ON - 21

117 22 3
                                    

Jaehwan tiba di mansion keluarga Kim, kedatangannya pun disambut oleh nenek dan kakeknya.

"Kau dari mana? Kenapa baru pulang sekarang? " Tanya Tuan Kim

"Dari perpustakaan kota bersama JiMin. " Bohong Jaehwan

"Jaehwan ah, kau sedang tidak berbohong pada kami kan? " Nyonya Kim

"Terserah kalian. Kalian percaya atau tidak bukan urusanku. " Jawab jaehwan dingin

Tuan dan nyonya kim yang mendengar ucapan tidak sopan dari cucu nya itu mulai terpancing emosinya.

"Siapa yang mengajarimu bicara tidak sopan seperti itu Hah?!! " Marah tuan Kim

Tanpa menghiraukan ucapan sang kakek, dengan entengnya Jaehwan berlalu menuju kamarnya dan sikapnya itu semakin membuat kedua orang tua itu emosi.

"Jaehwan. Aku belum selesai bicara!!!! dimana sopan santun mu!!!! Kembali!!!! Kim Jaehwan!!!! " Seru Tuan Kim, namun tetap tidak dihiraukan Jaehwan. Anak itu masuk ke kamarnya dan menguncinya dari dalam.

Nyonya Kim yang melihat perubahan sikap Jaehwan semakin dibuat khawatir.

'Sialan. Belum selesai urusan wanita jalang itu, sekarang cucuku yang mulai membenciku. ' kesalnya dalam hati.

"Yeobo bagaimana ini? Jika jaehwan membenci kita, akan semakin sulit menjalankan rencana. Padahal aku berharap jaehwan akan membantu rencanaku dengan mendukung keputusan yang telah kubuat, tapi apa ini? Dia justru mulai menjauh dan memandang kita seakan kita adalah musuhnya. " Kesal nyonya Kim

"Sial.. Tidak anak tidak cucu, kenapa tidak ada yang mau membantuku? Mereka seakan akan berbondol melawan kita. Lupakah mereka jika kita ini masih orang tua mereka yang harus mereka hormati? " Tambahnya

Tuan Kim yang mendengar kekesalan istrinya hanya diam tak ada niat untuk menanggapi. Ia sendri juga sedang memikirkan sesuatu. Kenapa sulit untuk mendapatkan informasi mengenai mantan menantu nya itu? Ada saja yang menghalangi rencananya namun ia tidak tahu siapa yang melindungi Jihyun seapik itu.

"Yeobo kau dengar tidak apa yang aku katakan? Kenapa diam saja? Lakukan sesuatu."

"Diamlah! Kerjamu hanya mengeluh, pikirkan caranya bukan banyak bicara bodoh. " Jawab tuan Kim

Nyonya Kim yang mendengar jawaban itu tak habis pikir, bisa bisanya suaminya itu menjawabnya dengan kata kata menghina dirinya.

"Aku lelah. " Tuan Kim beranjak dari posisinya dan menuju kamarnya meninggalkan nyonya Kim yang masih terdiam. Dia butuh waktu untuk memenangkan pikirannya sebelum merencanakan langkah selanjutnya.

"Ahh.. Kenapa semua orang selalu membuatku marah. " Nyonya Kim

.
.
.

Pagi menjelang, Seokjin mengerjapkan matanya perlahan.

"Eungh... Sudah pagi. " Ucapnya pelan.

Dilihat nya Jihyun tertidur di samping tempat tidur rawatnya dengan posisi yang bisa membuat badan eomma nya terasa sakit.

"Eomma.. Eomma.. Bangun.. " Seokjin mencoba membangunkan Jihyun

Jihyun yang merasa ada yang menyentuh bahunya pelan pun terbangun dan melihat Seokjin yang tersenyum manis padanya.

"Maaf aku membangunkanmu eomma. Badanmu pasti sakit karena tidur dengan posisi seperti itu, kenapa tidak tidur di kamar saja bersama Halmeoni? "

"Tidak mau. Eomma mau tidur dekat anak tampan eomma saja. "

One day SoonWhere stories live. Discover now