part17

23.5K 1.9K 72
                                    

Sembari menunggu Lucas untuk terbangun dari tidurnya, serta menunggu informasi dari orang kepercayaan ayahnya untuk melacak keberadaan Beomgyu, Haechan, Renjun dan Jaemin, Mark memutuskan untuk mengikuti rapat bersama para petinggi serta raja untuk membahas hilangnya para omega.

Meskipun mengikuti rapat, nyatanya pikiran Mark justru hanya berpusat pada Haechan serta Beomgyu adiknya, hingga rapat selesai Mark sama sekali tidak begitu memperhatikannya dan saat keluar dari ruangan aula rapat, tiba-tiba saja seorang prajurit memberitahu Mark jika Sam telah tersadar dari pingsannya dan sudah pulih keadaannya.

Sebenarnya kemarin Sam sudah sadar dari satu hari yang lalu tapi karena Mark yang berpenampilan sangat kalut serta menakutkan membuat para prajurit tidak ada yang berani untuk mendekatinya.

"Aku akan datang di ruang eksekusi, siapkan ruang eksekusi sekarang!" ucap Mark dengan ekspresi datarnya.

"Tunggu Pangeran, apa anda tidak bisa meringankan hukuman keponakanku dengan penjara saja tanpa harus menjalani hukuman eksekusi?" tanya ayah Mina mencoba bernegosiasi.

"Meringankan hukuman keponakanmu, setelah dia telah melakukan banyak kejahatan? Tentu aku tidak akan mengabulkannya, hukuman harus dia jalankan, atau kau yang ingin menggantikannya Perdana Menteri Mino?" ucap Mark dengan nada dingin serta wajah datarnya.

"Ah, maafkan saya baik Yang Mulia, jika itu keputusan anda." ucap perdana menteri Mino dengan ekspresi kesal yang tertahan tapi dengan terpaksa mengulas senyum palsunya.

Setelah itu Mark berjalan pergi begitu saja tidak peduli dengan raut tidak suka perdana menteri kerajaannya akan keputusannya diikuti oleh Xioujun dari belakang yang selama ini selalu mengekorinya, dia juga tahu jika perasaan tuannya sedang dalam keadaan tidak baik

Mark mendatangi ruang penjara bawah tanah dan menuju ruang eksekusi yang berada di pojok ruangan, saat tiba di sana dia melihat Sam dengan tangan terikat di atas tiang, dengan tubuh penuh lukanya.

Sam menyeringai melihat alpha muda serta pangeran putra mahkota di negerinya. "Ada urusan apa seorang putra mahkota repot-repot mendatangiku? Aku sangat tersanjung."

Mark hanya diam saja tapi langkah kakinya berjalan untuk menghampiri Sam, saat tepat di hadapannya Mark menarik rambut Sam begitu kuat hingga Sam mendongak raut wajahnya terlihat begitu kesakitan, namun masih terlihat angkuh.

"Seperti ini bukan kau menarik rambutnya!" ucap Mark dengan dingin, lalu mengepalkan tangannya dan melayangkan pukulannya begitu kuat, beberapa kali hingga tidak hanya sudut bibirnya Sam yang terluka tapi bagian mulutnya sampai mengeluarkan darah. "Kau juga melukai bibirnya, dan memukulnya bukan, berani sekali kau mencelakai salah satu kandidat omegaku!"

Sama terlihat terkejut dan dia mengingat seorang omega yang sangat berani melawan dan mengajaknya untuk berkelahi.

"Omega kasar, itu salah satu kandidat omegamu Yang Mulia? Dia bukan pilihan yang tepat, dia kasar dan tidak menarik ataupun cantik! Pilihanmu sangat rendahan, mulutnya perlu disumpal dan tubuhnya sama sekali tidak indah.." ucapnya dengan menyeringai meskipun dia sudah merasa sangat sakit akibat pukulan Mark, tapi menggoda putra mahkota tidak salah bukan.

Dan semakin membuat Mark geram, karena omeganya direndahkan, jiwa alpha nya merontah, feromonnya menguar begitu kuat dan begitu menusuk serta menekan Sam apalagi Mark itu alpha dominan sedangkan Sam hanya alpha biasa.

Sam sudah merasa sangat tercekik jika Mark tetap di dekatnya dia bisa kehabisan napas. "Kau sepertinya sangat ingin mati rupanya."

Lalu Mark mengeluarkan element apinya dan menempelkan tanganya di perut Sam seketika itu juga Sam merasa perutnya sangat panas seperti terbakar.

My Alpha is My PrinceWhere stories live. Discover now