulu, Ca." Pinta Rony. Salma pun menurut.

"Habis bensin?"

"Engga kok, masih ada setengahnya."

"Terus kenapa?"

Rony menggeleng. "Udah mendung banget lagi daerah sini, kita cari tempat dulu biar kamu bisa nunggu pas aku ngecek."

Lagi, keberuntungan tidak berpihak pada mereka sekarang. Langit tiba-tiba menurunkan hujan, tidak terlalu deras tapi terbawa angin hingga bisa membuat kuyup.

"Ca, pake jas hujan ya terus lari duluan, cari halte atau apa yang bisa dipake neduh." Suruh Rony.

"Ga mau, udah ayo bareng aja."

"Nurut Ca, nanti kamu basah terus sakit."

"Kalo kita debat dulu yang ada makin basah, udah ayo."

Mereka pun bergegas. Tak lama, untungnya. Mereka melihat halte di seberang jalan.

"Dingin ya?" Tanya Rony.

"Lumayan." Jawab Salma singkat.

"Aku cek dulu ya, sebentar." Rony pun langsung melihat keadaan motornya, tak lupa memakai jas hujan.

Lima menit berlalu, daritadi Salma hanya memerhatikan Rony dan sesekali melihat hp nya. Rony menghampirinya, wajahnya terlihat frustasi.

"Udah?" tanya Salma.

Rony menggeleng. "Aku udah coba sebisa aku, tapi tetep ga bisa nyala.

Salma mengingat sesuatu, "Aku ada kontak temennya Bang Neyl, dia punya bengkel. Mau coba?"

"Aku tau kok siapa yang kamu maksud. Kalo kamu lupa, aku juga temennya Neyl dan kebetulan temenan juga sama dia. Makasih ya, aku telepon dia dulu."

Rony pun langsung menelepon orang yang dimaksud Salma. Dalam percakapannya itu, mengharuskan mereka menunggu sekitar 30 menit.

"Ca, nanti motornya bakal dibawa mereka, kita pulang naik taksi online aja ya? Terus kalo pulangnya ke rumah aku dulu gimana? Jarak dari sini ke rumah lebih deket daripada ke apart kamu." Ucap Rony.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 01 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SwastamitaWhere stories live. Discover now