EMPAT

141 13 1
                                    

  "Sudah berapa kali paman katakan paman tidak bisa membantumu A'cheng."Sapaan ramah Zhuocheng dibalas dengan bentakan dari Yibo.

Xiao Zhan mematung dibelakang Zhuocheng.Bentakan orang itu berhasil membuat nyalinya ciut.Iya menarik pelan baju Zhuocheng.

"Udah A'cheng kita pulang saja."
cicitnya pelan.

Zhuocheng menatap Xiao Zhan dengan tatapan menyesal.Mendengar bentakan pamanya,kakinya terasa sangat berat bahkan untuk  melangkah saja rasanya sangat sulit.

Yibo semakin geram melihat Zhuocheng yang hanya berdiri dipintu sambil berbisik dengan seseorang dan Yibo tidak tau keponakannya itu membawa siapa.

Dengan langkah lebar,iya berjalan kearah kedua pemuda itu  lalu menarik salah satu di antara mereka dengan kasar lalu menghempaskan tubuh pemuda yang ditariknya itu ke lantai hingga dahinya membentur meja dan mengeluarkan darah.

"Xiao Zhan!!"pekik Zhuocheng lalu berlari kearah Xiao Zhan yang terduduk dilantai sambil mengusap darah yang mengalir dari dahinya.

Deggg

Mendengar nama yang disebut Zhuocheng,Yibo membeku seketika.Apa yang sudah iya lakukan?Iya sudah menyakiti Xiao Zhan.

"Apa kau baik-baik saja?"tanya A,cheng  khawatir.

"Em...aku baik-baik saja."jawabnya sambil memegang dahinya yang berdarah.Kepalanya terasa sangat pening sekarang.

"Ayo berdiri."ujar A,cheng sambil membantu Xiao Zhan berdiri .

Zhuocheng menatap tajam kearah Yibo yang masih setia mematung.

"Apa yang paman lakukan?Jika paman tidak ingin membantu,setidaknya jangan berprilaku kasar pada Xiao Zhan.Iya tidak berasalah,aku yang memaksa untuk membantunya."geram A'cheng.Emosinya sudah sampai ke ubun-ubun.

"Sudah A,cheng aku tidak apa-apa."ujar Xiao Zhan.

"Apanya yang tidak apa-apa Xiao Zhan.Kepalamu terluka."

"Tidak apa-apa.Paman kami minta maaf.Mungkin kami sudah menganggu waktu paman."ucap Xiao Zhan sambil menatap kearah Yibo.

Yibo tidak menjawab.Bibirnya terasa keluh.

"Kami permisi."ujar Xiao Zhan sambil menarik tangan A,cheng.

Sebelum benar-benar pergi dari sana,Zhuocheng menatap tajam kearah Yibo.

"Paman benar-benar keterlaluan."

Setelah cukup lama mematung,Yibo akhirnya kembali pada kesadarannya.
Iya berlari keluar untuk mengejar kedua pemuda itu.

"Sittt..."umpatnya ketika lift yang dinaiki kedua pemuda itu tertutup.

Tidak ada pilihan lain,iya harus bisa mengejar Xiao Zhan.Iya berlari menuruni tangga darurat dan iya berhasil menyaingi langkah kedua pemuda itu di lobi kantornya.

"Xiao Zhan dengarkan aku dulu."mohon Yibo sambil meraih tangan pemuda itu.

Xiao Zhan menghempaskan tangan Yibo dengan cukup kasar.

"Tidak ada yang perlu dijelaskan.Ini salah saya."

Setelah mengatakan demikian,iya berlari keluar meninggalkan Zhuocheng yang masih mematung.

Ada apa dengan Yibo?batin Zhuocheng.Tidak biasanya pamanya seperti itu.

Xiao Zhan berhasil menahan taxi,lalu menaikinya meninggalkan area kantor Yibo.

Xiao Zhan menangis terisak didalam mobil.

Ingatannya kembali pada perkataan Yibo saat pertemuan mereka.Xiao Zhan tersenyum miris,iya tidak seharusnya percaya pada perkataan Yibo.

Guru LessWhere stories live. Discover now